5 Oktober Hari TNI, Wisata ke Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya Jakarta Timur, HTM Murah Banget!


Di Monas (Monumen Nasional) Jakarta lagi heboh karena menjadi ajang tempat pageleran hari jadi TNI (Tentara Nasional Indonesia). Pesawat tempur bersliweran di langit Jakarta. Ada banyak, tidak sempat menghitungnya. Pengen banget ke sana, tapi ingat akan kemacetan lalu lintasnya, belum lagi nanti soal parkir motor, niat itu jadi kendor. Apalagi, tersiar santer jika doorprize hadiahnya menggiurkan. Puluhan motor roda dua. Pasti banyak masyarakat yang begitu antusias ke Monas. Eh teman saya, sudah dari subuh stanby di sana hahaha. Niat banget itu teman saya ya.

Ya akhirnya saya memutuskan mencari teman wisata yang lainnya saja. Sudah telanjur sampai di daerah Cempaka Mas, mau balik pulang kok rasanya nanggung. Tinggal belok ke kiri, arah ke Monumen Pancasila Sakti. Perjalanan ke Monumen Pancasila Sakti, lumayan lancar jaya. Tidak ada kemacetan berarti. Ya mungkin karena semua orang mengarah ke Monas mungkin ya. Sehingga jalan lenggang.




Tibalah saya di pintu gerbang Pancasila Sakti, eh ternyata banyak juga wisatan yang berkunjung. Perkiraan saya bakal sunyi sepi hehehe. Atau mungkin setiap hari Minggu selalu ramai dengan wisatan? Entahlah ya! Ramai tapi tidak seramai jika dihari libur sekolah seh. Saya tanpa pikir panjang, langsung antri untuk mendapatkan tiket masuk. HTM, Harga Tiket Masuk. Tiket masuknya murah sekali, saya berdua orang (ih masak iya berdua kambing hehehe) cuma bayar lima ribu rupiah. Amazing banget HTM Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya Jakarta Timur hanya Rp 5.000,00 dua orang. Berarti satu orang Rp 2.500 dong ya? Dapat bonus stiker pula.





Setelah kelar bayar HTM, langsung menuju area parkir kendaraan. Melepas jaket ojol warna kuning, taruh di stang motor hehehe. Jalan kaki, keliling area tempat peristiwa terjadinya tragedi kemanusiaan pada tanggal 30 September 1965. Yang lebih dikenal dengan pemberontakan G 30 S/PKI. Yang mengakibatkan, gugurnya tujuh pahlawan revolusi. Eh, Pahlawan Revolusi itu siapa saja sih Bang? Duh iley, ini ngetes pelajaran sejarah ya? Tujuh pahlawan tersebut adalah Jendral Ahmad Yani, Letjen Raden Suprapto, Letjen MT Haryono, Letjen S Parman, Brigjen Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo dan Kapten Tendean.





Di monumen Pancasila Sakti ada rumah serambi penyiksaan pada tanggal 1 Oktoeber 1965 yang dilakukan oleh pemberontak g 30 S/PKI. Serambi ini dipergunakan untuk menawan dan menyiksa
Jendral S Parman, Mayor Jendral Suprapto, Bergadir Jendral Sutoyo dan Letnan Satu Piere Tendean. Sebelum mereka dibunuh dan dimasukan ke dalam lubang sumur. Adegan dioramanya bisa dilihat pada gambar-gambar di atas. Di area sumur ada prasasti yang tertulis "Cita-cite perjuangan kami untuk menegakkan kemurnian pancasila tidak mungkin dipatahkan hanya dengan mengubur kami dalam subur ini, Lubang Buaya 1 Oktober 1965".





Bang kenapa dinamakan sumur lubang buaya? Oh nama Lubang Buaya itu sendiri adalah nama kampung. Dulu kawasan ini masih banyak pepohonan jati dan masih area rawa. Masih berbentuk kawasan hutan liar begitu dah. Karena area rawa, pastinya banyak binatang buasnya, salah satunya hewan buaya. Saat hewan buaya bertelur, suka membuat lubang-lubang. Saking banyaknya lubang buaya makanya kampung ini diberi nama kampung Lubang Buaya. Oh begitu?

Alamat Monumen Pancasila Sakti berada di Jalan Raya Pondok Gede, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Tempat wisata ini lumayan luas sehingga nyaman banget untuk wisata bersama keluarga. Udaranya juga adem, masih banyak pepohonan rindang. Dijamin betah berlama-lama di sana. area mushola juga enak banget. Lelah keliling, bisa istirahat sejanak di serambi mushola. Sambil makan-makan, karena di bawahnya ada warung-warung kantin. Yuk wisata sambil belajar sejarah!

Berita Terkait

7 komentar:

  1. Menarik sekali, sejarah yang harus diingati..Sejarah lalu mematang kan kita..

    BalasHapus
  2. Saya yang jauh dari ibukota cuma bisa nontonin HUT TNI ke-80 dari tivi, Mas, dan itu pun udah kebayang panasnya. Tapi walaupun cuaca terik banget sepertinya antusiasime warga nggak surut ya, buktinya tumpah ruah gitu di Monas (yang saya yakin juga karena iming-iming door prize itu sih, hehehe).

    Selalu merinding tiap liat diorama di museum dan sebagainya. Semoga pahlawan-pahlawan kita ditempatkan di sisi terbaik Tuhan 🙏🏻

    BalasHapus
  3. Tempat wisata sejarah bagusnya HTM murah seperti dalam tulisan ini sebab untuk menarik orang agar senang berkunjung ke sana.

    BalasHapus
  4. dulu saya waktu mikir memang bekas lubang tempat buaya ternyata nama kampungnya ya, tapi masih ada kaitan sih walau gk serta merta di buang ke dalam lubang buaya yang seperti gambara saya

    BalasHapus
  5. Povo que não rega as suas raízes acaba perdendo a identidade.
    Uma boa semana.

    BalasHapus
  6. Monumen Lubang Buaya, jamannya SD ke sini, haha... Asyik ya kalau pas ada diskon, jadi anak sekolah bisa rombongan berkunjung.

    BalasHapus
  7. Tempat ini boleh meningkatkan ekonomi sektor pelancungan...

    BalasHapus

 
Back To Top