Ternyata Masih Ada Warung Rumah Makan yang Menyediakan Tisu Model Begini, Tisu Toilet!


Mau nilis apa sebenarnya dalam kebingungan. Walau sebenarnya banyak sekali stock photo yang menjadi bahan untuk diberitakan. Mau ikut-ikutan bahas situasi politik yang ada, eh takut latah. Karena sudah banyak yang memberitakannya. Keinginan untuk berburu photo saat ramai demonstrasi sungguh menggebu. Tapi saya kok lebih memikirkan faktor keselamatan diri. Apalagi, hanya mengandalkan kamera hape. Ah mana bisa maksimal hasilnya.

Karena sudah banyak yang mewakili berita-berita heboh demonstrasi kemarin, saya kok lebih asek membahas yang lainnya saja. Walau saya sadar, pastinya artikel ini tidak ada atau sepi peminatnya hahaha. Suatu peristiwa, jika dipandang dari sudut berbeda hasilnya juga beda.Yang bikin unik, kadang pendapat semua orang itu ada benarnya juga. Coba perhatikan pendapat dari pihak keamanan, pihak yang demo atau pihak yang sok tengahan. Pendapat itu sama-sama benar menurut versi dan pendangan mereka.



Kalau saya ikut idola saya saja, yaitu Prof Anhar Gonggong, seorang alih sejarawan. Anggota DPR RI jangan anti kritik, jika yang ada yang mengkritik cobalah untuk direnungkan terlebih dahulu. Karena mereka itu Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, berarti mereka itu mewakili rakyat seluruh Indonesia tidak hanya memakli masyarakat konstituennya saja. Sehingga reaksi saat mendapat kritikan jangan berlebihan. Pihak kemanan juga begitu, tidak boleh terlalu agresif sehingga menimbulkan korban jiwa. Eh yang demo juga beitu, harus tertib mematuhi waktu demo sesuai undang-udang. Jangan merusak fasilitas umum dan sebagainya. Nah kurang lebih begitulah, nasehar dari Prod Anhar Gonggong.

Aduh ngapain saya kok menyerempet hal-hal politik hahaha. Agak sensitif sebenarnya. Tapi tak apalah ya, yang jelas saya secara pribadi mengharapan kondisi cepat pulih, entah dari segi keamanan maupun dari segi perekonomian. Rakyat lagi kesulitan cari duit semenjak wabah korona, diperparah setelah lebaran Idulfitri kemarin, yang semakin nyunsep. Mencari duit benar-benar sulit, ditambah kenaikan pajak. Lengkap sudah deritanya. Entah sampai kapan harus menjerit dan merintih????



Eleeh, sok melow hihihi. Wajib bersyukur yang masih diberikan kelancaran rezeki. Masih bisa makan dan masih bisa jalan-jalan. Eh ngomong soal makan, saya kok jadi ingat saat mampir makan di warung rumah makan. Ternyata masih ada juga warung rumah makan yang menyedikan tisu yang sebenarnya tisu khusus tolet. Dan di kemasannya tertulis jelas "tisu toilet". Entah kenapa ya? Apa karena harga tisu ini lebih murah atau karena bentuknya yang lebih praktis. Tinggal tarik tisu. Entahlah!

Ini tisu toilet, untuk membersihkan setelah keperluan buang hajat besar. Untuk membersihkan bagian belakang. Ah tidak perlu saya jelaskan, pasti sudah paham. Dan tisu ini punya daya serap air yang cukup tinggi. Jika sudah dipakai, tisu ini dibuang di lubang koslet WC dan akan ikut hancur lebur bersama air. Nah kalau dibuat lap bibir? Bibirnya bisa langsung kering. Maka jangan heran jika digunakan untuk lab/membersihkan bibir, pasti ada sisa-sisa tisu yang menempel di bibir.

Ih Abangku ini sok komplain segala. Masih untung disediakan tisu, gratis pula. Orang itu harus pandai berterimakasih. Kalau tidak suka, tidak usah dipakai. Kalau mau membersihkan bibir, pakai lab serbet sendiri atau bawa tisu dari rumah. Yang punya warung siapa, kok Abangnya yang reseh. Terserah mereka mau pakai tisu apa, duit-duit meraka yang beli. Paham!!!!!

Berita Terkait

11 komentar:

  1. Rasanya emang masih ada lho, tempat makan yang menyediakan tisue toilet. Tapi ya konsumennya merasa dari pada nggak ada tisue sih.

    BalasHapus
  2. Kadang-kadang saya suka juga tisu seperti itu walaupun selalu terlekat pada bibir😅. Semoga Indonesia lekas sembuh dan membaik.

    BalasHapus
  3. Estoy de acuerdo, si no gusta no se usa pero no se critica, hay gustos para todos, en casa hay papel húmedo pero no se usa para los labios.

    BalasHapus
  4. Tisu toilet pun boleh ye letak kat atas meja makan kat kedai. Kat Malaysia banyak kedai guna tisu yang digantung. Dah takde letak atas meja.

    BalasHapus
  5. Semoga keadaan di Indonesia semakin membaik ya.
    Di tempat saya juga ada penggunaan tisu tandas ini di kedai makan. Tapi mungkin tak nampak ketara kerana diletakkan dalam bekas atau cover tisu bulat. Tapi cara tariknya sama.

    BalasHapus
  6. Dulu karena gak tahu, jadi rasanya senang justru kalau ada tisu ini. Karena dulu kan gak semua rumah makan juga nyediain tisu. Sekarang saat sudah tahu itu fungsinya untuk apa, rasanya kurang nyaman aja kalau nemu apalagi di tempat makan..

    BalasHapus
  7. baru ngeh saya mas,
    tapi lo di bungkusnya kok saya enggak ngelihat tulisan tisu wc y mas
    hehe btw di sekitar saya juga tisunya begini semua warung2nya mas
    mending
    asal dibungkusin lagi pakai plastik yang tempat tisu kayaknya aman deh,
    enggak akan ngerti kalau itu tisu toilet hehe

    BalasHapus
  8. Tisu itu bersih kan... Ngak apa apa lah kalau letak disitu.. mungkin lebih praktikal ditarik.. sebab pelanggan biasa nya kalau ambil tisu kan banyak sekali.. 😅 Dalam bab demo itu harus aman aman sahaja.. jgn sampai berdarah dan merosakan harta benda..

    BalasHapus
  9. Tampilan tisu, memang tisu ni amat berguan terutam di restoran atau kedai kopi..nanti jika tak ada bibir comot lepas makan mas..

    BalasHapus
  10. memang tisu ini masih mudah banget ditemukan dirumah makan ala kadar, agak bingung dulunya tapi sekrang malah mulai terlihat normal saking berserakannya wkwk

    BalasHapus

 
Back To Top