Bajigur, minuman tradisional asal Sunda yang punya banyak manfaat, salah satunya bisa menghangkatkan tubuh. Cocok banget yang lagi meriang atau demam, minum Bajigur dalam keadaan masih panas. Tapi ya jangan terlalu panas, nanti lidah yang jadi sariawan. Penyakit masuk angin hilang, eh lidah jadi bintik-bintik putih, kan jadi repot. Hilang penyakit satu, eh tumbuh penyakit lainnya. Yang sedang-sedang saja, jangan terlalu panas dan jangan terlalu dingin. Jika minum Bajigur airnya dingin, juga kurang begitu nikmat. Tak ada sensansinya.
Minuman Bajigur walaupun asalnya dari Sunda, tapi di Jakarta banyak pedagang yang berjualan. Biasanya menggunakan gerobak. Kalau ditempat saya, biasanya menjelang sore, ada pedagang Bajigur yang keliling. Kali ini saya berjumpa dengan seorang bapak penjual Bajigur. Jumpanya dimana? Di Pintu Air BKT Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur. Dalam rangka apa kok bisa bertemu dengan penjual Bajigur ini? Biasanya hunting Ondel-Ondel Betawi.
Yang namanya kerja online, apa aja disambet demi mempertahankan dapur ngebul dan kebutuhan lainnya. Selama itu halal, hajar dan sikat. Menjadi seorang penulis sekaligus kreator video. Enak mana menjadi seorang penulis atau seorang editor video? Semua profesi pasti ada enak dan tidak enaknya. Selama itu dilakukan dengan senang hati, pastinya rasa lelah akan hilang. Maksud saya, bonus atau gajinya gede mana? Wow itu yang dimaksudnya.Maksudnya gajian dari adsense google kan? Iya! Kalau soal itu, mirip roda berputar. Kadang gede nulis, kadang gede penghasilan dari youtube. Dan kadang sebaliknya.
Pada intinya, rezeki itu digilir. Kalau ngomongin rezeki, kini asumsinya adalah ngomongin duit. Walau sebenarnya rezeki itu mencangkup makna yang luas, bisa rezeki kesehatan, diberi karunia anak, keluarga yang harmonis alias rukun, diberi ilmu atau pemahaman yang luas, bernasab yang bagus, diberi nasib yang enak, didompet tak pernah kosong dengan uang kertas lembaran merah, rekening yang isinya membengkak, belum lagi e-wallet yang nominalnya tak terhingga dan lain sebagainya. Kalau saya sebutkan satu-persatu, nanti jadi kepanjangan.
Saat ke Pintu Air BKT Malakasari, saya kok lupa sarapan. Efek dari bangun kesiangan. Setibanya di BKT, eh perut ngajak ribut. Hampir mirip dengan peristiwa yang lagi hangat, tentang penghianatan dan yang merasa tersakiti dalam pencalonan bakal calon wakil presiden. Hahaha....., ngamuk dan emosi. Perut saya juga seperti itu suasananya. Untung saja, di BKT banyak pedagang yang berjulan. Dan saya pun memilik makanan jadul, makanan ndeso. Jajan ubi jalar. Kenapa pilih ubi? Sebuah pertanyaan yang sensitif. Halaaah, bilang saja cuma bawa uang pas-pasan. Sssst....., jangan membuka aib orang.
Makanan ndeso ini harganya murah, semuanya serba dua ribu rupiah. Entah itu singkong, ubi, uli maupun pisang rebus. Gimana murah dan bersahabat bukan? Makan empat biji saja, perut sudah kenyang. Emang tidak bikin seret tenggorokan makan ubi? Wow tenang, bapak tua ini juga menjual minuman. Minuman apa? Seperti yang saya singgung diatas tadi, minuman Bajigur. Harga hanya lima ribu rupiah. Asek bukan, tidak membuat dompet jebol sebelah, hahaha.
Minuman Bajigur terbuat dari apa seh? Pertanyaan yang menarik. Mungkin bagi generasi muda (seperti saya) akan merasi aneh dan asing dengan minuman ini. Tapi bagi generasi tua, sudah familier pastinya. Bahan-bahan untuk membuat minuman Bajigur cukuplah sederhana, yaitu gula aren, jahe dan santan. Lebih mantap lagi jika ditambahkan susu kental. Mantap jiwa rasanya, segar sekali.
Saya pun sempat berbincang santai dengan pejual ini. Penjual asal Tegal, nah kelemahan saya saat mewancari adalah lupa menanyakan namanya. Pak Tua ini sudah cukup lama berjulan Bajigur, 30 tahun lebih. Dari saat belum punya anak, sampai kini anaknya sudah tujuh. Wow amazing banget, menekuni profesi sebagai penjual minuman Bajigur yang sungguh luar biasa. Kesabaran dan keuletannya patut ditiru.
Bajigur memang minuman hangat, cocok di minum apalagi kalau lagi cuaca dingin...sensasi hangatnya menjalar di tenggorokan dan tubuh jadi hangat...walau hanya berjualan bajigur tapi rezeki sudah ada yg atur, terbukti si bapak ttp berjualan walau di gempur segala jenis minuman kekinian yg lagi viral.
BalasHapusI love street foods , thanks for your sharing...
BalasHapuswedang bajigur di siang hari. biasanya enak di sore atau malam hari.
BalasHapusYa begitulah, rejeki sudah ada yang mengatur. Tinggal kita yang mengusahakannya.
Bajigur juga sudah banyak dan mudah di temui di tempat kami, ananda. Dahulu minuman ini sangat asing bagi masyarakat kami. Sekarang tidak lagi.
BalasHapusSalut buat ketekunan si Bapak yg lupa ditanyain namanya :D
BalasHapusSampe 7 anak? Wow bgt si bapak 👍
BalasHapusHahahahaha sempeeet ya mas masukin sindiran ke si bapak onoh yg lagi sensi 🤣
BalasHapusEh bajigur ini yg udh lamaaa aku penasaran rasanya, tapi kok ya belum rezeki Ampe Skr bisa nyobain 😂😅😅. Itu si bapak bisa ga disuruh muter Rawamangun aja 😁? Ini sama2 jakarta timur, tapi kayaknya makanan unik dan khas paling banyak di daerah bkt yaa 😅
Ubi rebus itu baguuus lagi mas. Apalagi yg ubi ungu. Pernah ada penelitian benefitnya banyak, udah pasti sehat. Waktu itu masyarakat di Pulau Okinawa jepang, banyak yg umurnya panjang, udah tua2 tapi masih bugar. Setelah dicek, rata2 mereka konsumsi ubi ungu.
Tapi itulah, aku malah jaraaang makan ini 😔. Kayaknya aku rutinin aja deh, biar JD cemilan sore , drpd gorengan kan 😄
Rejeki tak tertukar.termasuk jual bajigur,buat menghidupi anak2 ya.alhamdulillah.semangat buat kita2 nyontek soal konsistensi haha
BalasHapusBajigur kesukaanku itu enak rasanya
BalasHapusPerutnya merasakan panasnya persaingan juga ya mas... hahaha...
BalasHapusBetul mas, dijalani saja deh. Entah nulis jeblok atau video bagus, itu rejeki. Kalau saya masih di nulis saja, itupun receh banget semenjak covid. Jadi lemes kalau lihat penghasilan harian...😂 Tapi gapapa, dari pada tidak ada pemasukan sama sekali...
Di tempat saya ada nih kang bajigur kalau jualan malem setelah isya biasanya lewat, suaranya khas banget "baaaajiiiguuuuh miiiih yeeeeuh" gitu jadi bikin lucu dengernya :D
BalasHapusRamai sangat ada 7 orang anak...kalau saya memang tidak sanggup hehehe
BalasHapus