Teks Lamaran Pihak Pria yang tidak Bertele-tele, Bikin Pihak Wanita Langsung Menerima

Tukar Cincin

Saya itu kalau soal pidato, wow jangan ditanya lagi. Mungkin gayanya mirip, tokoh tersohor. Suaranya keras mendobrak. Bikin yang awalnya ngantuk jadi melek. Dan yang melek bisa semaput, karena saking kagumnya eh saking kagetnya. Alias pingsan. Dari SMP saya sudah mengikuti aneka lomba pidato, dapat undangan kesana kemari. Apalagi jika bulan Ramadan, wah sampai bingung bagi waktunya. Selalu diminta untuk memberikan kultum, kuliah umum singkat. Wow keren dong, berarti banyak amplop. Nah soal amplop jangan ditanya, tak ada yang kasih. Semua minta gratis.

Pengalaman saat sering mengikuti lompa pidato atau sering diundang untuk mengisi acara atau hanya sekecar menjadi pembawa acara. Ternyata punya manfaatnya. Mental jadi kuat. Saat bicara di depan kalayak umum, tidak ada rasa minder atau gagu. Bicar lancar, kaki juga tidak gemetar. Ya semua karena sudah terbiasa.

Apalagi, kini saya suka menulis di blog atau membuat konten video di youtube. Kalau soal bicara, mungkin tidak ada kendala. Maka saya terus berusaha menulis, tujuannya ya untuk mengeluarkan uneg-uneg lewat tulisan, sekaligus juga menguji kemampuan dalam menyusun kalimat. Pokoknya menulis itu banyak manfaatnya.



Kali ini saya ingin berbagi teks lamaran atau tunangan atau mengkitbah. Saya menulisnya tidak bertele-tele, langsung pada pokok masalah. Dan kata pembukanya juga singkat. Cukup salam. Eleh bilang saja, tidak hafal kata pembuka bahasa arabnya. Wow, jangan meragukan kemampuan saya ya. Saya soal itu juga jago. Saya memang sengaja dibuat singkat, biar tidak memakan waktu lama. Kan kasihan pendengarnya.

Bismillahirrohmanirrohiim. Assalamu Alaikum Wr Wb

Yang saya hormati Bapak Junaidu (ganti nama) beserta Istri selaku tuan rumah, Sohibul Hajat.

Yang saya hormati para hadirin semuanya, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Saya mewakili atas nama keluarga besar Bapak Karsono (ganti nama) beserta Istri , selaku pihak Pria maupun selaku tamu. Untuk menyampaikan ungkapan terimakasih yang tak terhingga.Atas sambutannya yang begitu ramah dan penuh dengan kehangatan. Semoga Allah membalasnya dengan rahmat dan pahala yang berlimpah.Amin.

Kedatangan kami, ingin menyampaikan maksud dan tujuan:

Pertama ingin menjalin hubungan silaturrahmi yang lebih erat dan lebih dekat

Yang kedua adalah ingin menyampaikan amanat atau pesan dari keluarga Bapak Karsono (ganti nama). Khususnya dari keponakan (bisa diganti kalimat) saya yang bernama Bolo Sengkuni bin Karsono (ganti nama). Yaitu untuk melamar saudari adik Gisel Fatimah (ganti nama).

Yang selama ini, saya perhatikan antara Ponakan Saya dan Adik Gisel Fatimah sudah saling akrab dan saling cinta. Mudah-mudahan lamaran kami ini, diterima dengan baik. Amin.

Yang terakhir tidak ada gading yang tak retak saya mewakili keluarga besar bapak Karsono. Mohon maaf yang seluas-luasnya atas kedatangan kami yang telah membuat repot.

Kami juga memohon maaf atas ketidaksopanan dari mulai tingkah laku maupun tutur perkataan. Sekali lagi mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.

Terima kasih atas segala perhatiannya. Akhirul Salam.

Wassalamu alaikum wr wb

Nah seperti itulah contohnya. Teks lamaran atau tunangan yang tidak ada bumbu-bumbu dalil atau pembuka yang menggurui. Yang hadir juga senang, karena langsung bisa cepat makan prasmanan. Tuan rumah juga gembira, karena tahu akan tujuan datang. Wanita yang dilamar juga senang, dijamin langsung senyun pertanda menerima.

Itulah pengalaman saya ya. Walau saya itu masih dikatakan usia muda. Tapi sering dituakan. Ya itu sering diminta untuk menjadi pelamar. Sudah banyaklah yang minta bantuan saya. Sampai saya tak ingat. Berarti sering dapat bonus ya? Weleh, ngomongnya kok bonus. Saya itu ikhlas kalau soal begituan. Dikasih diterima, jika tak dikasih ya keterlaluan. Emangnya tak pakai baju jas atau batik, dan baju itu perlu uang untuk membelinya. Saya biasa koloran, saat lamaran pakai baju resmi.

Lamaran saya selalu diterima. Mungkin saya punya daya tarik atau wibawa ya? Huek, mungkin muntah saya mendengarkannya. Jangan begitu dong, itu namanya ngece atau meremehkan kemampuan saya. Dah ah, takut bosan yang baca. Intinya mah saya sebenarnya hanya minta kebaikan hati dari pembaca untuk itu subrek channel youtube saya. Biar bisa cepat berkembang. Eleeeh, punya buntut ternyata!

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top