Bagi pecinta kuliner pempek, pastinya sudah tahu dari daerah mana makanan tersebut berasal, yaitu Palembang. Sebagai ibu kota provinsi Sumatra Selatan, Palembang yang mempunyai julukan bumi sriwijaya ini ternyata menjadi kota paling tua di Indonesia yang tercatat di dalam sebuah prasasti bernama Prasasti Kedukan Bukit.
Beberapa waktu lalu, Palembang bersama dengan Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Terpilihnya Palembang sebagai tuan rumah juga bukan sembarangan, karena kota ini sudah mempunyai fasilitas bertaraf internasional seperti Jakabaring Sport Center dan transportasi LRT. Bahkan di kota ini juga memiliki bowling center terbaik di dunia dan baru pertama kalinya digunakan pada pagelaran Asian Games 2018 dengan lintasan bowling sebanyak 40 buah.
Titik Nol Kilometer Palembang
Di beberapa daerah biasanya mempunyai semacam tugu atau patokan untuk menandakan titik nol kilometer dari daerah tersebut. Bicara soal Palembang, ada yang tahu di mana titik Nol Kilometer Palembang?
source : palembang.tribunnews.com |
Jangan bayangkan sebuah tugu atau monumen khusus yang menandakan titik nol kilometer di Palembang ya. Penandanya hanyalah sebuah kotak terbuat dari pasir dan semen kira-kira berukuran 40 cm x 40 cm.
Bagi pendatang bahkan orang Palembang sendiri saja mungkin tidak akan sadar kalau di tempat ini adalah sebagai titik nol kilometernya.
Lokasi Titik Nol Kilometer Palembang
Sebenarnya mudah menuju titik nol kilometer Palembang. Kamu cukup mencari Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo. Masjid ini merupakan masjid terbesar di Palembang dan banyak orang menyebutnya dengan Masjid Agung Palembang, letaknya ada di Jl. Jend. Sudirman, 19 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang. Oh ya dulunya masjid ini bernama Masjid Sultan Palembang, tapi konon untuk menghormati sultan jadilah namanya diganti menjadi seperti saat ini. Masjid tersebut juga dijadikan bangunan cagar budaya nasional pada tahun 2003 lalu.
Kembali ke titik nol Palembang, kalian bisa melihatnya di dekat pintu masuk masjid tersebut dan agak tertutup oleh tanaman yang berasa di sekitarnya. Pantas saja pada tanda titik nol tertulis awal Jalan Jenderal Sudirman ternyata menunjukkan nama jalan tersebut.
Bangunan di sekitar titik nol kilometer
Di seberang masjid ada Bundaran Air Mancur yang merupakan ikon kota Palembang juga selain jembatan Ampera yang terkenal. Tapi, sayangnya saya juga baru tahu hal ini. Di dekat bundaran air mancur kita juga bisa menemukan stasiun LRT yang bernama Stasiun Terpadu Jembatan Ampera. Tahu kan, kalau LRT yang beroperasi pertama kali di Indonesia ya di Palembang ini.
Monpera
Monpera atau Monumen Penderitaan Rakyat ini lokasinya juga berada di depan titik nol kilometer, tinggal menyebrang jalan saja posisinya sudah terlihat. Monumen ini merupakan simbol dari perjuangan rakyat yang bergelora pasca proklamasi kemerdekaan RI. Bentuk dari Monpera yang mirip bunga melati dengan 5 mahkota ini mempunyai arti yaitu kesucian hati para pejuang. Dan lima sisi dari monumen menunjukkan ada 5 wilayah keresidenan yang tergabung.
Di sekitar lokasi titik nol juga banyak penjual makanan khas Palembang yang bisa kita temui, selain pempek juga ada martabak Har dan lain-lain.
Ke Palembang naik apa?
Banyak cara yang bisa ditempuh untuk menuju ke Palembang baik jalan darat, laut, maupun udara. Saya melakukan perjalanan dari Jakarta ke Palembang naik pesawat. Untuk tiket pesawat saya booking melalui Pegipegi yaitu perusahaan perjalanan yang memberikan layanan booking tiket pesawat, hotel, maupun tiket kereta api. Selain dapat dipesan melalui website, kalian juga bisa melakukannya melalui aplikasi yang dapat diunduh gratis di Android dan iOS.
Nah dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II kalian bisa naik taksi bandara atau taksi online menuju titik nol kilometer. Tapi, kalau barang bawaan tidak terlalu banyak bisa naik LRT dari bandara menuju Stasiun Terpadu Jembatan Ampera.
Sumber/referensi artikel: pegipegi.com
Sumber/referensi artikel: pegipegi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar