Emak-emak Rela Kepanasan di Depan Kantor Kelurahan Sukapura Lama demi Hal Ini, BPNT


Bikin kaget karena tidak biasanya, ada kerumunan banyak orang di depan kantor lama Lurah Sukapura,  Cilincing,  Jakarta Utara. Kantor Lurah Sukapura yang lama ini, tempatnya lebih strategis jika dibandingkan dengan jantor lurah yang baru, yang berada di jalan Hibryda Kelapa Gading. Kantor lama Lurah Sukapura emangnya dimana Bang? DI jalan Tipar Cakung, bersebelahan dengan Puskesmas Sukapura. Karena saking banyaknya orang,  saya pun penasaran dan ikut nimbrung. Woalah ternyata!

Ternyata apa Bang? Pembagian Bantuan Pangan Non Tunai yang singkat BPNT. Sebuah program pemerintah berupa bantuan sosial dalam bentuk saldo elektronik yang digunakan untuk membeli kebutuhan pangan, seperti beras, telur dan bahan pokok lainnya. Belinya di e-warung atau agen resmi. Tapi bulan ini, BPNT berbentuk beras 20 kg dan minyak goreng 4 liter.


Tujuan utama dari BPNT, Bantuan Pangan Non Tunai  adalah:
  • Membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarga miskin atau rentan.
  • Meningkatkan ketahanan dan gizi keluarga. 
  • Mendorong penggunaan sistem Bantuan yang lebih tepat sasaran dan transparan. 
  • Memberdayakan warung dan Gen e warung lokal
  • Mengubah pola Bantuan dari karitatif menjadi pemberdayaan, menerima bantuan sesuai dengan kebutuhan. 
Syarat penerima BPNT, Bantuan Pangan Non Tunai:
  1. Termasuk keluarga miskin atau rentan. Status ekonomi tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos.
  2. Memiliki identitas kependudukan yang vakid.
  3. Berdomisili sesuai dia yng tercatat di DTKS.
  4. Tidak menerima bantuan sosial lain yang sejenis. 
  5. Terdaftar sebagai KPM, Keluarga Penerima Manfaat. 
  6. Memiliki nomor rekening/kartu keluarga sejahtera (KKS).

Menurut informasi yang saya peroleh saat ngobrol dengan emak-emak yang lagi antre, biasanya yang dapat bantuan PKH, Program Keluarga Harapan dapat undangan BPNT dari Kelurahan Sukapura yang dibagikan oleh Ketua RT. Intinya,  penerima  BPNT telah ditetapkan oleh Pemerintah. Pembagian BPNT Sukapura berlangsung selama tiga hari, yaitu Hari Senin tanggal 24, Selasa tanggal 25 dan Rabu tanggal 26. Penerima BPNT datang sesuai dengan undangan yang telah ditentukan. 




Tapi yang namanya emak-emak,  entah lupa atau bagaimana. Ada saja yang datang tidak sesuai dengan jadwal yang tertera di undangan. Yang seharusnya datang hari Rabu, eh ikut antre di hari Selasa. Hal inilah yang membuat antrean panjang. Depan Kantor Kelurahan Lama sampai membludak. Panitia sepertinya ikut kewalahan. Belum lagi, terik matahari yang begitu menyengat. Panas sekali! Persyaratan untuk mengambil BPNT juga sudah tertera di selebaran undangan, eh tetap saja ada yang lupa hehehe.  Ada lo sampai bolak-balik dua kali untuk melengkapi persyaratan tersebut. Tapi tetap saja, tidak lengkap. Dan akhirnya ya gagal atau tidak bisa mengambil bantuan BPNT tersebut. Aduh kasihan emak-emak tersebut. Ya seharusnya ada ke tua RT yang ikut mendampingi,  untuk mengantisipasi kejadian seperti ini. Ketu RT untuk bisa menjadi jaminan atau saksi bahwa itu adalah warganya. Ah kenapa harus seribet dan serumit itu?

Kalau saya perhatikan,  yang antre itu hampir mayoritas emak-emak. Lebih tepatnya nenek-nenek. Penyaluran,  pembagian atau distribusi BPNT sepertinya harus dievaluasi lagi. Kasihan nenek-nenek harus antre lama dan kepanasan. Pembagian tidak seberapa,  tapi lelahnya berkepanjangan. Apa ya tega, orang tua disuruh berdiri terlalu lama? Pembagian BPNT mungkin lebih enaknya lewat ketua RT,  biar nanti diantar langsung ke rumah si penerima bantuan BPNT. Jangan dibikin antre di rumah RT lagi. Biar emak-emak enjoy di rumah,  bisa masak atau momong cucunya. Atau mungkin tetap bisa nonton televisi drakor (drama korea), sehingga tidak ketinggalan serial kesayangannya, hehehe.

Berita Terkait

2 komentar:

  1. Semoga penerima bantuannya tepat sasaran dan bisa meringankan beban masyarakat bawah. Aamiin

    BalasHapus
  2. Wuih, bantuannya mantap, pas lagi mahal-mahalnya harga sembako!

    BalasHapus

 
Back To Top