Pemuda asal Pekalongan Meninggal saat Antre di Warung Pecel Lele Suroboyo Sukapura

Djangkaru Bumi

Kabar

Komentar

Djangkaru Bumi - Warga Sukapura Jakarta Utara dihebohkan dengan meninggalnya seorang pemuda asal Pekalongan yang antre membeli di warung pecel lele penyetan Suroboyo di jalan Tipar Cakung, Sukapura, Cilincing,  Jakarta Utara. Tepatnya di bekas gedung footsal gang H Pitang. Pemuda ini meninggal dengan mendadak, saat duduk menunggu antrean pelayanan. Disaat sela-sela menunggu, pemuda ini meminum obat sirum botol yang barusan dibelinya dari apotek. Entah jenis obat apa yang diminumnya, saya tidak mendapatkan informasi detailnya.

Menurut informasi penjual soto Lamongan yang ada disebelah warung pecel Lele Suroboyo, "Dia beli pesan pecel ayam, menunggu duduk dibangku depan warung. Saya perhatikan dia minum sirul botol, eh tidak berselang lama langsung nyungsep, jatuh tidak sadarkan diri, dan meninggal". Peristiwa atau kejadiannya sekitar jam 15.30 WIB, pemuda ini asal Pekalongan, sesuai dengan identitas KTP yang ada pada saku korban. "Pemuda Ini belum sempat makan pecel lele", Imbuh keterangannya.

Penurut tambahkan keterangan saksi mata bernama Wafik, yang saat itu membeli ayam geprek yang jaraknya tidak begitu jauh dari lokasi kejadian. Dan bahkan dia sempat memotret sebelum korban ditutup kardus. "Korban namanya WP, dia lagi duduk dan minum minuman botol, yang katanya obat. Eh tidak berselang lama,  dia jatuh". Korban bekerja di bengkel Ari Tonang, Jalan Cendrawasih Komplek Bea Cukai, tambah keterangannya. Korban sempat mendapatkan pertolongan dan dinyatakan meninggal.

Informasi tambahan dari teman nongkrong yang saat itu hadir menengok. Katanya, Korban beberapa hari ini mengeluh sakit. Dan diperhatikannya pernah membeli obat diapotek. Tetapi teman tongkrongan ini tidak mengetahui jenis obat yang dibelinya, karena si korban tidak pernah cerita menderita penyakit apa. Dan dia juga membenarkan jika si korban bekerja di bengkel Ari Tonang. Usia korban sekitar 30 tahunan.

Mayat korban cukup lama tergeletak di tempat lokasi karena menunggu kedatangan pihak keluarga korban. Meminta persetujuan, apakah mau otopsi atau langsung dibawa ke Pekalongan. Sekitar pukul jam limaan, keluarga korban datang, pacar korban langsung menangis histeris dan sempat pingsan. Akhirnya diputuskan untuk dibawa ke rumah sakit terdekat menjalani otopsi dan baru nanti dibawa ke Pekalongan. Kejadian ini menyedot perhatian dari pengguna jalan yang lewat dan menimbulkan kemacetan.