Saya itu kadang merasa jadi pengamat pertamanan kota. Setiap ada taman kota yang saya lewati, saya berusaha berhenti sejenak. Rehat, sambil mengamati keadaan taman kota yang saya singgahi tersebut. Walau sebenarnya niat dihati yang sesungguhnya adalah cuci mata. Curi-curi pandang, siapa tahu ada wanita perawan yang naksir saya. Karena pada umumnya kan, taman kota tempat berkumpulnya kawula muda. Nongkrong-nongkrong sambil menyelam minum air, eh cari jodoh.
Taman Kota Jend HM Sarbini, membuat saya penasaran. Kenapa sampai nama Jend HM Sarbini bisa diabadikan di Kota Kebumen? Sebuah pertanyaan yang sempat mengganjal hati. Bukankan nama Jend HM Sarbini itu lebih terkenal di Jakarta? Sebuah pertanyaan yang terus berlanjut. Eh, usut punya usut ternyata Jend HM Sarbini itu lahirnya di Karanganyar, Kebumen, pada tanggal 29 Mei 1914. Baru tahu saya.
Patung Jendral HM Sarbini begitu kokoh dan besarnya, walau hanya patung berukuran sedada. Penggagas keberadaan patung ini adalah Bapak Edi Boedianto, anggota eksponen 45. Tapi sayang, kemegahan patung ini ternoda oleh keberadaan tiang lampu yang terbuat dari bambu. Wealah kok ya kurang kreatif gitu ya? Membuat hati ini terkeki sendiri. Tiang bambu itu menyulitkan saya mengambil photo dari sesi depan patung. Alangkah baiknya, tiang itu berada dibelakang patung.
Konon katanya, saat saya berbincang-bincang dengan salah satu pengunjung. Taman Kota Jend HM Sarbini ini dulunya bekas terminal yang terbengkalai. Sebuah terminal yang tidak dipergunakan lagi. Pada saat Kebumen dipimpin oleh Bapak Bupati Buyar Winarso, diubahlah menjadi taman kota dan diresmikan pada tanggal 25 Mei 2012.
Taman yang menjadi kebanggan warga Kebumen, untuk menjadi tempat berinteraksi dan bersosialisasi. Pada saat itu saya menyaksikan banyak anak muda yang berkumpul untuk berdiskusi. Karena di Taman Kota ini ada semacam joglo atau gazebo yang sangat nyaman untuk beradu pikiran dan gagasan.
Tapi perlu disayangkan juga. Sepertinya Taman Kota Jend HM Sarbini ini kurang mendapat perhatian. Tampak terlantar. Arena bermain anak kecil sudah pada kusam dan rusak. Sangat terbengkalai. Lebih parahnya lagi, kamar kecil atau toiletnya sudah tidak berfungsi. Aduh, bagaimana ini ya?
Tapi ada yang menarik juga. Di Taman Kota Jenderal HM Sarbini ini banyak terdapat patung polisi. Patung Polisi itu berjaga hampir disetiap sudut jalan setapak. Yang menjadi pertanyaan saya, kenapa patung polisi itu begitu banyaknya? Dan yang unik lagi, nama patung itu hampir sama yaitu bernama Wibawa. Ya, kalau bisa saya pesan satu patung polisi diberi nama Djangkaru Bumi. Biar tidak kembar nama, gitulah.
Semoga saja, pemerintah Kota Kebumen memberikan perhatian kembali terhadap Taman Kota ini. Pagar-pagar yang telah usang segera diperbaiki. Air mancur ditengah taman bisa bergemricik dan rerumputan dibuat menghijau kembali. Biar sejuk dimata, membuat pengunjung tenang dan nyaman. Kebesaran dan kebanggan taman kota ini harus seimbang dengan nama tokoh Jendral HM Sarbini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar