Hari ini cuaca benar-benar cerah, ya bisa dikatakan lumayan panas. Walau semalam sempat turun hujan, bahkan kehujanan di perjalanan saat sedang main di Pulogadung. Saya itu, kalau malam memang lebih banyak keluyurannya, paginya baru lengket dengan kasur. Baru sekitar jam sembilan pagi, bangun. Kelihatan pemalas banget ya hehehe. Sebenarnya saya itu, pengen kayak orang-orang. Pagi-pagi berangkat kerja, baju rapi dan bersepatu.
Tapi apa daya, sudah cukup lama menjadi seorang pengangguran. Seandainya mau berbaju rapi, emangnya mau kemana, kan bingung sendiri. Seandainya mau keluar, juga bingung tujuannya. Tidur pagi-pagi sebenarnya juga sadar kurang bagus, bahkan tidak bagus. Waktunya beraktivitas mencari rezeki, eh kok justru mbeler (tiduran malas). Kan bisa kerja online? Eleh kerja online juga banyak yang sambat. Semenjak era AI dan konten video short, hampir semua konten kreator mengeluh. Videonya cuma ramai penonton, tapi sepi penghasilan hahaha.
Aduh, saya kok jadi orang yang tidak bersyukur ya. Kalau dipikir-pikirkan jadi orang pengangguran juga ada sisi nikmatnya. Ada sisi kebahagiannya. Punya nilai kebebasan, tidak ada yang mengatur dan tidak ada yang memerintah. Punya kebebasan pada dirinya sendiri. Mau tidur seharian juga tidak ada masalah. Mau selonjoran berjam-jam, tidak menjadi persoalan. Mau mantengen handphone sampai mata perih, juga no problem. Coba bandingkan jika sedang bekerja di perusahaan, mana bisa seperti itu. Nah makanya harus dinikmati dan diresapi selama menjadi seorang pengangguran.
Kalau lapar? Aduh urusan perut kok sampai dibawa pusing segala. Jika lapar ya tinggal makan. Kalau tidak mau ribet, ya tinggal jajan ke warung. Hidup itu jangan dibikin pusing dan ruwet apa! Nih kata pak ustaz. "Hidup itu hanya sekali, makanya harus dinikmati". Oh begitu ya! Buat apa cepek-capek di dapur, terlalu buang waktu. Lebih praktisnya kulineran saja. Nah kalau ingin bakso?
Eleeeh, kalau cuma ingin menu Bakso mah jangan kawatir. Sekarang itu mudah sekali dijumpai pedagang bakso, dari yang bakso keliling atau bakso yang mangkal banyak sekali. Kalau jaman dulu, mungkin sedikit kesulitan jika ingin mencari bakso. Kalau ingin jajan bakso, biasanya harus ke pasar atau jika ingin bakso keliling biasanya dimalam hari. Itu dulu, kini mau makan bakso siang hari atau malam hari, gampang!
Sekarang era konsumen yang super manja, yang akhirnya produsen yang mendekati pelanggan. Gerobak bakso yang mangkal di gang-gang dengan mudahnya kita jumpai. Jadi jika soal lapar tidak usah bingung dah. Yang penting mau ke luar rumah, akan dengan mudah kita jumpai aneka kulineran. Khususnya kulineran bakso.
Nah soal bakso saya punya pengalaman nih. Ada bakso yang harganya murah, yaitu Bakso Cah 83. Pedagang bakso dengan ukuran gerobak kecil, mangkal di Jalan Tipar Cakung, Gang SMA 83 Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. Mangkalnya sekitar jam 9 pagi sampai habis, kurang lebihnya sampai jam empat sore. Sudah cukup lama Bakso Cah 83 berada, kalau dua tahunan seh kayaknya juga lebih. Sehingga Bakso Cah 83 ini cukuplah terkenal.
Karena tempatnya lumayan strategis, berada di Gang SMA 83 maka tidak mengherankan jika ramai pembeli. Khususnya saat menjelang jam istirahat karyawan. Saya pun sudah sering kulineran di warung bakso ini, sehingga penjualnya sampai hafal dengan wajah ganteng saya hahaha. Apa ganteng????? Penjual baksonya juga hafal dengan kesukaan saya, tambah tahu bakso dua. Itu lo, tahu coklat yang nanti di dalamnya ada baksonya. Soal harga bagaimana Bang? Harga tertera di spanduk gerobaknya, satu porsi harganya hanya sepuluh ribu rupiah. Sangat ramah dengan isi dompet! Murah dan sedap pu;a, sumpah!.
Biasanya saya kalo makan bakso tanpa mie, soalnya baksonya aja udah bikin perut kenyang, cukup terjangkau harganya, kalau yang di ruko-ruko lebih mahal, mungkin karena sewa nya, yang gerobak keliling gini lebih mudah di jangkau, rasa juga enggk kalah enak.
BalasHapusPengangguran keliatan orang aja kyknya mas Djangkaru ini ... Bakso gak pake nasi gak makan kalau kita mah pake nasi hehee
BalasHapusSaya google mahu tahu 10ribu rupiah bersamaan berapa ringgit malaysia. RM2.60. Wah, memang murah ni. 👍
BalasHapusSinggah lagi ..mahu lihat-lihat uniknya di Jakarta, teringin melihat kota besar Jakrta ...ramai agamawan di sana kan..seperi Ustaz Adi Hidayat bagus dia..
BalasHapusBila ada 'sumpah' tu uncle terpaksa percaya! hehehehe
BalasHapusSalam kenal Mas Djangkaru. Saya pernah ke Jakarta 3 kali setakat ini. Saya jatuh cinta pada Jakarta walaupun macet banget di banyak tempat😅. Semoga ada rezeki saya untuk makan bakso sumpah sedap ini. Benar kata ustaznya hidup ini harus dinikmati. Semoga berkawan terus ya kita mas di alam maya ini
BalasHapusSaya percaya ada bakso yang sangat sedap. Bakso paling sedap pernah saya makan ialah Bakso Malang sewaktu berkunjung ke Gunung Bromo.
BalasHapusBoleh juga nih rekomendasinya.apalagi harganya murah meriah yaaa
BalasHapusSebenarnya bila ada kenduri di sini, kadang ada seorang warga Indonesia akan masak baksonya. Saya suka baksonya....sedap.....
BalasHapusBom dia, bom sábado e um excelente final de semana. Obrigado pela oportunidade de conhecer o seu país e uma cultura diferente do Brasil.
BalasHapusBoa tarde e uma excelente terça-feira. Paz e muita saúde. Confesso que nunca saí do Brasil e gostaria de experimentar, uma comida ou culinária autêntica de outro país. Obrigado pelo comentário.
BalasHapus