Tol Jakarta-Jogja, Mempercepat Waktu Tempuh dari Jakarta ke Jogja

Tol Jakarta-Jogja

Jalan tol Jakarta-Jogja atau yang dikenal sebagai Jalan Tol Trans Jawa adalah jalan tol yang menghubungkan dua kota besar di Pulau Jawa, yaitu Jakarta dan Yogyakarta. Dengan panjang total sekitar 650 km, jalan tol ini merupakan salah satu jalan tol terpanjang di Indonesia.

Jalan tol Jakarta-Jogja dibangun sebagai bagian dari program pembangunan jalan tol Trans Jawa yang dimulai pada tahun 2014. Proyek pembangunan jalan tol ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dan beberapa perusahaan konstruksi besar di Indonesia.

Segmentasi Jalan Tol Jakarta-Jogja
Jalan tol Jakarta-Jogja memiliki beberapa segmentasi yang dibangun secara bertahap. Segmen pertama yang dibangun adalah segmen Jakarta-Cikampek II Elevated, yang merupakan perpanjangan dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang sudah ada sebelumnya.

Segmen berikutnya adalah segmen Cikampek-Palimanan, yang melintasi wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Segmen ini selesai dibangun pada tahun 2019 dan mempersingkat waktu tempuh antara Jakarta dan Surabaya dari 16 jam menjadi 10 jam.

Sementara itu, segmen Palimanan-Kanci yang dikenal dengan tol Palikanci, merupakan bagian dari jalur pantura, telah beroperasi sejak tahun 2015 dan memudahkan akses ke pelabuhan Cirebon dan sekitarnya.

Berikutnya, masyarakat akan melalui segmen Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang yang selesai dibangun pada tahun 2020 dan memudahkan akses ke Kota Tegal dan sekitarnya.

Setelah itu, tol yang harus dilewati untuk menuju Jogja adalah Pemalang-Batang, Batang-Semarang (Tol Kalikangkung), Semarang ABC dan terakhir Semarang-Solo (Boyolali). Dari Boyolali, masyarakat dapat menuju kota Jogja dengan akses jalan biasa.

Tentunya, jika Anda ingin menggunakan akses Tol Trans Jawa dari Jakarta ke Jogja, ada tarif tol yang dikenakan. Adapun total biaya yang harus dikeluarkan untuk tol adalah sebagai berikut:
  • Golongan I: Rp434.000,-
  • Golongan II dan III: Rp668.000,-
  • Golongan IV dan V: Rp882.000,-

Dampak Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa
Jalan tol Jakarta-Jogja merupakan proyek infrastruktur yang sangat penting bagi Indonesia. Dengan menghubungkan dua kota besar di Pulau Jawa, jalan tol ini dapat mempercepat mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah.

Jalan tol ini memperpendek waktu tempuh antara Jakarta dan Yogyakarta dari 12 jam menjadi 7 jam, sehingga memudahkan akses antara kedua kota dan meningkatkan potensi wisata dan bisnis di kedua wilayah. Tarif tol yang dikenakan pun dianggap masuk akal dan bisa diterima oleh masyarakat.

Selain manfaatnya, pembangunan jalan tol Jakarta-Jogja juga menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti pengurangan lahan pertanian, perusakan lingkungan, dan peningkatan polusi udara dan suara.

Oleh karena itu, perlu ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi dampak negatif tersebut dan menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan lingkungan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan penggunaan lahan yang tersedia di sekitar jalan tol.

Selain digunakan sebagai jalan tol, lahan tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai area hijau atau taman kota, sehingga dapat membantu menjaga kualitas udara dan keindahan lingkungan sekitar.

Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan pembangunan jalan tol Jakarta-Jogja dapat berjalan seimbang dengan pelestarian lingkungan, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Indonesia.

Berita Terkait

4 komentar:

  1. Sama halnya jalan tol lintas sumatra yang begitu bermanfaat, karena jalan tol menjadi pemangkas waktu perjalanan.

    Selain pelestarian lingkungan di sekitar jalan tol, pemerintah juga harus memperhatikan keamanan dari jalan tol.

    Contohnya di tol lintas sumatra banyak kejahatan terjadi di jalan tol karena jarak antar pos pengaman cukup jauh.

    Btw lama juga ya 7 jam waktu perjalanan dari jakarta ke jogja naik jalan tol. Bener-bener nih saya perlu main ke jogja agar tau lebih banyak.

    Untuk tarifnya saya rasa gak berlebihan sama seperti di artikel, menghemat waktu hingga 5 jam itu adalah hal yang sangat menguntungkan.

    BalasHapus
  2. Saat liburan lebaran lalu aku sekeluarga main ke Malang, Solo, Jogja, semua via tol, mas. Memang semakin mempersingkat waktu, tahu2 sudah sampai. Ya terasa tidak terasa nyetirnya. Yang penting wajib istirahat, relaksasi badan jangan langsung sampai gitu hehehe. Ada plus minusnya sih pembangunan sarana transportasi, disikapi dengan baik saja :)

    BalasHapus
  3. emang sudah dibuka y mas tol jakarta jogja?

    BalasHapus
  4. Saya berharap tol pantai utara, Jakarta Surabaya, jadi gak harus via selatan, cukup via utara, kalau sudah ada, ingin pulang dari Pandaan ke Cirebon hanya via tol tanpa jalur biasa, maklum tahu sendiri jalur biasa banyak penghalangnya memperlambat waktu tempuh. Kalau sudah ada Surabaya jalur utara ini baru Joss, ditambah langsung ke Banyuwangi, soalnya mau ke Bali habis Probolinggo itu harus via jalur biasa dan itu mengganggu waktu tempuh, banyak halangan dan rintangan, andai ada tol makin cepat lagi kan perjalanan.

    BalasHapus

 
Back To Top