Ketupat Makin Sulit Dijumpai Saat Lebaran, Karena Emak Milenial Enggan Ribet Seh!

Ketupat

Dulu, kalau lebaran selalu identik dengan ketupat. Hampir setiap rumah membuat ketupat. Kalau tidak mau repot ya beli di pasar. Di kampung saya, ada sekelurga yang mahir sekali membuat ketupat. Seminggu sebelum lebaran, keluarga ini sibuk mencari janur kelapa. Tahu kan apa itu janur? Daun kelapa yang masih muda, warnanya kekuningan. Dan ini adanya dipucuk pohon kelapa. Keluarga tetangga ini, sudah keliling kampung membeli pohon janur tersebut, pastinya dengan cara mengambil sendiri. Pemilik pohon kelapa hanya tinggal menerima duitnya.

Menjelang lebaran, memang berkah bagi setiap orang. Termasuk pemilik pohon kelapa yang ketiban duit nomplok. Kalau di kampung saya, bentuk ketupat tidak hanya persegi empat, tapi ada juga yang bentuknya lonjong. Nah kalau yang bentuknya lonjong, saya mahir membuatnya. Tapi kalau yang bentuknya persegi empat, saya sedikit kesulitan. Tapi tetangga saya ini, semuanya serba bisa, mereka sekeluiarga memang jagonya.

Ketupat

Ketupat

Kali ini saya menyempatkan keliling pasar. Ingin mencari ketupat. Wah ternyata kesulitan juga menjumpai pembuat ketupat ini. Di pasar hanya satu orang, itu pun belinya antri dan nunggunya juga lama. Nunggu penjualnya selesai membuat ketupat. Kenapa tidak yang langsung jadi? Tidak ada. Kalau tahun lalu, masih mudah saya jumpai penjual ketupat, bahkan berderet-deret. Kenapa tahun ini sepi penjual ketupat? Saya pun sangat penasaran.

Apa kaum milenial sekarang sudah tidak mengerti dan memahami filosufi ketupat? Atau enggan ribet? Entahlah, saya justru ikut bertanya-tanya. Jadi ingat masa kecil saat menjelang lebaran, malam takbiran emak sudah sibuknya kayak ampun membuat makanan ketupat ini. Dari bersih-bersih beras, meniris beras. Terus memasukan beras ke dalam ketupat, yang isinya saparuh dari ruang ketupat. Kemudian mengkukusnya. Isian beras harus tepat, karena jika tidak tepat nanti ketupat lembek atau ketupatnya tidak mateng alias berasnya masih mentah.

Ketupat

Membuat ketupat memang banyak sekali prosesnya ya? Setelah matang, besok pada hari lebaran dikukus lagi biar hangat. Aduh hari gini, masih adakah kaum emak milenial yang mau seribet itu? Butuh waktu yang panjang dan melelahkan. Mau makan saja kok seribet itu, keburu nafsu makan hilang. Ah buat apa capek-capek jika yang nantinya makan orang lain. Lebih praktis menanak nasi seperti biasanya. Atau menanak nasi pakai rice cooker. Sisa waktunya bisa buat pegang hape, hahaha.

Ketupat berasal dari kata Kupat, yang mengandung arti ngaku lepat, mengakui kesalahan. Kalau untuk era dulu, untuk mengatakan atau mengakui bahwa dirinya punya kesalahan, hal yang gengsi dan malu. Lidah akan terkunci untuk mengatakan hal itu. "Saya ngaku salah dan banyak salah, mohon dimaafkan", wah itu kalimat yang sakral, emak-emak itu mengatakan kalimat itu, pasti gagap dah. Makanya orang jaman dulu membuat simbol dengan bentuk makanan. Salah satunya bentuk makanan ketupat tersebut. Tanpa mengatakan, orang yang memberi dan menerima makanan ketupat, akan saling memahami. Saling minta maaf dan memaafkan. Nah itu sejarah dan filosufi dari ketupat. Sama halnya untuk anak muda era sekarang. Memberi kue coklat sebagai simbol bentuk perhatian dan cinta. Tanda kasih sayang.

Berita Terkait

7 komentar:

  1. di kmpung saya masih banyak mas warga yang membuat ketupat, dan itu memang kebanyakan yang buat orang tua, kalo anak-anak jaman sekarang emang males kali ya :D, btw di kmpungku juga tradisi membuat ketupan itu seminggu setelah lebaran, disebutnya hari raya ketupat :D, paginya rang-orang pada rame ke pantai :D

    BalasHapus
  2. Tiada ketupat, tidak lengkap lebaran kita!

    BalasHapus
  3. Kalau keluargaku lebih suka lontong dibandingkan ketupat mas. Ibuku hanya bikin ketupat 10 biji, selebihnya lontong. Tetangga malah ada yang lebih memilih memesan ketupat daripada bikin sendiri. Menurut mereka lebih praktis dibandingkan bikin sendiri.

    Ketupat ini memang memiliki filosofi yang bagus dan berkaitan dengan momen lebaran.

    BalasHapus
  4. Rindulah zaman raya yang senang nak jumpa ketupat daun ni. Tahun ni rancang nak buat ketupat tapi daunnya tak ada pula. Sedap ketupat daun ni kan. Sekarang orang suka masak ketupat dalam plastik, lebih mudah persiapan raya.

    BalasHapus
  5. Aku aja di lebaran 2024 ini ketupatnya pesan sama tetangga :D 1 ketupat harganya 5 ribu aja, pesan 20 udah cukup banyak dimakan berempat. Ya, zaman sudah berubah kayaknya pengen yang praktis aja. Dulu sih masih sempat bikin sendiri hihihihi :D

    BalasHapus
  6. mamaku jago banget buat ketupat begini, pernah minta diajarin, tapi sampe skr pun aku ga bisa2 hahahahahha. susaaaaah, atau akunya yg ga sabaran juga kali yaa. kalo skr, boro2 bikin, dah laah makan di rumah bude aja yg selalu bikin ketupat ;p

    BalasHapus
  7. Tempat saya ...ramai orang jual ketupat di tepi-tepi jalan..sebab itu satu cara untuk dapat uang belanja lebaran

    BalasHapus

 
Back To Top