Bulan Juni, konon katanya adalah bulan musim kemaru, tapi kenyataannya masih sering hujan. Bahkan hujannya lumayan deras pula. Mungkin ini yang namanya anomali cuaca ya. Perumahan cuaca yang tidk menentu. Yang seharusnya hujan, eh justru kemarau. Yang diprediksi kemarau he kena malah turun hujan. Tapi tak apalah ya, semua musim tetap dinikmati. Tetap bersyukur, semua memang kehendak Yang Maha Kuasa, Tuhan. Manusia hanya bisa pasrah dan menerima, tetap menjalani dengan lapang dada.
Woih, gaya saya sok banget. Tapi memang harus seperti itu dalam menyikapi ya. Ibarat kata, kadang punya duit, kadang juga tidak punya duit. Harus tetap tersenyum, walau sebenarnya sulit juga ya. Sungguh sulit, dalam keadaan tidak punya duit, tapi hati harus tetap bergembira. Bibir tetep tersenyum, hehehe. Emangnya jika sambat tidak punya duit, terus duit datang sendiri? Terus ada yang memberikan hutang? Kagak juga seh!
Aduh ,saya ini ngomong apa ya, eh dingin-dingin begini, membuat perut mudah lapar. Maunya seh jajan terus. Bibir maunya ngunyah, jika tidak, rasanya sepet kayak pahit-pahit gitu dah. Tapi enaknya makan apa ya? Oh iya, di dekat rumah saya ada warung tenda baru. Warung yang bukanya belum ada hitungan bulan. Warung bongkar-pasang, bukanya sekitar jam sembilan pagi dan tutupnya sampai abis. Maksimal jam 9 malam.
Emagnya warung apa seh? Warung jajanan cilok. Hayo ada yang tahu apa itu kepanjangan dari cilok? Aci dicolok. Betul sekali, aci bulat dan makannya pakai supit tusukan semacam lidi, ditusuk. Makanya dinamakan cilok, aci dicolok hehehe. Nama yang unik ya. Ini jajanan anak sekolah dan anak remaja. Tapi ada juga seh, emak-emak yang suka, mungkin ingin bernostalgia, ingin mengenang masa-masa masih mudah hehehe.
Cilok adalah kulineran khas Sunda, Jawa Barat. Bahan dasarnya adalah tepung tapioka. Kalau orang Sunda menyebutnya tepung aci atau kanji. Tidak hanya bahan ttepung tapioka saja, tapi juga dicampur dengan tepung terigu. Bawang putih, daun bawang, mrica, kaldu, plus minyak sayur sedikit dicampur dalam air rebusan agar cilok tidak lengket. Soal isian cilok bisa menggunakan siwiran ayam, telur, keju dan sebagainya. Oh iya, nanti adonan cilok dibentuk bulat-bulat kecil, ya hampir mirip dengan bentuk bakso gitu dah.
Soal saosnya bagaimana? Kalau itu bisa menggunakan saos kacang, atau saos pada umumnya saos cabe, atau bisa juga menggunakan kecap. Memang seh, ciri khas dari cilok itu saosnya adalah saos kacang. Tapi kalau saya sebenarnya seh lebih suka saos cabe, plus sedikit kecap. Bagaimana sudah sedikit tahu kan, gambaran apa itu cilok, cara membuatnya dan cara memakan cilok? Soal rasa bagaimana? Wah jangan ditanya dah!
Alaaah, jangan pusing mikirin cara membuat cilok. Lebih aseknya jajan saja, tinggal makan tidak perlu repot-repot hehehe. Warung yang baru mangkal ini, penjualnya asal Sumatera. Makanya warungnya dikasih nama Cilok Anak Melayu. Tapi sayang ya, saya kok lupa berkenalan nama. Mungkin faktor sudah kelaparan, sampai tidak sempat menanyakan nama hahaha. Takut dikira sok akrab.
Cilok Anak Melayu banyak variannya, cilok aneka sisi. Ada cilok isi suwiran daging ayam, telur puyuh, keju dan ikan tuna. Kalau saya lebih suka cilik isi daging ayam dan telur puyuh. Soal harga bagaimana Bang? Nah ini yang menarik, harganya super murah, satu bulatan harganya seribu rupiah. Super murah bukan? Sudah begitu ukuran bularannya gede-gede pula. Soal rasa? Jangan ditanya dah, pastinya enak dan lezat. Benar-benar dibikin ketagihan.
Yang namanya warung baru, baru merintis usaha pastinya sedikit ada kendala untuk mencari konsumen atau pembeli. Harus banyak promosi dan terus tetap buka agar bisa dikenal oleh orang. Tapi untungnya warung ini dekat sekolah, sehingga masih bisa dikatakan ramai pembeli. Belum lagi kalau sorea tau malam, banyak ana muda yang nongkrong. Terus semangat, karena rasa yang enak, pasti suatu saat akan ramai dan kebanjiran pembeli. Cilok Anak Melayu, mantap dah!
Penulis : 
lengkap banget sampe dibuatin video,
BalasHapusapakah nanti si kang ciloknya jualan di malaysia juga? haha
ide jualan cilok sebenernya menggiurkan juga lho bang, temen gw udah ada yang usaha jualan cilok di depan rumahnya, dan itu lumayan laris, kadang pengen juga usaha kayak gini
BalasHapusTiene buena pinta, se ve apetecible, me gusta comer en la calle en esos puestos. Un abrazo
BalasHapusRasanya cilok ni tiada dijual di KL... Tak pernah jumpa
BalasHapusWah nampak sedap ni. Belum pernah dengar nama kuih ini, Cilok.
BalasHapusCilok ni pernah popular di Malaysia disebabkan penyanyi Dato' Sri Siti Nurhaliza buat cilok. Katanya teringin makan sebab bibiknya dari Indonesia pernah buat. Ada juga yang menjual dan share resipi sejak viral. Saya belum pernah cuba lagi. Nampak rumit nak membuatnya. Pasti sedap ya cilok ni. Rupanya ada banyak jenis sosnya. Saya fikir hanya dimakan bersama sos merah tu je.
BalasHapusBom dia. Uma excelente quinta-feira com muita paz e saúde. Confesso que amaria, experimentar essa culinária maravilhosa.
BalasHapusAku td coba cari dia jual gofood juga ga. ternyata blm ada. Duuuh coba mas, bilangin masukin gofood juga. Aku tuuuh sukaaa bgt cilok. Tp ga semua seller jualnya enak. Biasanya alot lah, sambal ga mantep.
BalasHapusTp punya si bapak anak Melayu ini kliatan ENAAAAK ih 😍😍😍. Apalagi isiannya macem2. Yakin aku sedeep 😍
Wah cilok memang jajanan legend deh. Sayangnya di sini gak ada yg jual. Cilok yg empuk, dg bumbu kacang yg agak pedas. Emang maknyus deh, hehe...
BalasHapusDi Malaysia, belum pernah jumpa makanan ini, cilok. Kelihatan enak.
BalasHapus