Festival Kampung Sukapura ini sangat meriah. Bahkan bisa dikatakan super meriah. Bahkan ada lo, turis asing dari negeri Malaysia yang menyempatkan hadir untuk berkulineran dan melihat atau menyaksikannya langsung kesenian budaya Betawi, khususnya kesenian Betawi yang ada di wilayah Sukapura. Mereka sangat senang dan kagum, khususnya dengan keindahan dari corak batik tulis Sukapura
Oh iya, peresmian Festival Kampung Sukapura ini di buka oleh Wakil DPRD Provinsi Jakarta, yaitu Bapak Wibi Andriano. Yang disaksikan atau didampingi Wali Kota Jakarta Utara yaitu Bapak Hendra Hidayat. Pejabat-pejabat penting lainnya juga turut hadir, semisal Dinas Perindustrian, Dinas pariwisata dan kebudayaan, Camat Cilincing, Lurah Sukapura, Aparat Keamanan dari TNI dan Polisi, Sesepuh FBR KH Lutfi Hakim, Direktur Bank Cabang Tanjung Priok.
Nah saat Ketua Yayasan Kampung Budaya Betawi Sukapura yaitu Ibu Hj Yusriah Dzinnun saat sambutannya menyebutkan para ketua RW se-Sukapura, saya sedikit bengong. Karena saya tidak begitu melihat deretan kursi khusus buat ke tua RW. Atau mungkin saya, saya yang luput mengamatinya. Entah lah ya! Acara yang keren banget, jika selayaknya semua Ikut hadir dan bisa menyaksikan. Karena diam-diam event ini diliput media nasional maupun lokal.
Seperti apa yang saya singgung di atas, Festival Kampung Sukapura diresmikan oleh Wakil DPRD DKI Jakarta. Dimana DPR DKI Jakarta mendukung penuh Festival Kampung Sukapura ini, agar budaya Betawi tetap hidup, tetap eksis di Kota Jakarta. Kita menuju kota global, kita mau bersaing dengan Tokyo. Kita mau bersaing dengan kota-kota hebat dunia. Tetapi yang paling penting jangan melupakan sejarah apalagi budaya.
Budaya adalah identitas kita, budaya adalah karakter kita. Saya ingin mengajak kita semua untuk senantiasa menjaga kerukunan. Memperkuat gotong-royong tantangan begitu kuat, karena permasalahan ekonomi. Dengan kehadiran Festival Kampung Sukapura mampu meningkatkan multiplayer effect. Sehingga masyarakat Sukapura mampu berdiri. Budaya Betawi terus hidup dari generasi ke generasi. Kurang lebih seperti itulah kata sambutan dari Wakil DPRD Provinsi Jakarta.
Eh ada pantun juga nih. Dingin-dingin minum teh anget, Makan malam ikan-ikanan, Sambut acara dengan semangat, Festival Sukapura kita rayakan. Dan pantun penutupnya. Pergi ke Bali naik pesawat, Sudah mendarat di pantai Kuta, Budaya Betawi mesti dirawat, Menjadi kebanggaan warga Kota Jakarta.








Pasti berat bagi budaya Betawi bertahan. Soalnya budaya itu adanya di sebuah kota metropolitan yang sangat majemuk. Belum lagi pengaruh asing yang terus merasuk ke sana.
BalasHapusBahkan, saya bilang budaya betawi sangat mungkin akan sulit bertahan di masa depan. Peminat dan penganutnya semakin sedikit.
Mudah-mudahan saya salah