Tidak hanya berhenti disitu saja, mobil MBG tersebut semakin kencang menabrak seorang guru yang berada di barisan belakang siswa. Dan anehnya mobil itu tetap terus ngegas, dan menabrak kerumunan siswa. Bahkan ada siswa yang ikut terseret, sampai ada korban yang berada di kolong mobil MBG. Saat mobil MBG berhenti, masih ada korban yang berada di bawah mobil tersebut. Kejadian ini menimbulkan kepanikan.
Darah nampak berceceran dan berserakan di halaman sekolah. Menurut informasi yang saya himpun saat saya datang ke lokasi peristiwa, korban terluka akibat mobil MBG menabrak kerumunan siswa yang mengadakan kegiatan literasi tersebut berjumlah 20 siswa dan 1 guru. Menurut keterangan beberapa sumber yang saya wawancarai, guru yang menjadi korban tabrak mobil MBG adalah guru Kepala Sekolah SDN Kalibaru 01 Pagi dan ada yang mengatakan guru pengajar kelas tiga. Entah mana yang benar, saya sendiri juga belum mendapatkan jawaban yang benar.
Siswa korban tabrak mobil pengangkut MBG dirawat di RSUD Cilincing dan sebagian di RSUD Koja. Untuk hari ini, menurut informasi yang saya peroleh dari nara sumber, 9 korban sudah diperbolehkan pulang dan rawat jalan. Ada yang luka dibagian telinga, hidung, punggung dan kaki. Ada siswa yang mengalami cedera parah, karena terseret mobil beberapa meter. Salah satu pengajar/guru yang ikut menjadi korban mengalami cidera patah tulang kaki.
Pengakuan sopir mobil pengantar MBG awalnya beralasan karena rem blong, sehingga mobil tidak bisa dikendalikan. Dan ternyata penyebabnya adalah sopir salah injak pedal. Saat ingin berhenti di depan depan sekolah, niatnya ingin menginjak rem ternyata yang diinjak pedal gas. Sopir banting setir yang menyebabkan mobil masuk ke gerbang sekolah, sehingga terjadilah peristiwa tragis tersebut.
Menurut informasi dari penjual martabak yang melihat peristiwa tersebut. "Mobil MBG biasanya berhenti dulu di depan sekolah, baru masuk setelah kegiatan siswa selesai dan pintu pagar dibuka penjaga sekolah, kemarin itu mobil tidak berhenti langsung masuk saja", Kata penjual martabak tersebut. Dan katanya pula, sopir tersebut bukan sopir biasanya yang sering mengantar makanan MBG. Sopir cadangan, imbuhnya.
Informasi yang saya himpun juga, semua pengobatan korban tabrak mobil MBG ditanggung pemerintah Kota Jakarta. "Gubernur Pramono Anung sudah mengunjungi para korban di rumah sakit Koja", Katanya. Semua berharap peristiwa ini tidak terjadi lagi. Oh iya, halaman sekolah yang sebelumnya banyak darah, kini sudah di cat warna biru. Pembelajaran siswa selama satu pekan lewat via PJJ (Belajar Jarak Jauh).









Tidak ada komentar:
Posting Komentar