Berburu Buku Novel Karya Ahmad Tohari

Buku Novel Karya Ahmad Tohari

Sudah hampir enam bulan, saya tidak membeli buku. Biasanya setiap bulan saya menyisihkan anggaran guna membeli buku baru. Dengan harapan rak buku di rumah semakin gendut. Mungkin karena kesibukan, sehingga waktu untuk pergi ke toko buku tidak sempat lagi. Belum lagi, hasrat membaca juga semakin menurun. Seandainya membaca pun, hanya berita koran. Sekedar mencari berita terhangat atau hiburan.

Saya suka dengan buku novel. Walau kecintaan terhadap buku versi novel belum tergolong lama. Biasanya saya suka dengan buku sejarah, biografi dan kumpulan hadish-hadish. Semakin lama kok saya kecanduan dengan bukun novel. Awal mulanya saya anggap membaca buku novel hanya buang-buang waktu dan tiada guna.

Maklum saya kan tipe orang yang suka to the poin. Tidak suka bertele-tele. Langsung ke inti permasalahan. Buku novel kan biasanya berbelit-belit. Diskripsinya begitu panjang. Penggambaran suasan begitu hiperbola. Alur ceritanya kadang juga susah ditebak. Dialog antar tokoh kadang membingungkan juga.

Ternyata, justru itu keindahan dari buku novel. Saat saya membaca buku novel, alam pikiran saya terbawa oleh kisah yang disajikan buku novel itu. Seakan-akan saya sedang mengalaminya sendiri. Atau seakan-akan saya yang menjadi tokoh dalam buku tersebut. Sehingga emosi saya ikut larut.

Ahmad Tohari, salah satu penulis novel yang saya kagumi setelah Pramoedya Ananta Toer. Kalau buku karya Pak Pram, hampir semuanya sudah saya koleksi. Buku novel karya Ahmad Tohari, baru tiga buah dari delapan buku yang beredar, yaitu Kubah, Bekisar Merah, dan Lingkar Tanah Lingkar Air.

Kenapa belum bisa mengoleksi semua karya Ahmad Tohari? Niat dari rumah sudah mantap, ingin beli buku novel karya Ahmad Tohari. Giliran sudah sampai di toko buku,  tergoda dan tergiur dengan buku yang lainnya. Itulah masalahnya. Semoga saja, segera terwujud.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top