Email: djangkarubumi@yahoo.com

3 Macam Tes untuk Mendeteksi Alergi Anak Sejak Dini

Morinaga di Mal Kelapa Gading

Alergi merupakan reaksi tubuh terhadap zat atau makanan tertentu. Alergi terjadi saat sistem kekebalan tubuh anak bereaksi dengan zat yang memicu munculnya alergi atau alergen. Ada beberapa jenis alergi yang biasanya diderita oleh anak, yaitu alergi susu sapi, telur, ikan, kacang-kacangan, kedelai, obat, ataupun serangga.

Munculnya alergi pada anak biasanya ditandai dengan gejala sering bersin, hidung meler dan tersumbat, mata merah, dan munculnya bentol-bentol merah. Agar dapat mencegah dan menangani alergi pada anak dengan baik, Anda perlu mendeteksi alergen yang menyebabkan munculnya alergi. Berdasarkan info dari CekAlergi, berikut beberapa cara yang dilakukan untuk mendeteksi alergi pada anak.

Morinaga Soya

Mendeteksi riwayat kesehatan orang tua
Alergi yang dialami anak dapat berasal dari riwayat kesehatan yang dialami orang tua. Saat orang tua mengalami riwayat alergi, maka kemungkinan anak dapat mengalami alergi yang sama. Saat melakukan pemeriksaan alergi pada anak, sebaiknya bawalah riwayat kesehatan Anda. Hal ini akan memudahkan dokter untuk mendeteksi penyebab alergi pada anak.

Mendeteksi di usia batita (bawah tiga tahun)
Ada berbagai gejala alergi yang biasanya terjadi, seperti hidung dan tenggorokan gatal, hidung tersumbat, batuk, kesulitan bernapas, dan suara menjadi serak. Selain itu, alergi juga dapat menyebabkan sakit perut, muntah, diare, mata gatal dan berair, hingga hilangnya kesadaran pada anak. Saat anak mengalami gejala-gejala tersebut, Anda harus membawa anak untuk melakukan pemeriksaan alergi, sehingga anak akan mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat.

Mendeteksi secara ilmiah
Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah munculnya alergi pada anak adalah dengan melakukan tes alergi. Melakukan tes alergi akan membuat Anda mengetahui alergen atau penyebab munculnya alergi, sehingga Anda semakin mudah mencegah munculnya alergi pada anak.

Berikut beberapa tes alergi yang dapat dilakukan:
  • Tes tusuk kulit (skin Prick Test)
Tes tusuk kulit dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu meneteskan beberapa cairan alergen ke dalam kulit yang telah dilakukan penusukan sebelumnya dan menyuntikkan cairan alergen secara langsung ke dalam kulit. Setelah memasukkan cairan alergen ke dalam kulit, dokter akan menunggu selama 15 menit dan memeriksa reaksi alergen terhadap kulit. Jika muncul bentol-bentol kemerahan disertai dengan bengkak dan gatal, maka hasil tes dapat dikatakan positif. Namun, hasil tes tidak dapat memprediksi tingkat keparahan dari alergi. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui tingkat keparahan alergi.
  • Tes darah
Selain tes tusuk kulit, alergi juga dapat didiagnosis menggunakan tes darah. Tes ini dilakukan dengan menguji sistem kekebalan tubuh anak terhadap alergen. Pada saat melakukan tes ini, anak akan diambil sampel darahnya yang biasanya diambil dari punggung tangan. Memerlukan waktu yang lama untuk memastikan hasil yang didapatkan. Selain itu, melakukan tes darah juga membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan tes tusuk kulit.
  • Uji tempel kulit
Tes uji tempel dilakukan dengan menempelkan sedikit alergen pada kulit kemudian ditutup dengan perban. Dokter kemudian akan mengamati reaksi yang terjadi pada kulit setelah 48 hingga 96 jam. Jika muncul ruam di area kulit, maka kemungkinan anak mengalami alergi terhadap alergen yang ditempelkan.

Jika anak mengalami alergi terhadap susu sapi, Anda tidak perlu khawatir lagi. Morinaga memproduksi susu soya yang cocok untuk anak dengan alergi susu sapi. Morinaga soya juga dilengkapi berbagai nutrisi lengkap yang menunjang perkembangan dan pertumbuhan optimal pada anak. Selain itu, Morinaga soya juga menunjang kecerdasan multitalenta pada anak.

Sumber/referensi artikel: cekalergi.com

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top