Wabah virus yang melanda di negeri ini, mungkin sudah lebih dua bulan. Walau pemberlakuan karantina wilayah atau PSBB, belum genap dua bulan. Tapi sudah membikin masyarakat menderita dan nelangsa. Dampaknya sungguh luar biasa. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Sehingga untuk makan sehari-hari baginya sulit. Mungkin bagi yang pengawai negeri tidak atau sedikt pengaruhnya. Bagi yang profesinya harian, yang kerja hari itu makan dan tidak kerja ya tidak makan. Bahkan kerja hari ini, buat makan kemarin. Ah tidak kebayang betapa sedihnya mereka.
Masyarakat memang dituntut harus prihatin. Dan harus benar-benar bisa mengelola keuangannya. Kalau perlu saling empati dan gotong-royong. Yang kaya membantu yang lemah, agar bisa bertahan gelombang stunamai corona, yang tidak tahu kapan berakhirnya. Karana masalah virus yang ada di negeri ini, menjadi tanggung jawab bersama.
Saya itu sering mendengarkan keluhan orang, ada saja yang curhat. Mereka cerita tentang kondisi kehidupannya. Cerita tentang kesehariannya, yang kesulitan untuk menjaga agar dapurnya tetap berasap. Menjada anak-anaknya tetap kenyang perutnya. Belum lagi, tentang tagihan bulannya yang terus berjalan. Bayar kontrakan, listrik dan air PAM. Ah, saya hanya bisa menjadi pendengar yang baik. Karena saya juga mengalami hal atau kesulitan yang sama. Alaaah maaak, kok saya jadi terbawa baper juga.
Saya itu mau cerita atau mengabarkan tentang bantuan sembako dari Presiden, malah jadi ikut mengeluh. Tapi memang seperti itu kenyataannya. Situasi saat ini benar-benar sulit. Harus kuat iman, agar tidak mudah putus asa saja. Mungkin, musibah ini menguji kesabaran dan kekuatan fisik manusia. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah agar manusia lebih mendekatkan diri kepada sang Pencipta.
Belum berselang lama, mungkin berkisar satu mingguan. Warga Jakarta mendapatkan bantuan sosial (Bansos) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bantuan setelah diterapkannya PSBB, Pembatasan Sosial Berskala Besar. Bantuan itu memang tidak bisa menjangkau seluruh warga Jakarta, ya karena memang sangat terbatas. Satu RT saja hanya mendapatkan sekitar 160-an dus paket sembako. Pastinya pembagian dilapangan mengalami kendala. Tidak heran, jika ada percikan api emosi dilapangan.
Kali ini, ada bantuan sosial lagi. Kalau kemarin dari pemrpov DKI Jakarta, sekarang bantuan sosial dari Presiden RI. Dan setiap wilayah mendapatkan jatah yang berbeda, sesuai dengan dampak dari virus corona itu sendiri. Saya sempat berbincang dengan petugas lapangan yang menyalurkan bantuan ini, tapi karena saya tidak membawa catatan sehingga sedikit lupa. Pada umumnya setiap wilayag RW mendapat paket sembako dari Presiden, tiga truk mobil. Kurang lebih seribu paket sembako.
Nanti setiap wilayah RT rata-rata mendapatkan sekitar 114-an paketan sembako. Wah wah, bisa dibayangkan kan, petugas RT yang ingin membagikannya. Sedangkan jika mengikuti data yang diberikan oleh petugas pemberi bantuan, warga yang kemarinnya sudah dapat, kini menerima kembali. Terus bagaimana dengan nasib warganya yang tidak mendapatkan bantuan? Pasti akan menimbulkan kecemburuan dan praduga yang aneh-aneh.
Karena bantauan paket sembako ini isinya lumayan banyak jika dibandingkan dengan sebelumnya. Maka ada sebagian pengurus RT yang mengambil inisiatif, untuk dibagi dua. Warga yang mendapatkan bantuan sembako untuk dibagi dengan warga yang tidak mendapatkan sembako. Soal kebijakan pembagian isinya, diserahkan kepada yang mendapatkan bagian. Yang penting sama-sama ikhlas.
Paket sembako yang benar-benar bikin iri yang tidak menerimanya. Ada masyarakat yang nyeletuk, "Bantuan dari Anies tak dapat, bantuan dari Jokowi tak dapat. Nasib-nasib". Saya pun juga heran, kenapa bisa ada dua bantuan paket sembako. Kenapa tidak disatukan dalam satu waktu pembagian, sehingga warga sama-sama bisa menikmatinya. Kalau begini modelnya, yang kenyang tambah kenyang, yang lapar bisa mati di kamar. Aduh...peninglah kepala ini! Bau amis politik tampak terasa sekali.
Alhamdulillah dapat bantuan. Terpulang pada diri sendiri kena jujur. Adakah yang menerima benar-benar susah? Kalau tidak, beri pada orang lain. Serta jangan tamak kerana ada rezeki orang lain. Sedangkan duit kita dapat pun ada bahagian orang lain contoh zakat atau sedekah.
BalasHapusSabar ya.
Kabar Malaysia bagaimana
HapusGracias por pasar por mi blog y ya me tienes aquí de seguidora tuya.
BalasHapusSaludos.
Alhamdulillah, ya masih kebagian dapet sembakooo untuk menutup sedikit pengeluaran.
BalasHapusEstamos mas o menos igual en todos los países, unos lo cuentan y otros no.
BalasHapusPlease stay safe my brother. The situation here in the Philippines is also the same.
BalasHapusHola Djangkaru Bumi. Cómo estás? Vine para conocer tu casita y me doy con la sorpresa que tienes un bonito blog. Felicitaciones por ello.
BalasHapusGracias por tu cálida visita a mi blog y por tu comentario.
Eres siempre bienvenido.
Un abrazo.
Asalamualaikum..semoga wabak cepat berlalu ya, kita berdoa semua, semoga doa kita diterima Allah
BalasHapusIni yang bikin ibu saya kurang setuju dengan paket bantuan seperti ini kang. Ibu saya sebenarnya terdaftar dalam orang yang menerima bantuan kata orang kelurahan.
BalasHapusTapi dalam praktek nya tidak menerima, diambil sama saudaranya pak RT, yang sebenarnya dia juga dapat. Jadi dapat dobel gitu saudaranya pak RT, ngeselin.😂
Betapa berbagi itu penting. Termasuk bagi orang yang sudah mendapatkan bantuan, kok tetangganya yang membutuhkan belum dapat, mestinya bisa berbagi. Di sinilah jiwa kemanusiaan itu.
BalasHapusAlhamdulillah kebagian sembako ya mas djangkaru..
BalasHapusnyatanya praktek dilapangan itu sulit ya mas. pembagian tak merata dan lain-lain. padahal kalo liat pemberitaan, kayaknya bantuannya banyak tapi entah knp ada aja yg gak kebagian.
Iya juga ya, mas. Kalau jadi satu aja kan yang kebagian lebih banyak. Gak ada kejadian yang sudah dapat eh dapat lagi, sedangkan di sisi lain ada yang gak kebagian sama sekali.
BalasHapussemoga barokah om bantuan nya.. dari rakyat balik lagi ke rakyat hehe.
BalasHapusisinya lumayan juga ya keliatanya..
BalasHapusWah ditempat mas bumi sudah dibagikan ya bantuannya? Btw daerah mana mas? Tempat saya lokasi bandung belum ada kabar nih mas,,,lagipula saya psimis kalau dapat bantuan secara saya cuma perantau di bandung,,,
BalasHapusIsi paketnya cukup untuk 1 bulan itu sepertinya mas, mudah-mudahan merata pembagiannya biar semua masyarakat tetap sehat dalam menghadapi pandemi corona 19 ini.
BalasHapussemoga corona segera berlalu biar tidak ada lagi permasalahan paket sembako bantuan
BalasHapuspuji syukur, alhmdulillah.sepertinya bantuan memang banyak ya bang. tapi ya gimana ya. kita lagi di uji jiwa sosial dan empatinya. buat yang dapat dobel mbok yo bagi sama yang endak dapat. buat yang cukup dan lebih mbok yo sadar diri itu bukan hak nya. saat begini kadang saya juga ikutan sedih, hal seperti ini tidak bisa cuma di bebankan pada satu badan. harus jujur agar berkah kita semua susah tapi jangan sampai mati hati. salam~
BalasHapusThis year is very difficult for all from different countries.
BalasHapusHave a nice week :)
itu dasar pembagiannya si bagaimana kok ada yang dapat ada yang tidak, harusnya Rt membagi secara merata
BalasHapusMungkin koordinator lapangannya beda panitia mas, sehingga ada 2 bantuan yang datang. Semoga tetap terbantu untuk semuanya.
BalasHapuswah hebat kalo sudah dua jenis meski belum rata di saya satupun belum mas.
BalasHapusmungkin ketidak rataan ini mencerminkan bagaimana pendataan rakyat
Wah kasihan ya yang tidak dapat bantuan. Semoga jika ada bantuan lagi mereka diprioritaskan
BalasHapuswah iya juga ya.. harusnya bersinergi supaya lebih adil, dan tentunya harus tepat sasaran..
BalasHapus-Traveler Paruh Waktu
melihat berita soal pembagian bantuan ini ikut ngenes, yang nggak adil dan rata seperti ini memang bikin kecemburuan sosial. apa mungkin yang nggak kedata masih termasuk kategori mampu, hanya mereka yang tahu
BalasHapusGa habis pikir ya, dalam situasi pandemi corona kok semua seakan2 dipolitisasi 😑😑 Bantuan mestinya bersatu gitu loh, jangan masing dari si A, si B. Masalahnya jadi carut-marut jatahnya yang mestinya nerima mLah ga sama sekali hhhmmm sedih 🙄
BalasHapusIntinya semoga corona cepet minggir ya, mas :).
BalasHapus