Pak Tua Beruban Menjual Mainan Jadul, Hasil Karya Sendiri

Hidup ini sebenarnya apa seh, pastinya banyak orang yang tak tahu. Pada intinya hidup ini ya tidak mati, gitu aja dah. Karena jika hidup ditafsirkan aneka macam, pastinya jawabannya nanti juga salah. Karena hidup ini memang sulit. Hidup itu untuk apa, setiap orang juga akan menjawab berbeda-beda. Kehidupan ini memang unik, sulit untuk dijabarkan dengan detail. Semakin detail, isi kepala justru tak sampai. Makin buntu.

Semakin tua juga semakin bingung. Kesenangan manusia itu diusia 25 tahun sampai 35 tahun. Setelahnya makin kayaknya hidup penuh beban dan tanggung jawab. Tak ada istilah kebebasan lagi, semua jadi terikat. Entah itu terikat dengan hubungan keluarga. Anak yang makin butuh biaya gede. Atau terikat dengan umur, tenaga yang makin melemah. Untuk menghidupi diri sendiri saja, makin sulit, Apalagi menghidupi keluarga. Ah makin banyak sambat pastinya hehehe.

Tapi ya itulah kehidupan. Dunia ini memang tempatnya masalah. Semakin dunia ini menua, semakin aneh saja. Konflik makin menajam, saling berebut makanan. Peperangan tak mungkin terhindarkan. Bunuh membunuh sepertinya menjadi santapan hal yang lumrah. Ah semoga, saya yang salah dalam menafsirkannya hehehe. Makin ngawur saja saya ini ya.

Belum lama ini, saya berjumpa dengan seorang bapak menjual mainan keliling dengan menggunakan sepeda. Saya pun tertarik dengan sangat penasaran, saya pun mencoba mendekat dan untuk membeli mainannya. Mainannya unik dan menarik. Mainan yang mengingatkan jaman saya kecil dulu. Mainan jadul, mainan tradisional. Jaman saya kecil, mainan seperti ini saya membuatnya sendiri. Ya karena bahannya sangat sederhana dan cara membuatnya juga simple alias mudah.

Harga mainannya tergolong murah, semuanya serba lima ribu rupiah. Saya pun sempat ngobrol sebentar, walau lupa menanyakan namanya. Ya begitulah, jika dadakan mencari berita, kadang lupa konsepnya. Konsep dasarnya, ya itu berkenalan hehehe. Atau mungkin saya terlalu asek mengambil video, sehingga lebih focus ke kamera hape.

Oh iya, saya selain menulis, saya juga aktif menggelola tiga channel youtube. Alhamdulillah, yang dua channel sudah dimonitisasi, tinggal yang satu channel yang kayaknya sulit banget buat merangkak. Apa nama channel youtubenya? Nama channel youtube saya, djangkaru bumi, om koodok dan om kodok. Nah, nama channel yang terakhir ini, yang sulit banget. Tapi tak apa seh, channel om kodok kadang hanya sebagai buangan video saja. Sebagai tempat menaruh video dokomentasi. Sayangkan jika video hasil rekaman dibuang.

Eh saya sangat salut dengan pak tua beruban ini. Salut dengan semangatnya dalam mencari nafkah. Walau badan sudah ringkih dan menua, saban hari mengayuh sepedanya keliling kampung menjual mainannya. Untuk era yang serba gadget ini, apakah mainan semacam ini masih diminati anak-anak? Pertanyaan yang menggelantung isi kepala. Apakah menjual mainan seperti ini punya prospek cerah. Sebuah pertanyaan yang terus membombardir, mirip perang Ukraina dan Rusia yang tak jelas kapan berakhirnya.

Ya ya ya, manusia hanya bisa berusaha. Soal hasil, urusan nanti. Yang penting bekerja dan bekerja. Soal laku dan tidaknya urusan nanti saja. Ada penjual, pasti ada pembeli mungkin itu prinsipnya. Saya yang masih muda, pengen banget punya usaha. Sampai saat ini belum menentukan ide. Lagi mencari ide bisnis yang dirasa cocok. Buat bekal, jika nanti sudah tua, setidaknya ada kegiatan yang menghasilkan. Masih bisa memenuhi kehidupan sendiri.

Yang membuat saya salut, semua mainan yang dijajakan pak tua beruban ini adalah hasil karyanya sendiri. Sungguh luar biasa kreatifnya bukan? Saya pun sempat mangut-mangut, saking kagumnya. Tapi saya tak sempat pula menanyakan bahan-bahan semua itu didapatkan dari mana. Keuntungan yang didapakan juga berapa. Ah yang namanya serba dadakan. Tak sempat ngobrol terlalu jauh. Intinya sehat selalu ya pak, dan terus semangat. Semoga usahanya semakin laris manis. Banyak anak-anak yang menyukai.

Berita Terkait

2 komentar:

  1. ya nanti saya taknonton channel youtube peyan mas bumi, alhamdulilah dah banyak videonya dan konsisten ya sehingga bisa dimonetisasi...kalau penjual mainan kayak gini mainnya di kreativitas ya..biar harga murah yang oenting manfaat serya kesenangan yang ditimbulkan..sayang aja lupa nanyakan nama ya, saya juga sih kalau lagi beli apa ke penjuale asyik ngobrol sampe lupa nanyain namanya, yang penting pas ketemu pedagang yang ramah pasti sering saya hapalin hehehe

    BalasHapus
  2. pastinya bapak itu kreatif ya, idenya bisa jadi hanya dari hal2 kecil keseharian

    BalasHapus

 
Back To Top