Menikmat Mie Ayam Wonogiri di Warung Pak De, Sop Iga yang Paling Saya Suka

Mie Ayam Wonogiri Warung Pak De

Hidup ini memang selalu tampak bahagia jika selalu memandang dari segi nikmat. Suasana kayak apapun jika bisa mengambil dari sisi kenikmatan, rasa kuluh kesah itu akan hilang. Rasa was-was itu akan sirna dengan sendirinya. Seperti keadaan sekarang, kalau tidak pandai-pandai bisa bersyukur, dijamin pikiran jadi stres, kewaran jadi hilang. Yang akhirnya dikit-dikit menyalahkan orang lain. Dan bisa jadi menyalahkan pemerintah yang anu dan anu. Wis ben, urusan pemerintah biar orang atasan yang mikir saja. Dari pada gemremeng, belum tentu didengarkan juga. Eleh, suara wong cilik pasti pantul, gaungnya tidak bergema.

Dan yang paling unik juga untuk saat ini, masker mampu menjadi permasalahan. Seakan-akan masker menjadi dewa sang penyelamat. Jika melihat orang tidak pakai masker, inginnya itu marah dan main denda. Bahkan bisa terjadi keributan gara-gara ada yang tidak pakai masker. Aduh saya kok jadi ikut pening. Daripada ribut hal sepele, kan gambang beri saja itu masker yang tidak mengenakan masker. Memberi masker kagak, tapi lihat orang yang mungkin lupa mengenakan masker bawaannya gereget.

Giliran sudah pakai masker masih ada saja dipermasalahkan. Pakai makser jenis scuba kurang efektif. Pakai yang jenis masker wajah, face shield. Kalau pakai masker scuba, dilapisin dua, tengahnya dikasih tisu. Aduh, satu saja kalau dipakai terus, lama-kelamaan kesulitan nafas. Ya, mungkin yang mengenakan masker hanya duduk-duduk santai tak sedikit mengalami kendala. Bagi yang jalan kesana-kemari mengenakan masker, pengaplah sudah. Wis pada intinya tetap kenakan masker jika diluar rumah, jaga jarak. Tapi tak perlu ribut-ribut. Dan jika melihat orang tak pakai masker tak perlu langsung sensi dan menghakimi, lebih baik lempar duit biar untuk beli masker. Kalau perlu kasih sembako yang sekiranya cukup untuk makan sebulan.

Mie Ayam Wonogiri Warung Pak De

Aduh, ngomong apa saya ini ya. Mau ngomongin kuliner jadi bahas masker scuba dan face shield. Wis wis, tetap dibawah hepy. Situasi yang lagi sulit, jangan ditambah sulit. Takutnya nanti rumah sakit jiwa kena dampaknya juga. Situasi yang mudah sekali berprasangka buruk. Kalau tidak ada yang sabar dan berlapang dada, yang ada nanti menimbulkan kericuhan. Aduh gara-gara bansos ada yang ribut, yang akhirnya bermusuhan. Gara-gara masker, orang tua saling adu mulut ditengah kerumunan. Woih jaman edan, sambil teriak

Piye mie ayame? Oh iya ya saya kok jadi lupa. Warung Pak De baru buka beberapa hari, kemungkinan belum ada seminggu. Ceritanya pas jalan-jalan sore, saya melewati depan warungnya. Kebetulan juga saya lagi lapar. Mampir deh di Warung Pak De. Saya pun beli mie ayam khas Wonogiri. Tidak hanya mi ayam saja, saya pun beli juga Sop Iga. Awalnya sih saya kira, mi ayam yang diatasnya dikasih sop iga. Ternyata sop iga disini adalah sayur sop.

Saya itu hoby tukang photo, ya kulineran sambil photo-photo. Sekaligus mengabadikan lewat video, buat diunggah di channel youtube. Tak hanya itu saja, saya pun menyempatkan ngobrol-ngobrol ringan. Pak De membuka warung mie ayam Wonogori di depan rumahnya, dikarenakan usaha warung yang di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), kawasan industri Cakung kini sepi. Perusahan pada gulung tikar, ada yang tutup dan ada yang merumahkan sebagian karyawannya.

Kalau pagi masih berjualan di KBN Cakung. Kalau sore baru membuka usahanya di depan rumah. Sungguh luar biasa jiwa bisnisnya ya. Tapi memang Pak De ini sungguh luar biasa, berkat keuletannya dalam berdagang, anaknya ada yang menjadi tentara, TNI. Wah mantap sudah, jerih payahnya tidak sia-sia.

Eleh sudah memasuki paragraf akhir belum ngomong juga itu rasa mie ayamnya. Mie Ayamnya mantap, sesuai dengan khas Wonogiri yang berani dibumbu rempaknya. Dan tak kalahnya adalah sop Iganya jos gandos. Nampol dilidah. Dua menu itu saya habis dalam sekejab. Dasar Rakus. Maklum, seharian belum makan, jadi sekali makan ya gitu deh. Makan sore sekaligus makan pagi dan siang gitu. Oh dasar! Oh iya, Warung Mi Ayam Wonogiri Pak De beralamatkan di Gang SMA 83, jalan Tipar Cakung, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara.

Berita Terkait

1 komentar:

 
Back To Top