PLN Meremajakan Meteran Listrik, Sukanya Kok Begitu!

Meteran Listrik Lama

Dulu saya masih ingat betul, dijaman Presiden Pak Harto. Kalau ada pergantian meteran biasanya dirembugkan bersama. Seluruh warga satu Rukun Tetangga dikumpulkan. Diberi penjelasan tentang informasi mengenai kebijakan atau peraturan terbaru dari PLN, Perusahaan Listrik Negara. Jika warga tidak setuju, ya peraturan itu tidak jalan. Alias tidak ada penggantian meteran listrik.

Tapi sekarang kok rasanya beda ya. Tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu, e ujuk-ujuk petugas datang terus ganti meteran listrik. Petugasnya tidak memperkenalkan nama, atau menunjukan identitasnya atau menujukan surat tugas dari kantor.

Kalau hal semacam ini kan tuan rumah ya kaget. Akan terjadi praduga yang aneh-aneh. Apakah betul orang ini suruan dari PLN? Atau orang yang menyamar alias petugas gadungan? Setiap penghuni rumah yang dikunjungi pastinya terkejut.

Meteran Listrik Baru

Kalau menolak ya kadang tidak etis. Karena memang meteran listrik itu punyanya PLN. Kalau menyuruh langsung bongkar dan ganti, ya iya kalau memang betul petugas PLN. Kalau bukan? Terus nanti akankah berpengaruh pada arus atau pembayaran bulanan? Pertanyaan yang menggantung seperti itu pasti ada.

Seharusnya PLN belajar kayak perusahaan air itulah, semisal PDAM. Petugas lapangan membawa surat dari kantor, disitu nama pelanggan dan nomor meteran sudah tercantum didalam surat kopnya. Alias sudah diketik. Nanti petugasnya tinggal menunjukan surat tugas tersebut. Jadi pelanggan langsung percaya.

Kalau pergantaian meteran listrik ini kan kayak gimana gitu. Ya begitulah, kalau sudah bicara soal listrik kadang ada arus sentrum yang bikin kaget saja. Yang tadinya pergantian meteran listrik token. Terus perpindahan meteran listrik yang ditembok rumah dipindah ketiang listrik. Sekarang peremajaan. Aduh. kejang-kejang dibuatnya. Rakyat kecil hanya bisa pasrah. Sudah terbiasa tersengat. Bagaimana dengan tempat Anda, sudah ada pergantian meteran listrik seperti ini?

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top