Isi Token Listrik Ke Meteran PLN yang Benar, Anti Gagal!

Kini hebat ya, Perusahan Listrik Negara (PLN) mengadopsi atau meniru cara isi data atau pulsa handphone. Lebih dikenal dengan nama Meteran Prabayar, bayar dulu baru bisa dipergunakan. Beda dengan meteran lawas, bayarnya diakhir bulan. Biasanya jatuh temponya setiap tanggal 20, selebihnya dari tanggal tersebut akan dikenakan denda. Jika sampai telat hitungan bulan, akan dikenakan sanksi pemutusan hubungan listrik. Pokoknya sekarang, PLN terkenal dengan tegasnya. Jangan main-main.

Untuk pemasangan awal listrik PLN juga sedikit sulit. Ada petugas yang mensurvai kelayakan instalasi listrik, apakah memenuhi standar atau tidaknya. Baru nanti mendapatkan surat kelayakan, yang selanjutnya diajukan untuk pemasangan baru. Sedikit ribet bukan? Daripada kena sanksi pemutusan, lebih baik bayar tepat waktu.

Sekitar tahun 2010-an PLN gencar banget mempromosikan box KWH model token. Pelanggan yang mau beralih dari box KWH lama ke box KWH meteran token mendapatkan iming-iming tertentu. Ada yang mau dan ada yang tidak mau.Pastinya banyak yang tidak mau dong. Enak yang model lama, karena dah jelas hitung-hutungan biaya per-whattnya. Selanjugnya PLN mengadakan cara baru, yaitu box KWH yang biasanya di depan pintu atau diteras rumah, dipindah ke tiang listrik. Dengan secarik kertas perintah dari PLN, pastinya pelanggan tak bisa menolak.


Ya ampun lur, kok bisanya PLN punya ide memindahkan box KWH meteran ke tiang listrik. Posisinya tinggi pula. Apa tidak meribetkan petugas pencatat meteran? Pastinya seh. Petugas pecatan meteran juga sambat. Harus pakai tangga atau tongkat tongsi yang panjang. Wah kini keren juga lo, petugas pecatan meteran menggunakan kamera hape, tidak seperti dulu, menulis dalam secarik kertas. Pokoknya sekarang serba praktis dan canggih ya?

Eh ngomong-ngomong kotak KWH meteran PLN itu gimana ya, apakah tidak bahaya jika dipasang di tiang listrik? Lama-kelamaan kotak besar sebagai pelindung KWH juga termakan usia. Sudah banyak yang keropos dan aus. Alias berkarat. Apakah tidak bisa dikembalikan lagi posisi semula, yaitu ditaruh di rumah pelanggan? Sehingga pelanggan juga bisa mengetahui jumlah daya pemakaiannya, apakah se sesuai dengan pencatatan petugas meteran PLN. Oh iya, akibat pemindahan KWH meteran, ada pula yang terpaksa pindah atau beralih ke KWH token. Hahaha...trik yang jitu juga ya.

Apa seh token listrik? Token listrik adalah satuan pembayaran yang dipergunakan untuk mengisi ulang daya listrik pada layanan PLN prabayar. Ya mirip beli pulsa hape gitu dah, biar nanti kartu handphone bisa dipergunakan untuk berkomunikasi atau buat nonton youtube. Yang membuat saya heran, itu kode tokennya panjang juga ya, alias terlalu banyak angka. Token listrik, saya hitung angkanya ada 20 digit. Makanya saat memasukan ke KWH harus benar-benar teliti. Jangan sampai salah, minta bantuan anak muda yang penglihatannya masih awas dan jeli.

Bagaimana cara memasukkan token listrik ke KWH meteran? Wah caranya gampang kok, dijamin berhasil alias anti gagal. Jika gagal? Anda bisa mengulangnya kembali. Jadi tak perlu kwatir atau cemas. Semua ini hanya perlu kebiasaan. Awalnya memang kekuk atau gugup, jika sudah sering melakukannya akan terasa mudah. Sehingga tak perlu meminta bantuan atau merepotkan orang lain. Cukup lakukan dengan sendiri. Asek bukan?

Cara pertama pastinya adalah, anda membeli token listrik, dengan membawa atau menunjukan ID Pelanggan PLN. Biasanya saat pemasangan baru, pelanggan diberi semacam kartu nama yang berisi nomor ID pelanggan. Jika lupa, biasanya di meteran KWH juga tertulis atau tertera ID pelanggan menggunakan spidol jenis tipek. Terus beli token listriknya dimana? Toko penjual pulsa biasanya melayaninya, atau bisa ke minimarket semisal Alfamart atau Indomaret. Atau secara online juga bisa, semisal lewat e-wallet dan sebagainya.

Selanjutnya anda akan diberi kode token listrik yang berjumlah 20 digit (untuk saat ini 20 digit, entah untuk selanjutnya, kemungkinan lebih banyak lagi). Masukan kode token listrik tersebut pada meteran, jika dirasa sudah benar, tekan tombol enter. Nah tombol entar ini biasanya berwarna merah atau hijau. Anda berhasil! Bagaimana mudah bukan? Tombol tanda panah, untuk menghapus jika melakukan kesalahan tekan angka.

Berita Terkait

4 komentar:

  1. Di rumah saya pake dua model meteran mas..yg model lama dan model yg sekarang pake token...ya itu saya ga pernah isi ..yg isi suami saya karena kebanyakan angkanya takut nyelip

    BalasHapus
  2. Di rumah masih belum pake token, tapi di tempat sebelumnya sudah pake token. Sekarang lebih menyenangkan sih karena gak perlu isi isi dan bunyi bunyi kalau pulsanya abis hahaha

    BalasHapus
  3. Aku masih yg lama mas, yg bayarnya belakangan 😄. Suami ga mau ganti Ama yg token. Ttp yg paska bayar aja, kec nanti dipaksa Krn ga ada pilihan lain, baru deh 😄

    Aku sendiri ada sampingan jual beli pulsa termasuk token listrik. Memang panjang sih ya.. tiap temrn2 pada beli token listrik, kliatan jadi tokennya. Aku ga tau deh pulsanya itu bisa tahan BRP lama, tergantung pemakaian listrik juga kan. Aku termasuk banyak pakai listrik. Makanya ga terlalu tertarik pakai token. Apalagi paling besar nominalnya cuma sejuta.

    BalasHapus
  4. Lah ... kok KWH meteran PLN dipasang tinggi di tiang listrik ya? Herman saya ....


    Btw, apa arti sambat, Mas?

    BalasHapus

 
Back To Top