Kulineran di Bawah Jalan Tol Pegangsaan Dua Kelapa Gading Jakarta Utara, Warung Nasi Bebek AG7 Khas Madura


Malam-malam cuaca begitu dinginnya, sehingga perut meronta-ronta. Badan tiba-tiba gemeteran. Pertanda lagi kelaparan hahaha. Entah mengapa beberapa hari, badan mudah sekali lapar dan selalu inginnya makan. Ya ya ya mungkin selain faktor suhu yang dingin, ada juga penyebab lainnya yaitu tanggal muda. Baru saja gajian hehehe. Jadi inginnya itu jajan atau kulineran terus. Tapi tak apalah ya, sesekali memang harus memanjakan diri. Menyenangkan diri itu penting, biar selalu bahagia. Kalau sudah bahagia atau senang, akan mudah untuk mensyukuri dan menikmati kehidupan ini. Duh iley, saya sok filosofis hehehe.

Kalau di Jakarta, walaupun malam hari, jika soal kulineran tidak perlu kawatir. Warung kaki lima banyak sekali dan bahkan berderet. Selama dompet ada isinya, tidak usah cemas dah. Mau pilih yang model apa saja, ada pokoknya. Tapi kali ini saya ingin kulineran khas Madura, yaitu Nasi Bebek Madura. Ini menu favorit saya, karena Nasi Bebek Madura memang punya ciri khas tersendiri. Enak pol pokoknya mah.




Karena saya itu sering lewat jalan Pegangsaan Dua, jalan yang mengarah ke Semper-Kawasan Polo Gadung. Saya mencoba mencari warung nasi bebek Madura yang mangkal di sana. Dan saya menemukannya, namanya Warung Nasi Bebek AG7. Warung ini berada di dekat pintu ke luar Perumahan Sedayu City Pulogadung. Tidak begitu jauh dari perempatan jalan. Warung di bawah jalan tol. Proyek jalan tol yang belum sepernuhnya selesai.

Nah karena proyek yang belum selesai itulah. Ada sebagian masyarakat memanfaatkan untuk tempat usaha. Salah satunya Warung Nasi Bebek AG7 ini. Warung tenda, yang bukanya hanya malam hari, dari sekitar menjelang maghrib sampai sekitar jam dua malam. Areanya nyaman, parkir kendaraan roda dua atau roda empat juga bisa. Tidak mengganggu lalu lintas atau pengguna jalan lain kok. Sehingga saat menikmati makanan bisa santai.



Warung ini hampir selalu ramai pembeli. Disaat pulang lembur karyawan, apalagi saat di malam Miggi, wow banget. Harus rela sabar mengantre. Warung Bebek AG7, tidak hanya menyediakan menu daging bebek, ada juga menu daging ayam goreng atau menu ikan goreng. Gimana asek bukan, banyak pilihan menu.

Nah soal harga bagaimana Bang? Saat itu saya hanya membeli nasi bebek Madura, yang harganya delapan belas ribu rupiah (Rp 18.000,-). Belum sempat menanyakan harga menu yang lainnya. Lagi ramai, tidak enak. Takut mengganggu pembeli yang lagi menunggu antrean. Tapi saya sempat menanyakan nama AG7 artinya apa? Sang penjaga warung menjawab, "Hanya juragan yang tahu arti dan maknanya". Wah nama yang penuh misteri hehehe.

Berita Terkait

3 komentar:

  1. Loh, harganya sama Mas sama harga bebek goreng di sini, 18 ribu juga. Masih normal berarti ya. Kirain apa-apa di Jakarta pasti jauh lebih mahal 😅

    BalasHapus
  2. Nasi bebek madura emang nggak pernah salah sih. Tapi kalau di tempatku lebih murah. Biasanya 16 ribu per porsi. 18 ribu udah dapat es teh manis atau es teh tawar.

    BalasHapus

 
Back To Top