Wabah virus Corona-19 entah kapan akan berakhirnya. Kayaknya belum ada tanda-tanda kepastian akan berlalunya. Kurang lebih sudah tiga bulanan, pastinya bukan waktu yang sebentar. Apalagi ini adalah sudah menyangkut urusan perut. Lapar yang tidak tertahankan. Sedetik saja, jika lapar melanda, terasa setahun. Menjerit dan merintih sudah.
Rakyat harus kehilangan pekerjaan. Tidak ada lagi pendapatan yang diperolehnya. Perekonimian jalannya lambat dan seret. Jika mau membuka usaha, sepi pembeli. Tapi jika membuka usahanya, harus main petak umpet dengan petugas. Tahu sendiri kan, sejak diberlakukan peraturan PSBB, banyak toko-toko yang tak berani buka. Harus jaga jarak.
Bagi yang masih ada stock tabungan, saya rasa juga sudah mulai was-was. Karena semakin tipis dan menipis. Gelisah dibuatnya. Aduh, musibah yang bikin stres tujuh keliling. Sampai rakyat harus kemana mengadunya. Rumput yang bergoynag pun, enggan mau diajak berbicara. Semua alam membisu. Letih dan tertunduk lesu.
Kabar yang beredar katanya pemerintah daerah akan memberikan bantuan setiap dua minggu sekali. Tapi kenyataannya? Kabar itu tidak terbukti juga. Ah mungkin kabar burung, sehingga tak bisa dipertanggungjawabakan. "Pemerintah daerah pun juga sibuk dengan urusannya sendiri. Mana sempat untuk memikirkan keadaan perut warganya", gerutu sebagian orang.
Kali ini datang lagi bantuan sosial, Bansos dari Presiden RI melalui Kementerian Sosial. Bantuan yang dikirim lewat jasa pengiriman JNE. Bantuan yang disalurkan lewat RW (Rukun Warga). Bantuan yang berupa beras yang dikemas dalam dua macam, yaitu kemasan 5kg dan 20 kg. 60 pack kemasan 5kg dan 60 pack kemasan 20kg. Total keseluruhan 1500kg beras. Yang pastinya setiap RW mendapatkan bantuan yang berbeda, tergantung dari dampak pandemi itu sendiri.
Saya pun sempat heran, kenapa bantuan tahap kedua ini jumlah dan itemnya hanya satu macam. Berupa beras saja. Tidak seperti bantuan tahap pertama yang isinya ada mie instan dan sebagainya. Sebuah pertanyaan yang menggantung di kepala. Tapi itu sekedar pertanyaan, yang saya rasa tak perlu dijawab. Tambah bingung lagi deh petugas tingkat RT yang ingin membagikannya.
Serah terima bantuan Presiden RI saksikan oleh aparat setempat, dari TNI, Kepolisian, aparat kelurahan dan tokoh masyarakat setempat. Semoga saja, nanti ada bantuan dari Presiden lagi dengan jumlah yang lebih memadai. Sehingga bisa menjangkau warga lebih luas. Ya, kalau bisa seperti bantuan tahap pertama. Karena musibah korona ini benar-benar memukul segala sendi kehidupan rakyat Indonesia, pastinya rakyat ingin mendapat bantuan yang lebih kongkrit dari pemerintahnya. Entah itu pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Serah terima bantuan Presiden RI saksikan oleh aparat setempat, dari TNI, Kepolisian, aparat kelurahan dan tokoh masyarakat setempat. Semoga saja, nanti ada bantuan dari Presiden lagi dengan jumlah yang lebih memadai. Sehingga bisa menjangkau warga lebih luas. Ya, kalau bisa seperti bantuan tahap pertama. Karena musibah korona ini benar-benar memukul segala sendi kehidupan rakyat Indonesia, pastinya rakyat ingin mendapat bantuan yang lebih kongkrit dari pemerintahnya. Entah itu pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Memang semua terkesan, miskin dan kata. Rasa akan lama lagi Covid-19.
BalasHapusPKPB kamu sampai 9 Jun. Tak dapat balik kampung. Apapun terima dengan hati terbuka.
Sebenarnya menurutku kalau pemerintah membagikan sembako itu seharusnya secara merata ke semua rumah warga.
BalasHapusBukan dengan dipilih.
Aku cukup yakin kalau saja pemerintah menerapkan cara seperti itu, grafik paparan virus akan cepat turun drastis karena orang2 tidak keluar rumah total untuk sementara waktu.
¡Hola! en mi país es un caos, no se hasta cuando estaremos así :S
BalasHapusPenasaran dengan isinya...ternyata oh ternyata...yaelah, bukan seperti yang diharapkan..
BalasHapusyah pasti ada pro dan kontranya sih. mau gimana pun. berprasangka baik aja dlu. :D
BalasHapussemoga wabah ini cepat berlalu ya mas...supaya kita semua bisa bangkit lagi dan berkarya lagi
BalasHapusKok cuma beras saja sih, kan harusnya dikasih mie instan sama minyak plus kue kering kalo ada.
BalasHapusDampak Corona ini memang tidak main-main, rakyat makin susah cari nafkah.😭
Aku kok ga ada ya, cuma sekali tp itu bukan dr presiden
BalasHapusSemoga bantuannya semakin bermanfaat bagi yang membutuhkan. Selain bantuan ke manusia, perlu juga memikirkan bantuan buat satwa-satwa dilindungi yang hampir punah. Karena tidak ada pengunjung, makanan mereka pun jadi kurang 😐
BalasHapusGracias por la información. Te mando un beso
BalasHapusmantap sekali
BalasHapussemoga pandemi ini segera berakhir ya.. supaya kita bisa beraktivitas dan bekerja seperti biasa.. huhu..
BalasHapusuntuk bansos semoga sistemnya makin baik jadi pembagian bisa lebih merata. dan semoga ga ada tangan2 nakal yg menyebabkan bansos terhambat.. huhu
Ada banyak bantuan sih, tapi sayangnya masih selalu kurang merata pembagiannya.
BalasHapusMaklum lah kalo di daerah yang mengawasinya sedikit.
Akupun yang masih punya tabungan aja juga deg deg ser mas, menghadapi Korona yang entah kapan diumumkan berakhir. Wuih ternyata berasanya dikirim via JNE ya. Meski 1 jenis, tapi disyukuri lah pemerintah masih peduli dengan kasih beras. Semoga bantuannya tepat sasaran dan bermanfaat buat masyarakat yang susah makan :))
BalasHapusyang punya stock tabungan saja bisa was was apalagi yang nggak punya :( yang menggantungkan pendapatan dari harian.
BalasHapusThanks for news from Indonesia.
BalasHapusAll countries have similiar problems.
Greetings :)
Di desa saya malah gak dapet sama sekali bantuannya, sedangkan deda tetangga mereka dapet. Apakah ada penyelewengan ?
BalasHapusHem tampaknya udah masuk ke kantong kiri dan kanan :")
tidak tahu dan tidak mau tahu hihi
BalasHapusyang penting tepat sasaran ya.....
Thank you to visit my blog. Greetings Caroline
BalasHapusyang penting jangan salah sasaran aja.. kadang ada yg 1 keluarga dpt berkali2, keluarga lainnya gak dapat pdhl keluarga lainnya itu yg lebih membutuhkan..
BalasHapus-traveler paruh waktu
Interesting post. Thanks for sharing.
BalasHapus