Saya selalu berusaha untuk hadir menyaksikan Festival Gebyar Budaya Tradisional Betawi, saban tahunnya. Karena saya memang penyuka Budaya tradisional, khususnya budaya betawi. Khususnya lagi, tentang kesenian Ondel-Ondel Betawi. Lah kok jadi khusus dan khususnya, hehehe. Ya ya ya, tujuan utamanya ingin melihat dan ikut arak-arakan atau pawai ondel-ondel keliling komplek Bulog, Kayu Putih, Pulo Gadung. Seru dan terasa asyik jika bisa nimbrung.
Nah karena saya itu ke Komplek Bulog Kayu Putih hanya setahun sekali, tadi saat ke sana sempat kesasar hahaha. Sampai salah masuk tikungan atau belokan. Salahnya dua kali lagi, apa tidak keterlaluan tu hehehe. Emangnya kagak nanya ke orang, Bang? Sempat nanya, tapi beda orang, beda penunjuk arah. Baru nanya orang ketiga, baru jelas dan benar petunjuknya. Emang kagak pakai Peta Google Map? Husst, lagi miskin kuota internet.
Eh sampai tujuan, ternyata acara belum dimulai. Perkiraan saya, bakal terlambat atau tertinggal arak-arakan ondel-ondel. Hati sedikit lega dan terpuaskan. Emang seh, saya berangkat dari rumah, juga sedikit kesiangan. Plus belum kesasarnya hahaha. Acara pawai ondel-ondel dimulai sekitar jam sembilan pagi. Ada 6 pasang Ondel-Ondel. Ada yang menarik, ada tamu sanggar dari jauh yaitu Sanggar Ondel-Ondel CBBS Kayu Tinggi, Cakung Timur, Jakarta Timur. Sanggar spesial nih.
Untuk jumlah ondel-ondel Betawi Gebyar Budaya Tradisional Betawi tahun ini lumayan turun drastis. Untuk tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai 60 ondel-ondel. Entah kenapa, jumlah sanggar yang ikut berpartisipasi sedikit jumlahnya. Ada keinginan untuk menanyakan kepada ketua ASOI (Asosiasi Ondel-Ondel Indonesia) yaitu Bang Ramdhani. Eh takut dikira kepo hehehe. Apalagi saat itu, panitia juga lagi sibuk-sibuknya.
Tamu VIP yang diharapkan hadir juga banyak yang berhalangan, hanya mengirimkan perwakilan. Semisal, Pak Camat Pulo Gadung, Pak Lurah Kayu Putih, Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur, Aparat Kepolisian dan TNI, tidak bisa datang. Mungkin ada acara di tempat lain ya. Biasanya jika ada event seperti ini, Pak Wali Kota Jakarta Timur siap datang meresmikan atau yang membukanya. Ya setidaknya Pak Wakil Wali Kota Jakarta Timur. Itu pengalam saya saat meliput event di tempat lain. Ya ya ya mungkin ada acara di tempat lain yang penting.
Kesenian apa saja Bang yang di tampilkan di Gebyar Budaya Tradisional Jilid 5, selain kesenian Ondel-Ondel Betawi? Wah pertanyaan yang menarik. Walau saya sendiri tidak bisa menjawab dengan sempurna. Karena saya tidak bisa mengikuti festival ini sampai selesai. Pertunjukan seni tradisional yang ditampilkan, yaitu Palang Pintu Betawi, Pencak Silat, Tari Betawi, Gambang Kromong dan sebagainya.
Oh iya, Gebyar Budaya Tradisional Betawi Jilid 5, yang mengejutkan saya adalah kehadiran Bang Yadi Pitung, selaku pemilik Sanggar Ondel-Ondel Betawi CBBS (Cinta Budaya Betawi Sejabodetabek), sekaligus yang selalu menjadi ketua penyelenggara Festival Hajatan Betawi Cakung. Festival yang selalu sukses dan memukau. Saya pun menyempatkan untuk berbincang-bincang hangat. Eh ilmunya ditularkan dong ke panitia Gebyar Budaya Tradisional Betawi Kayu Putih, hehehe.
Saya hanya bisa mengutip dan merangkum sambutan ketua ASOI. Mari kita sama-sama mengembangkan, memajukan dan melestarikan kesenian tradisional budaya Betawi agar tetap terjaga sampai ke anak cucu. Era zamannya sudah berkembang dan sudah maju. Teknologi sudah keren tapi taglinenya satu, ikuti jamanmu tapi jangan kau tinggalkan budayamu. Karena ketika meninggalkan budaya akan berakibat hilangnya adat istiadat, etika dan tata krama.









syukur alhamdulillah....
BalasHapusbudaya Betawi masih dijaga dan dilestarikan....
Mantap!