Lagi asek buka media sosial Instagram, eh ada informasi akan adanya Festival Maruda yang diselenggarakan pada tanggal 26-27 Jluli 2025. Sebuah festival dalam rangka perayaan HUR DKI Jakarta ke498, serta peresmian Ruang Bersama Indonesia Marunda, Bazar UMKM Tingkat Kota Jakarta. Woih bayangan saya, pastinya acaranya meriah dan mewah. Untuk media sosial, mungkin hanya instagram yang masih orisinil ya. Kita masih bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat. Kalau media sosial lainnya lebih ke joget-joget hahaha. Hust... Abang kok sukanya berprasangka buruk!
Kelar salat subuh, mandi pagi dilanjut ngopi baru dah berangkat ke Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara untuk menghadiri Festival Marunda. Sesuai informasi acaranya dimulai dari jam tujuh pagi sampai jam empat sore. Saya tidak mau ketinggalan acara, saya harus datang tempat waktu. Sebelum acara dimulai, saya harus sudah tiba di Rusun Marunda. Maklum, saya kan tergolong orang yang tepat waktu. Alaaah..., preeeet!!!!!!
Aduh sampai ditempat, ternyata panggungnya saja belum siap, belum ada sound sistemnya. Background juga polos-polos amat. Tidak ada spanduk besar. Wah pastinya menyulitkan bagi photographer untuk mendapatkan photo yang maksimal. Karena kesilauan sinar matahari. Mungkin panitia tidak akan mengira, jika evennya akan diliput oleh media. Kok bisa seperti ini ya, umumnya seh kalau acara besar seperti ini, paginya sudah siap sempurna.
Kebetulan, saat saya tiba ada salah satu panitia yang sudah mengecek lapangan. Dan saya pun menanyakan, "Nanti acaranya diresmikan oleh siapa?", Jawabanya, "Bapak Gubernur". Wah saya sudah berkeyakinan, acaranya bakal ramai nih, seperti harapan saya . Saya pun berkeliling area stand UMKM, dan saya juga melakukan photo-photo. Pokoknya gaya saya dah mirip wartawan hahaha.
Sebelum acara dimulai, Ibu-ibu Runawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) Marunda melakukan senam bersama. Senam sehat yang begitu kompak, saya pun tidak mau ketinggalan untuk mengabadikannya. Dan videonya saya unggah di channel Youtube ETBA TV. Sekitar satu jaman, emak-emak melakukan senam aerobik. Selesai semam, Ibu-ibu Runawa Marunda pada photo selfi dengan background layar Festival Marunda. Eh saya pun tidak mau ketinggalan juga, ikut nimbrung jepret-jepret hahaha. Aduh kalakuan saya mah sukanya begitu, mencari model gratisan.
Aduh sudah sekitar jam sepuluh siang, kok acaranya belum dimulai. Saya pun sedikit gelisah, alias kecapekan karena udara saat itu lumayan panas. Kaos yang saya pakai saja, sampai basah kuyub. Kenapa acaranya bisa semolor itu ya. Ingin bertanya kepada ketua panitia acara, takutnya dikira kepo. Sok ikut campuar urusan orang hahaha. Ya terpaksa saya hanya bisa menunggu. Sambil memanfaatkan untuk jepret-jepret kembali.
Memang seh, sebelum acaranya dimulai dihibur dengan penampilan band, saya lupa nama bandnya. Sempat juga seh disebutkan oleh panitia, tapi kok ya saya lupa. Mereka menyanyikan lagu-lagu cipataan Band Wali, MellyGoeslaw dan Tantri Kotak (kalau tidak salah ya, maklum saya sendiri juga tidak hafal dengan penyanyi-penyanyi Indonesia). Penampilannya juga sangat memukai, suaranya alus dan merdu. Sehingga sebagaian pengunjung juga ada yang ikut berjoget.
Akhirnya acara pun dimulai, saya pun sempat tolah-toleh memperhatikan kursi VVIP. Mana nih Pak Guubernurnya, mana nih Pak Lurahnya, Mana nih perwakilan instansi keamanan entah itu dari pihak Kepolisian maupun dari TNI, mana nih perwakilian dari dinas sosial budaya Jakarta Utara. Biasanya kalau acara semacam ini, tamu-tamu VVIP pada hadir menyaksikan peresmian pembukaan cara Festival Marunda. Ah mungkin, saya saja yang tidak mengenal kehadiran beliau.
Acara dibuka oleh Kepala UPRS (Unit Pengelola Rumah Susun) II Marunda, Cilincing Jakarta Utara yaitu Bapak Bahrudin. Beliau memaparkan, Festival Marunda kali ini diikuti pelaku UMKM sikitar 40 tenda, berarti ada 80 UMKM. Lonjakan yang drastis, yang awalnya hanya 14 tenda, berarti 24 UMKM. Ya ya satu tenda diisi oleh dua stand UMKM. Beliau mengharapkan omset Festival Marunda kali bisa tembus diatas 160 jutaan, dari yang sebelumnya hanya 60 juta rupiah.Itu;ah kurang lebih rangkuman sambutan dari Bapak Bahrudin.
Selesai sambutan dari ketua UPRS II Marunda, dilanjutkan dengan penilaian lomba stand up komedi. Saya pun tidak bisa mengikuti acara sampai selesai. Saya pun memutuskan untuk pulang, karena sudah tidak tahan dengan cuaca yang begitu teriknya. Menurut penilaian saya, Festival Marunda ini kurang greget, karena tidak menampilan budaya Betawi semacam Palang Pintu dan mengarak Ondel-ondel Betawi keliling. Seharusnya dua acara tersebut tidaklah boleh terlupakan. Karena dua acara tersebut mampu menjadi daya magnet masyarakat untuk datang. Ah itu hanya sekedar penilain saya!


















Kalau panitia tahu Admin Djangkaru Bumi datang awal, mereka pasti buru buru perisapanš¤
BalasHapusSepertinya banyak yang berjualan makanan-makanan ya Mas.
BalasHapusKarena pak Gubernur tak hadir, ya jadinya jajan kuliner saja deh Mas...
Salam,
Haha benar-benar menyebalkan acara yang tidak tepat waktu gini.saya pun suka kesel. itu sampai mas Djangkaru pulang berart pa gub nya blm datang juga ya atau malah nggak jadi kali ya.sunggu aneh ya hehe
BalasHapusTak tepat waktunya. Lambat dari jadual...kadang2 sebab mahu tunggu VVIP.
BalasHapus