Menjelajahi Kemegahan Piramida Terbalik: Simbol Modernitas dan Kebanggaan Warga Bekasi


Kawasan Bekasi kini tak lagi sekedar dikenal sebagai kota industri, melainkan telah bertransformasi menjadi pusat hunian modern yang estestis. Salah satu daya tarik utamanya adalah struktur megah Piramida Terbalik yang terletak tepat di bundaran utama Summarecon Bekasi. Struktur ini telah menjadi magnet bagi siapa saya yang melintasi Jalan Boulevard Ahmad Yani, menawarkan pemandangan visual yang kontras dengan hiru-pikuk lalu lintas sekitarnya. 

Keberadaan piramida ini bukan hanya sekedar ornamen kota biasa, melainkan sebuah karya arsitektur yang lahir dari kompetisi desain tingkat nasional. Desain yang digagas oleh Imam Ashar ini berhasil mengalahkan ratusan peserta lainnya karena keberaniannya dalam mengolah bentuk geometris. Bentuk Piramida yang diletakkan Terbalik, dengan bagian lancip di bawah, memberikan kesan futuristik yang kuat dan menantang hukum gravitasi secara visual. 

Secara filosofi, struktur tinggi 17 meter ini menyimpan makna yang mendalam tentang sebuah perjalanan dab pertumbuhan. Bagian bawah yang runcing melambangkan titik awal atau akar yang kokoh, sementara Bagian atas yang melebar menggambarkan harapan untuk terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat luas. Filosofi ini sejalan dengan visi pembangunan kawasan mandiri yang dinamis dan terintegrasi di jantung Kota Bekasi. 




Material yang digunakan untuk membangun struktur ini pun tidak sembarangan, karena melibatkan teknik rekayasa yang pesisir. Rangka utama piramida terbuat dari pipa baja hitam uang dilapisi dengan cat khusus standar laut (Marine paint) untuk menjaga ketahanan dari karat dan cuaca ekstrem. Kombinasi material yang kokoh dengan desain yang pesisir memastikan bahwa ikon ini tetap berdiri tegak dan megah meski telah bertahun-tahun berdiri.

Daya tarik utama yang membuat piramida ini begitu fenomena adalah sistem pencahayaan yang menggunakan teknologi Color Kenetic. Saat har mulai gelap, permukaan piramida akan berpendar dengan ribuan warna yang berubah secara dinamis melalui kontrol komputer. Efek graditasi warna yang dihasilkan menciptakan pantulan cahaya yang indah di udara, memberikan kesan mewah dan megah seolah pengunjung berada di pusat kota metropolitan dunia.



Di akhir pekan, area di sekitar piramida ini menjadi pusat interaksi sosial yang sangat hidup, terutama saat berlangsungnya kegiatan Car Free Day. Banyak warga dari dalam maupun luar Bekasi datang untuk berolahraga, bersepeda, atau sekedar berfoto dengan latar belakang bangunan ikonik tersebut. Kehadiran piramida ini secara tidak langsung telah meningkatkan kebanggaan warga lokal terhadap identitas kota mereka yang kini semakin modern dan tertata.

Megahan piramida ini juga didukung oleh penataan lanskap di sekeliling bundaran yang hijau dan asri. Pepohonan yang tertata rapi dan jalur pejalan kaki yang lebar membuat kawasan ini sangat ramah bagi para pemburu konten visual atau fotografer profesional.  Tidak sedikit pasangan yang memilih lokasi ini sebagai latar foto pre-wedding karena keunikan Bentuk bangunan dan estetika lampu malamnya yang romantis. 

Sebagai sebuah landmark, Piramida Terbalik Summarecon Bekasi telah berhasil membuktikan bahwa arsitektur yang visioner dapat mengubah citra sebuah kawasan secara signifikan. Struktur ini tidak hanya berfungsi sebagai titik arah navigasi, tetapi juga sebagai bukti nyata kemajuan infrastruktur dan gaya hidup di Bekasi. Menatap kemegahanya di malam hari seolah memberikan pesan bahwa kota ini akan terus bersinar dan berkembang menuju masa depan yang lebih cerah. Semoga!!!

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA SLIDE
 
Back To Top