Blogger seperti saya ini, memang susah untuk diajak berdiam diri di rumah. Apalagi blog saya temanya masuk ke katagori berita. Wah bisa mati gaya. Kehabisan ide. Beku pikiran dan kaku jemari saat mengetik di papan keyboard. Itu baru soal pikiran dan jemari, belum lagi soal isi perut yang semakin kempis, alias kekurangan gizi. Jatah makan jadi berkurang, yang biasanya sehari makan empat kali, ya terpaksa kini hanya dua kali, itu pun sudah maksimal. Demi sebuah penghematan sekaligus keamanan keuangan. Eleh, kayak punya uang segala.
Terus terang, semenjak diberlakukannya karantina wilayah, bahkan kini diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar, semakin harus prihatin sudah. Ah, pengen sambat entah kepada siapa. Pemerintah hanya memberlakukan ini dan itu, tapi lupa akan bantuannya. Atau mungkin, pemerintah ingin mengajarkan rakyatnya mandiri. Atau mungkin pemerintah ingin melatih rakyatnya agar prihatin demi menyambut datangnya bulan ramadhan. Atau memang pemerintah ingin menguji kesabaran rakyatnya. Atau pemerintah ingin secara sengaja, rakyatnya mati diam-diam. Entahlah!
Ya sudahlah, berpikir positif saja. Yang namanya lagi sama-sama kebingungan. Mungkin pemeritah mengira rakyatnya golongan mampu alias kaya semua. Sehingga tak perlulah ada bantuan bahan pokok. Atau mungkin dikiranya waktu tiga minggu dianggap waktu yang singkat. Rakyat masih sanggup untuk menderita, masih punya sisa tabungan. Tak perlu itu ada bantuan keringanan atau pembebasan pembayaran listrik, air dan internet. Pokoknya disuruh diam di rumah, kerja di rumah, ibadah dari rumah. Eh belajar juga dari rumah.
Wadalah! Saya kok jadi sambat. Ini bukan sambat, hanya menyampaian uneg-unge masyarakat pada umumnya. Pemerintah biar tidak lupa, bahwa rakyatnya itu pekerjaannya ada yang serabutan. Bukan Pegawai Sipil Semuanya. Nah, rakyat yang serabutan int, kerja hari ini untuk makan hari kemarin. Bagaimana mau kerja, jika banyak pabrik, perkantoran maupun instasi yang tutup. Proyek-proyek pembangunan juga ada yang sementara dihentikan.
Dah ah, lupakan yang diatas itu. Sebenarnya saya mau bercerita tentang pelayan atau petugas medis kesehatan Puskesmas Kelurahan Sukapura sudah mengenakan baju Alat Pelindung Diri yang lebih bagus. Warnanya putih, saya sendiri belum tahu terbuat dari bahan apa itu baju APD. Bajunya tampak lebih sempurna dan lebih nyaman sepertinya.
Beda dengan sebelumnya yang masih mengenakan baju APD yang sekali pakai. Warnanya biru, itu pun sengaja dipakai lagi. Karena tidak ada baju serep/penggantinya. Habis pakai cuci dan jemur lagi. Kering dikenakan lagi. Sungguh ikut prihatin saya melihatnya. Saya tahu sedatail itu, karena saya mengamati tiap harinya dari kejauhan. Mungkin, para petugas medis itu tidak menyadari, jika saya memperhatikannya. Dan mereka tidak tahu, jika saya blogger kondang (sombong amat), karena apa? Saat saya ke Puskesmas Kelurahan Sukapura, hanya mengenakan koloran dan kaos T-shirt. Plus sandal jepit pula. Saat memotret pun tanpa sepengetahuan mereka.
Baru hari ini, saya perhatikan mengenakan baju APD warna putih. Dan saya sempat mengorek informasi secara diam-diam. Katanya baju APD itu bantuan dari perusahaan Komatsu. Hati saya ikut bahagia dan senang melihatnya. Kini petugas medis sudah mengenakan baju APD yang layak. Yang akan memberikan rasa keamanan dan kenyamanan saat bertugas. Salam super untuk para medis Puskesmas Kelurahan Sukapura, Jakarta Utara.
semoga puskesma lain juga mendapatkan bantuan yang sama..
BalasHapusCorona memang luar biasa. Sambut juga dimana2. Smoga semuanya cepat berlalu,ekonomi kerakyatan berputar kembali seperti biasanya
BalasHapusSemoga tindakan Komatsu jadi contoh untuk perusahaan2 lain ikut tergerak mendonasikan bantuan juga.
BalasHapusThanks for the tips. I send a kiss
BalasHapusYa ampun aku juga ikut bahagia mas dengernya. Di puskesmas terdekat rumahku perawatnya pakai jas hujan plastik itu sama jas hujan yg tebel. Huuhu
BalasHapusKty kl abis dipakai dijemur smpe sore. Besoknya dipakai lagi. Sedihhh
Alhamdulillah, ada yang ikhlas kasih sumbangan.
BalasHapusYa ampun mas bumi aku kaget biasane sampean makan 4 kali sehari toh, sekarang artine kudu latian prihatin sik yo mas
BalasHapusE aku kaget dong, pas baca bab mas bumi emang blogger kondang, etapi beneran kondang kok xixi
Kalau masalah APd memang ikut sedih hati ini melihatnya, apalagi klo di tayangan tipi ada lagu pengantarnya yang nadanya cukup sendu pas bahas hal ini, mereka yang pekerjaannya berisiko tinggi karena berhadapan langsung dengan pasien saat ini ya kudu double2 dalam hal melindungi dirinya, hiks...mudah2an kondisi ini cepet membaik deh
Btw tabungan kami juga uda makin menipis soale huhuhu
Jadi ingat tempat kerja saya yang juga bernama Sukapura. Sudah dua minggu tak berkunjung, hanya menyapa lewat alat teknologi. Ternyata bisa bikin bosan juga, hehehe.
BalasHapusAlhamdulillah, sudah dapat bantuan APD. Prihatin dengan nakes yang hanya menggunakan APD sekadarnya padahal beban kerja berat dan berkaitan dengan kesehatan dirinya. Semoga bisa segera berakhir, aamiin.
Alhamdulillaah ya akhirnya puskemas ini mendapatkan baju APD. Bantuan seperti ini mesti digalakkam. Kalau menunggu dari pemerintah aja bakalan ga kelar. Senang ya makin ke sini banyak orang yang mau membantu baik dari pengusaha, artis, dll.
BalasHapusPemerintah memang cuma bisanya minta ini itu, karantina wilayah, pembatasan keluar rumah, mbok ya dikasih makan warganya, misalnya sehari beras seliter, telor tiga sama Indomie dua, plus amplop isinya duit 50 ribu.😁
BalasHapusTurut senang deh, akhirnya puskesmas Sukapura dapat bantuan APD yang bagus.😊
memang sudah wajib untuk petugas puskesmas menggunakan APD karena malah justru di puskesmas itu tidak tahu apakah seorang yang hanya panas atau batuk menderita COVID-19 sehingga petugasnya bisa mudah sekali tertular. Terimakasih komitsu hehehe
BalasHapusBerpikir positif aja lah Mas.
BalasHapusMau gimana lagi.
Nggak cuma di Jakarta loh.
Kami yang tinggal di plosok Indonesia ini aja juga sudah kesulitan karena harga bahan-bahan pokok yang semakin melonjak.
Sedangkan hasil pertanian seperti kelapa sekarang di stop beroperasi dan
Pengepul dari hasil laut juga ada beberapa yang sudah tutup.
Artinya pendapatan tidak ada, pengeluaran semakin besar.
yaampun mas.. ternyata makannya 4x sehari? wkwk.. gak salah tuh..
BalasHapusbtw, sedih ya sama pandemi ini. ku cuma bisa berdoa supaya wabah ini segera berakhir. Amiinn
alhamdulillah.. semoga bermanfaat tuh hehe.
BalasHapusWhaaa, Alhamdulillah banget :' seneng dengernya :'
BalasHapusSaya juga pengin mas ngeliput puskesmas tapi urung mas.. takut.. virus ga klihatan soalnya...
BalasHapusMasyaAllah. Alhamdulillah sudah mendapatkan bantuan APD. Semoga puskesmas lain mendapatkan bantuan yang sama juga. Semoga juga buat yang kerja serabutan, walaupun kondisi sedang sulit masih bisa makan, sehat, serta bahagia ya. Duh, ikut merasakan sekali yang namanya jadi pekerja serabutan. #ehmaafmalahcurhatsalahtempathehehe
BalasHapusMalaysia sambung lagi 2 minggu. Jadi dari 14 April hingga 28 April. Pasal dari 18 Mac.
BalasHapusSyukur pemerintah sini sangat prihatin dengan kesusahan rakyat.
Dah follow balik. Maaf tak perasan. Follower #444.
Hapusgw dong kalo makan dua hari sekali, jadi langsing :D.. semoga bantuanya bermanfaat pastinya, dan semoga rumah sakit di daerah-daerah mendapat bantuan juga, karna biasanya yang paling memebutuhkan adalah di daerah pedesaan :D
BalasHapusalhamdulillah banyak donatur yang berbagi bantuan.. semoga wabah ini bisa segera teratasi dan kita semua sehat. Aamiiin
BalasHapusGak ngerti dah sama pemerintah, kasian banget deh rakyat yang menengah ke bawah. Kalo gak kerja ya gak makan :"(
BalasHapusSeharusnya peraturan diiringi dengan bantuan ke rakyat yakan. Wah semoga donasinya bermanfaaf ya kak, dan semoga di daerah2 juga disediakan yg seperti itu :D
Sumbangan APD ini memang banyak sekarang, tapi ada temen curhat kalau sebagian kayak asal jadi dan nggak layak. Buat duduk udah sobek dll. Semoga nggak ada yang mencari kesempatan dalam kesempitan ya karena ini urusannya nyawa... :(
BalasHapusbaju apd itu sekarang dibutuhkan banget
BalasHapuspuskesmas juga penting
mereka kan rujukan pertama sebelum ke puskesmas
di JKT utara gimana bang ngeri aku liat berita JKt uda merah semua
Syukurlah puskesmas sudah mendapat bantuan APD sehingga tenaga medis bisa lebih semangat berada di garda depan.
BalasHapus