Mobil Simbol Status Kesuksesan Seorang Perantau

Mobil Simbol Status Kesuksesan Seorang Perantau

Tidak pulang rindu, ingin pulang malu. Ada rasa kangen sama pacar yang berada dikampung. Tapi, apa yang akan aku pamerkan atau aku banggakan kepada tetangga atau teman-temanku di desa, khususnya kekasihku ? sedangkan hidup dirantau dengan gaji tergolong minim. Kontrakan berukuran 3x4 meter, makan sambal dan nasi putih. Makan dengan lauk ayam atau ikan, jika tanggal muda saja, setelah mendapat gajian. Selanjutnya, ngutang di warung tegal ( Warteg ). Jangankan mobil, sepeda saja belum mampu aku beli. Oh, nasib anak rantauan !

Mobil Simbol Status Kesuksesan Seorang Perantau

Ijazah hanya tamatan Sekolah Dasar, nekat pergi ke Ibu Kota. Dengan mimpi sejuta angan. Berharap mendapat penghidupan yang layak. Merubah takdir nasib agar membaik. Ternyata tidak seindah yang aku harapkan. Di Kota Besar, kehidupannya sungguh keras dan kejam. Tidak punya keahlian dan ketrampilan akan dipaksa minggir dan menjadi kuli kasar. 

Sedangkan dikampungku, keberhasilan anak rantau diukur dari apa yang bisa dibawa pulang. Mobil.  Jika pulang tidak dengan roda empat, dianggap belum sukses di Kota Besar. Ada rasa malu dalam hatiku, ciut nyali. Ada rasa amarah, jika dikatakan " Anak gagal dirantauan ". Maafkan, kekasihku, jika aku belum bisa pulang. Bang Thoyib akan terus berusaha mencari berlian. Setialah menungguku, nyakinlah, kelak aku akan melamarmu dengan mas kawin Mercedes Benz. Doakan aku, emmuaach ! Salam hangat dari kejauahan.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top