Meriah! Festival Budaya Kampung Kandang Semper Barat Jakarta Utara



Alhamdulillah, Minggu yang cerah. Yang biasanya hujan, entah kenapa hari ini matahari begitu kelihatan sempurna. Panas teriknya juga lumayan membara, alias lumayan menyengat. Tapi semua itu tidak membuat saya patah semangat untuk menghadiri festival budaya di Kampung Kandang, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Walau sebenarnya, badan saya sedikit ogah-ogahan untuk diajak kerjasama, maklumlah badan meriang yang semalamnya abis kehujanan.

Kalau menuruti rasa kemalasan, pastinya badan tambah sakit. Sakit badan, juga sakit isi dompet. Lah kerjanya memburu berita, dan mumpung ada even festival budaya yang akan dihadiri ketua dinas pariwisata jakarta utara. Sebuah kesempatan yang tidak boleh terlewatkan. Pak Lurah Semper Barat, Pak Camat Cilincing dan Aparat Kepolisan setempat konon juga akan hadir. Pokoknya saya harus meliputnya.




Saya sedikit kesulitan mencari alamat yang dijadikan sebagai panggung Festival Budaya Kampung Kandang. Maklum, ini termasuk daerah yang bagi saya sangat awam. Bisa dibilang saya belum pernah main ke daerah ini. Motor saya parkir di depan masjid dan saya berjalan kaki. Eh ternyata lumayan jauh juga saya jalan kakinya. Badan sampai basah kuyub berkeringat. Nafas ngos-ngosan. Aduh, kalau tahu begini, enakan naik motor. Kenap motor saya tinggal di masjid.

Di Lapangan Kampung Kandang, sudah ramai dengan warga yang antusias ingin melihat pertunjukan seni budaya betawi. Di sana juga ada stand atau gerai makanan dan minuman. Oh iya alamat Lapangan Kampung Kandang berada di Jalan Tipar Timur rt 015, Rw 04, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Saya perhatikan di dekatnya ada sebuah perumahan susun.




Acara Festival Budaya Kampung pun segera dimulai. Buka Palang Pintu tidak mau ketinggalan. Saling bersaut pantun dan adu pencak silat ala Betawi. Super seru dan lucu. Penonton pun dibuatnya tertawa terpingkal-pingkal. Benar-benar terhibur. Setiap ada festival Betawi, palang pintu sepertinya tidak mau ketinggalan. Palang Pintu simbol sebuah restu antara tuan rumah dan tamu yang diundang. Dan sebagi penghormatan.

Singkat cerita, tamu undangan menempati kursi yang telah disiapkan oleh panitia acara. Menyaksikan pertunjukan seni budaya Betawi. Semisal tarian ondel-ondel, pencak silat betawi, alunan musik khas betawi dan sebagainya. Saya tidak bisa menyaksikan keseluruhan pertunjukan. Ya karena saya tidak kuat berjubel dalam berkerumunan.



Saya keluar dari kerumuman dan saya lebih focus memotret stand makanan atau minuman yang ada. Tidak ketinggal, saya juga memotret ondel-ondel yang dipajang. Ada banyak ondel-ondel, sampai saya lupa jumlahnya. Ondel-ondel dengan wajah lucu, bikin tertawa bagi yang melihatnya. Banyak warga yang berselfi dengan Ondel-ondel Betawi.

Yang membuat saya menyesal, kenapa tadi tidak kulineran. Kan banyak gerai makanan. Pengen jajan makanan khas Betawi. Mungkin cuaca yang begitu panas, sehingga inginnya segera pulang. Seperti yang yang saya singgung di atas, badan lagi meriang. Sampai rumah pun juga langsung tidur. Ada rasa lelah, karena jalan kaki. Parkir motornya terlalu jauh, sehingga menguras energi.

Berita Terkait

4 komentar:

  1. Festival budaya seperti memang perlu dilakukan secara terus menerus. Salah satu tujuannya agar budaya tidak punah dan terus hidup dalam lingkungan masyarakat. Seperti kebudayaan betawi. Selain itu, acara seperti ini bisa menggerakan roda perekonomian warga sekitar.

    BalasHapus
  2. Asiik kegiatan meliput even budaya begini mas.,.bisa ketemu orang dari berbagai latar belakang dan budaya, semoga budayanya masih tetap terjaga,kalau bukan kita siapa lgi yang bakalan melestarikan buat anak cucu nanti.

    BalasHapus
  3. Muka ondel-ondelnya yang paling kiri beda dari yang biasa suka keliling perumahan. Boleh tu mas kalau ada acara semacam diinfo. Biar bisa lihat juga 😁

    BalasHapus
  4. Saya belum pernah melihat festival budaya kampung kandang Semper, soalnya jauh dari Jakarta.

    Alhamdulillah cuaca cerah ya, jadi lancar festivalnya

    Pasti ramai ya mas festivalnya, apalagi banyak stan makanan dan minuman.

    BalasHapus

 
Back To Top