Bulan ini yang diprediksi sudah memasuki bulan kemarau, eh tapi kenyataanya masih sering turun hujan. Bahkan hujannya bisa sepanjang hari dengan intensitas yang cukup tinggi, alias lumayan deras. Wah gaya bahasa saya sudah sok elit ya hahaha. Tapi memang sebenarnya saya sendiri bingung mau bahas dan cerita apa. Mau rajin menulis, eh hasil dari konten artikel juga tidaklah punya nilai. Apalagi semenjak era AI, serba semrawut.
Ah yang namanya hidup, memang ada masanya mengalami kejayaan. Dan ada eranya akan mengalami masa surut. Mau terus aktif menulis, kebutuhan sehari-hari lumayan tinggi. Seperti apa yang saya singgung, menulis semakin minim hasilnya. Iklan yang tampil, juga sudah jarang-jarang. Konten sponsor yang juga sudah redup/ Ya ya ya kini eranya konten video. Konten artikel kalah pamor dan kalah saing.
Aduh aduh aduh kenapa, saya kok jadi berkeluh kesah hahaha. Emang jika sambat terus pendapatan kembali tinggi atau normal kembali? Apa jika berkeluh kesah terus ada yang iba dan kasihan? Ah tidak juga. Alah mak!, saya ini mau cerita apa seh. Kok jadi kurang bersyukurnya. Jadi orang itu jangan tamak, jika sekarang rezekinya orang lain jangan dengki dan iri. Katanya hidup ini berputar, ya sudah nikmati hukum alam itu saja. Oh oh oh betul juga!
Dah ah daripada isi kepala menjadi ruwet lebih baik mencari yang seger-seger. Emang mau mencari apa Bang? Ah sok kepo! Nongkrong di luar, melihat kesibukan orang yang mondar-mandir. Seharian kerja di depan komputer, mata juga perih. Belum lagi melihat status-status media sosial orang lain, yang isinya kok serba enak dan menyenangkan. Ada yang lagi healing, makan-makan enak, belum lagi yang lagi pamer barang mewahnya. Ih Abang ada rasa hasut dan iri ya?
Eh lagi asek nongkrong ada penjual es doger keliling dengan dorongan gerobaknya. "Beli satu Bang!", teriak saya. Penjualnya pun berhenti dan langsung gesit melayani. Saya pun sempat bertanya, "Sudah berapa lama berjulan es , Bang?". "Sudah 25 tahun lebih", Jawabnya. Saya pun tersentak kaget., waktu yang cukup lama. Setia juga dengan profesinya. Apalagi dengan musim hujan begini, pastinya lebih banyak tantangannya. Ah, saya kok jadi malu sendiri! Oh iya, harga es doger lima ribuan rupiah. Dan penjual es doger (dorong gerobak) keliling ini asal Sunda. Hasil dari obrolan singkat!
Beli es doger pas santai siang-siang emang enak. Kadang kita bisa sampai kenal sama yang jualan hahahha
BalasHapusjadi pengin es doger malem malem 😂
BalasHapusMantaps...kalau siang dengan udara panas, menikmati es doger...
BalasHapusLuar biasa si akang pedagang setia dengan profesinya.
Dan belakangan saya baru ngeh, kalau doger itu singkatan dari "dorong gerobak"...
Salam,
Es doger ini, mirip seperti air batu campur (ABC) di Malaysia. Ais kisar bersama bahan-bahan lain, yang enak dimakan waktu panas terik. Pasti enak, kerana sudah lama bertahan perniagaannya, 25 tahun.
BalasHapusEh 25 tahun? Kalo liat mukanya kayak masih muda ya mas. Ga kliatan loh tua. Dah lamaaaa ga makan es Doger. Deket rumahku ga ada. Adanya es campur. Itu 5rb muraaaah amaaat. Soalnya aku inget dulu zaman msh kerja, sering beli es Doger Deket kantor di pondok indah, gerobak, harganya 5rb jugaa 🤣🤣. Apa ga kena inflasi dia
BalasHapus