Usaha Senjata Mainan Hasinya tidak Main-main

Usaha Senjata Mainan Hasinya tidak Main-main

Pagi yang mendung mengelantung. Walau gerimis telah rasa dan usai. Cahaya masih tampak suram semaram. Remang-remang. Ada ras malas untuk beranjak keluar rumah. Kaki terasa berat untuk melangkah. Ada keinginan untuk bermalas ria. Nasib jadi bujang memang begitu, karena belum punya tanggung jawab. Sehingga semangat bekerja kurang menggelora. Belum ada pendorong. Atau mungkin tidak ada yang mau menjadi pemompa semangat hidup saya? Entahlah. Yang jelas, saya berusaha dan berusaha terus mencari pelengkap tulang rusak dalam kehidupan saya.

Ya, akhirnya hanya nongkrong dan ngerumpi dijalan dekat rumah. Jalan menuju sekolah dasar. Ya, rumah saya dekat dengan sekolah pendidikan dasar.  Hanya berjarak sekitar puluhan meter saja. Dijalan itu, kini banyak penjual. Aneka dagangan yang mereka jajajan. Dari mainan, minuman dan makanan

Usaha Senjata Mainan Hasinya tidak Main-main

Diantara sederetan pedagang itu, penjual mainan senjata dari bahan kerai kayu yang menarik perhatian saya. Sebenarnya tidak hanya mainan senjata yang dibuatnya. Ada pesawat, kampak, pisau dan jenis lainnya. Eits jangan salah ya, pedagang ini tamatan sarjana disalah satu perguruan tinggi kota Bandung. Title S1 gitulah.

Ya, dari limbah kerai atau tirai kayu. Belanja bahan dasarnya dengan sistem karungan. Terus nanti sama pedagangnya dimodif dan dikreasi menjadi mainan senjata. Lincah sekali tangannya merakit. Dan alatnya pun sangat sederhana, hanya berbekal, martik kecil, pingset/pisau dan alat steples.

Usaha Senjata Mainan Hasinya tidak Main-main

Bentuk dasar mainan senjata ini awalnya dihargai Rp.2.000,-. Terus nanti dimodif dan dimodif terus. Anak-anak semakin haus untuk dimodif. Harga permintaan untuk dimodif paling kecil Rp 2.000,.. dilanjut dan dilanjut lagi. Tidak terasa kalau ditotal bisa mendekati Rp 100.000,-. Sungguh luar bisa bukan?

Itulah hebatnya. Jualan senjata mainan hasilnya tidaklah main-main. Keuntungannya lumayan besar. Dari limbah kayu kerai, ditangan penjual ini bisa menjadi permainan yang disukai anak-anak. Hanya bermodal kreatifitas dan imajinasi, agar limbah kerai tersebut bisa menyerupai senjata mainan. Ancung jempol deh!

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top