Adakah yang Bisa Menganggap Uang itu Tidak Penting?

Uang

Ternyata  badan saya bisa drop juga. Mungkin karena kelelahan. Atau mungkin karena kurang tidur, sehingga stamina  badan menurun. Atau mungkin karena terlalu banyak yang dipikirkan, sehingga isi kepala terlalu overdosis. Sehingga pada puncaknya, isi kepala tidak mau diajak berpikir lagi. Nyerah, melambaikan tangan pertanda pasrah.

Atau bisa jadi karena terlalu sering membaca time line di mesia sosial, yang penuh berita tidak karuan. Yang isinya hanya provokatif tidak produktif, sehingga menambah keruh hati. Ah, kini memang media sosial jadi tempat untuk caci maki. Tempat yang paling mujarab untuk mengaduk-aduk emosi orang.

Atau mungkin karena isi dompet yang semakin tipis, sehingga stamina fisik saya ikut tergerus, teriris-iris. Ah, sebegitu penting kah duit bagi kehidupan ini? Duit atau uang tampaknya sudah menjadi raja. Tanpa uang, pikiran tidak karu-karuan. Alias puyang bin pusing. Pening tujuh keliling.

Walau saya itu mencoba untuk menganggap uang tidak begitu penting. Tapi kenyataannya, tanpa uang susah untuk bergerak bebas. Lah kok bisa? Ingin beli tanah harus pakai uang. Ingin kawin harus pakai uang, ingin makan harus pakai uang. Ingin ngeblog juga pakai uang, untuk beli kuota.

Orang elit yang berentem itu, kalau ditelusuri dengan teliti, buntutnya juga uang. Uang, duit, uang, duit. Kata orang, "Mati tidak meninggalkan duit, ngapain harus kerja ngoyo". Tapi kenyataannya, setelah dia mati, keturunan yang hidup harus pontang-panting. Untuk urus jenazah juga perlu duit.

Yang jelas kehidupan ini tidak ada yang ideal. Hidup tanpa hutang, sangat bagus sekali. Tapi jika harus berhutang, juga tidak ada masalah. Hutang juga termasuk rezeki. Karena tanpa hutang, kadang kita tidak bisa makan. Jadi jangan mencela hutang. Adakah pembaca yang bisa menganggap uang itu tidak penting?

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top