Bangunkan Kembali JPO yang Pernah Ada, Agar Pasar Cakung Jakarta Timur Perekonomiannya Menggeliat Kembali


Lampu merah pasar Cakung dulunya adalah sebuah perempatan jalan. Eh semenjak dibangun jalan tol kini merubah menjadi pertigaan jalan. Lampu merahnya mah masih ada dan masih menyala dengan baik. Tapi banyak diabaikan oleh pengendara jalan, pokoknya jalan terus walau lampu merah menyala. Mungkin lampu merah ini hanya sebagai penghias jalan, atau mungkin belum ada waktu untuk membongkar lampu merah ini. Atau mungkin lampu merah ini sekedar sebagai rambu atau tanda hati-hati, agar pengguna jalan tahu bahwa ada persimpangan jalan. Entahlah ya!

Jalan raya di lampu merah Pasar Cakung ini, kalau diperhatikan memang kurang nyaman buat pejalan kaki. Akses pejalan kaki atau trotoarnya saya bentuknya seperti itu. Maka dari itu, bagi pejalan kaki, jika lewat daerah sini, selalu hati-hati dan waspada. Jalan Raya Jakarta-Bekasi daerah Lampu Merah Pasar Cakung ini lumayan padat.Kendaraan bertonasi besar, sering berlalu-lalang. Belum lagi kendaraan roda dua, yang kadang melaju dengan kencangnya.



Eh ngomong-ngomong nih, sebelum dibangun jalan tol, dulu kawasan lampu merah Pasar Cakung ada JPO.  Ah Abang, pakai nama aneh-aneh saja, emang JPO itu apa? Jembatan Penyeberangan Orang. Oh jempatan to, kirain sejenis jalur atau trek apa begitu. Sehingga masyarakat yang ingin menyeberang, merasa nyaman dan aman. Tidak perlu berlarian, mirip penjahat dikejar aparat hehehe. Giliran jalan tol sudah jadi, kenapa JPO itu tidak dibangun kembali.

Eh Jalan Raya Bekasi ini memang gimana gitu, jalan tol atas ada banyak. Jadi mirip game PS GTA jadinya hehehe. Dan anehnya juga, pembangunan jalan tol ini seperti yang saya singgung, yang dulunya perempatajan jalan, kini berubah menjadi pertigaan jalan. Masyarakat dari arah Tipar Semper, harus memutar sampai lampu merah tol cakung jika ingin ke Polo Gadung. Atau yang dari Pasar Cakung mau ke Tipar Cakung, mencari putarannya sampai depan Kompleks TNI. Ya ampun, jalan putarnya kok bisa jauh begitu.



Nah inilah yang membuat Pasar Cakung Jakarta Timur kian hari semakin sepi. Masyarakat enggan dan ada rasa malas jia mau berbelanja ke Pasar Cakung, khususnya pejalan kaki. Oh iya, Pasar Cakung ini jam operasionalnya sekitar jam satu pagi sampai jam tujuan pagi. Orang kadang menyebutnya Pasar Malam Cakung. Kalau siang, tidak ada aktivitas penjual. Pasar ini semacam pasar induk begitulah. Walau tidak begitu induk banget, pengamatan saya, penjual umumnya belanjanya dari Pasar Cibitung Bekasi dan Pasar Induk Kramatjati.


Lorong bawah tol,pejalan kaki lewat

Harapan masyarakat, segera bangun kembali JPO Pasar Cakung Jakart Timur. Supaya warga yang menyebarang jalan, yang mau berbelanja ke Pasar Cakung maupun yang setelahnya bisa merasa nyaman dan aman. Dulu pernah, warga terpaksa melintas di jalan tol yang mengarah ke Kawan Kelapa Gading. Tu apa tidak berbahaya, pejalan kaki menyeberang jalan tol? Eh kini jalan tol tersebut di pagar tinggi. Warga sudah tidak bisa melompat lagi dong. Dan kini lewatnya di bawah jalan tol depan SPBU Pertamina. Harus rela membungkuk lagi hehehe. Kasihan amat pejalan kaki ya, kurang mendapat perhatian.

Ah Abangku ini terlalu sambat. Sabar dikit apa, itu kan proyek jalan tol juga belum sepenuhnya selesai. Masih ada kendala dalam pembebasan lahan. Sehingga pembuatan trotroar masih terputus. Sampai kapan proyek jalan raya tol Jakarta-Bekasi bisa rampung? Belum ada informasi seh. Gini aja Bang, yang penting Abang taat bayar pajak, biar pemerintah punya dana/anggaran gede. Sehingga pembangunan bisa berjalan dengan baik dan selesai sesuai rencana. Oh begitu ya?

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top