Terkini! Stasiun Pasar Senen Makin Keren, Penumpang Kereta Api Merasa Nyaman


Lama banget tidak ke Stasiun Kereta Api Pasar Senen, Jakarta Pusat ternyata keder juga. Belum lagi sepertinya stasiun Pasar Senen masih dalam tahap revitalisasi. Sehingga mau mencari tempat parkir kendaraan roda dua, harus muter-muter dibuatnya kebingungan. Satu lajur jalan ada yang ditutup. Revitalisasi itu apa sih Bang? Aduh pakai nanya segala hahaha. Sebenarnya saya sendiri juga kurang ngeh apa itu revitalisasi hehehe. Revitalisasi adalah mengembalikan fungsi dan nilai suatu hal yang sebelumnya kurang optimal. Bahasa yang mudah dicernanya adalah lagi ada proyek perbaikan.

Stasiun Pasar Senen termasuk kawasan cagar budaya, punya nilai sejarah yang panjang. Menurut catatan sejarah, Stasiun Pasar Senen berdiri sejak tahun 1887. Sudah beberapakali mengalami renovasi tetapi tetap mempertahankan keaslian bangunannya. Kenapa dinamakan Stasiun Pasar Senen? Nah ini pertanyaan menarik. Dinamakan Stasiun Pasar Senen karena stasiun ini dekat dengan Pasar Senen. Pasar yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1733. Dulu awalnya pasar ini bukanya tiap hari Senin, tapi kini saban hari buka. "Senin", ketemu lidah orang Indonesia menjadi "Senen". hehehe.




Saya sendiri juga lupa, entah sudah berapa kali main ke Stasiun Pasar Senen. Ya hanya sekedar main, ngantar saudara pulang kampung naik kereta api. Kalau saya sudah cukup lama tidak naik kereta api, mungkin sudah ada dua puluh tahunan. Saya sudah terbiasa naik bus jika pulang kampung atau kembali ke Jakarta. Walau sebenarnya ingin juga seh merasakan sensansi kembali naik gerbong kereta api. Tapi ya itu sedikit gagap hahaha. Hape hampir tidak ada kuotanya. Terbiasa karcis manual hahaha.



Naik kereta api jaman dulu, aduh gimana gitu. Bisa dibilang sangat tersiksa. Sepertinya tidak ada batas jumlah penumpang. Berapa pun jumlahnya, ayo hajar muat saja hahaha. Makanya era dulu, ada penumpang yang naik di atas gerbong kereta api. Karena di dalam gerbong sudah tidak bisa menampung penumpang lagi. Harus bisa pandai main kucing-kucingan dengan petugas pemeriksa tiket. Harus pandai merayu, harus bisa mengambil hati petugas yang meriksa tiket.Maksudnya memberi uang pelicin gitu Bang? Husst....., terlalu kasar bahasanya!




Pernah saya mengalami, dari Solo sampai Stasiun Jatinegara berdiri di dalam gerbong kamar kecil hahaha. Ya karena berdesak-desakan penumpang. Sampai tujuan, kaki kesemutan akut kesulitan mau berjalan. Aduh dulu benar-benar parah, penumpang kereta api tidak nyaman banget. Lorong-lorong gerbong kereta api penuh dengan penumpang yang selonjoran. Yang paling menyebalkan jika pedagang asongan lewat, hahaha.

Tapi itu mah kisah dulu, sekarang PT KAI memanusiakan penumpang. Sepertinya semenjak era Pak Ignatius Jonan, kerata api mengalami perubahan pesat. Penumpang ya sesuai jumlah kursi gerboang yanga ada. Tidak ada lagi pedagang asongan yang bebas masuk ke dalam kereta api. Jalur kereta api kini juga sudah ganda. Jam pemberangkatan dan tiba kereta api juga sudah tepat waktu. Keren abis dah!

Berita Terkait

4 komentar:

  1. Kereta tiada di tempat saya tetapi akan datang ada ART ...kenderaan seperti bus tetapi mempunyai laluan sendiri

    BalasHapus
  2. Terasa lebih lega dan nyaman, wah lama banget ga naik kereta api, sampai 20 tahunan..

    BalasHapus
  3. Pasar Senen tu pasar isnin ya? maaf bertanya..Unik rekabentuk pasar ini..cantik di hias bunga lagi ya..

    BalasHapus
  4. Saya suka baca status admin KAI di Twitter. Ayat-ayatnya begitu romantis. Agaknya kalau saya ke Jakarta sudi tak temani saya bersapeda motor kelilingi Jakarta?

    BalasHapus

 
Back To Top