Tradisi Yaqowiyu Jatinom Klaten

Tradisi Yaqowiyu Jatinom
Berebut kue apem (gbr random dari google)
Tradisi Yaqowiyu Jatinom, Klaten, Jawa tengah, diadakan pada hari Jum'at pada pertengahan bulan Sapar ( kalender Hijriyah ), Tahun ini bertepatan dengan tanggal 28 Desember 2012. Pengunjung datang dari pelbagai daerah. Acara tradisi budaya tersebut digelar untuk mengenang jasa Ki Ageng Gribig, tokoh ulama penyebar agama Islam di Jawa, yang menetap dan meninggal di Jatinom.

Makam KA Gribig
Gerbang makam Kyai Ageng Gribig
Mereka berkumpul di lapangan dekat Masjid Besar Jatinom, menunggu acara sebar kue apem yang dilakukan setelah selesai salat Jumat. Sebanyak 5 ( lima ) ton kue apem yang diperebutkan para pengunjung. Menurut kepercayaan, apem yaqowiyu bisa untuk tumbal, tolak bala, atau syarat untuk berbagai tujuan. Bagi petani, bisa untuk tumbal sawah agar tanaman selamat dari segala bencana dan hama penyakit,bagi Pedagang agar supaya dagangannya laris, supaya lekas dapat jodoh, bahkan ada yang percaya siapa yang mendapat banyak apem pada perebutan itu sebagai tanda akan memperoleh rezeki melimpah.

Kue Apem
Kue apem ( Gbr random dari google )
Asal muasal kue apem itu dari Mekah yang dibawa Ki Ageng Gribig saat naik haji untuk oleh-oleh anak cucunya, karena tidak cukup, maka Nyi Ageng Gribig membuat apem lagi sekaligus untuk dibagikan kepada penduduk sekitarnya. 

Nama Yaqowiyu diambil dari doa Kyai Ageng Gribig sebagai penutup pengajian yang berbunyi : Ya qowiyu Yaa Assis qowina wal muslimin, Ya qowiyyu warsuqna wal muslimin, yang artinya : Ya Tuhan berikanlah kekuatan kepada kita segenap kaum muslimin. 

Masjid Alit
Masjid Alit
Sumber Suran
Air zam -zam sumber suran
Gua Belan
Gua Belan
Sepasang Macan
Sepasang macan ( wujud jin ) penunggu gua
Buto Ijo
Wujud jin buto ijo
Di lokasi itu terdapat juga peninggalan Kyai Ageng Gribig berupa : Gua Belan, Sendang Suran, dan masjid alit atau masjid tiban. Jangan lupa jika sahabat main ke Klaten, untuk singgah di Jatinom, dijamin suasananya adem dan alami. Sangat cocok untuk bersemedi, menenangkan jiwa dan pikiran. Kemricik air sungai menambah kehangatan hati, terasa dekat dengan alam. Jauh dari bisingan kendaraan mempu mengobati hati dan jiwa yang lagi nestapa. Tradisi Yoqowiyu sungguh menyimpan legenda abadi.

♥♥DjB♥♥

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top