Satu minggu ini, entah kenapa pikiran selalu melayang. Mikiran yang tidak-tidak saja. Masa lalu yang suram, eh tiba-tiba nongol dalam ingatan. Ah, manusia memang sukanya begitu ya, lebih suka mengingat hal-hal sedih daripada hal gembira. Selalu meratapi apa yang sudah terjadi, suka berandai-andai. Seandainya saya begitu, pastinya tidak begini. Seandainya begini, saya tidak akan begitu. Terus berkhayal. Lebih suka memikirkan apa yang bukan menjadi miliknya. Yang digenggaman, sampai tak bisa menikmati. Ah itu kamu kale, kagak setiap manusia!
Untuk menghilangkan suntuk, saya ke luar rumah, walau tanpa tujuan. Intinya ingin membuang kabut hitam yang ada di kepala. Siapa tahu, benag kusut itu bisa terurai dengan sendirinya. Karena setiap masalah, tidak harus diselesaikan. Nanti juga terselesaikan dengan sendirinya. Alias terlupakan. Aseknya main ke Kota Bekasi. Kota yang terkenal dengan kemacetan. Kota yang terus membangun.
Eh saat jalan-jalan melintas di Jalan Pejuang, Pondok Ungu. Orang akan lebih mengenalnya dengan Jalan Paku, tidak sengaja menemukan atau menjumpai Tugu Sasak Kapoek. Langsung dah, motor saya berhenti atau mengerem dengan mendadak. Saking penasaran dengan Tugu Sasak Kapoek itu sendiri. Tugu ini letaknya persis di pinggir jalan Pejuang, tapi entah mengapa baru kali ini saya menjumpainya. Mungkin karena terhalang oleh pepohonan sekitarnya.
Tugu Sasak Kapuk juga dekat dengan jembatan kali. Tapi jangan bayangkan kalinya gede. Kali atau sungainya tidak begitu lebar, atau mungkin mengalami penyempitan dan pendangkalan, entahlah! Dan Tugu Sasak Kapuk terhimpit dengan pabrik-pabrik besar terkenal, salahsatunya pabrik ban Bridgestone. Memang sedikit ironi ya. Kenapa Tugu Sasak Kapuk bentuknya sangat sederhana sekali.
Kalau bicara soal tugu atau monumen, kayakanya belum ada tugu yang fenomenal atau megah yang ada di Kota Bekasi. Itu menurut pengamatan sementara saya. Seandainya ada, umumnya bentuk tugunya tidak jauh beda, bentuknya tugu bambu runcing. Saya sendiri juga heran. Tugu perjuangan yang di dekat jembatan kereta api, konon bantuan dari pemerintah Jepang. Itu baru tugu yang bentuknya beda.
Eh kembali ke Tugu Sasak Kapuk. Tugu ini untuk mengenang perjuangan dari Tokoh Pahlawan asal Kota Bekasi yaitu KH Noer Alie. Menurut cerita, di jembatan ini terjadi peristiwa yang begitu heroik. Terjadi pertempuran antara pasukan yang dipimpin oleh KH Noer Alie dengan pasukan sekutu. Sekitar 30 anak buah pasukan KH Noer Alie yang gugur. Dan KH Noer Alie bisa selamat, karena terjun ke sungai. Pertempuran itu terjadi pada tanggal 29 November 1945.
Sudah selayaknya tempat ini menjadi sebuah monumen atau tugu sejarah ya. Sebagai bentuk penghormatan bagi para pahlawan yang telah gugur. Dengan harapan generasi selanjutnya bisa tetap mengenang dan mengingatnya. Bahwa kemerdekaan ini diraih dengan keringat dan darah. Bukan hadiah gratis dari pihak penjajah. Tapi kalau bentuk tugunya ngumpet dan sesederhana begini, apalah anak muda punya daya tarik untuk menelisik peristiwa tersebut?
Kalau saya perhatikan, sepertinya Tugu Sasak Kapoek ini hasil dari swadaya masyarakat. Karena di prasastinya tertera gambar partai yaitu Partai PDI Perjuangan dan logo organisasi kemasyarakatan yaitu Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Setia Bela Pancasila. Berarti Pemerintahan Kota Bekasi tidak terlibat dong, entahlah! Seandainya terlibat, pasti bentuknya juga lebih wow. Semoga saja mendapatkan perhatian serius dari pemeritah Kota Bekasi.
Saya pernah sedikit mengulas tentang sosok Pahlawan Nasioanal asal Bekasi ini. Dan saya juga pernah berziarah ke Makamnya. KH Noer Alie Pahlawan Nasiaonal yang dinobatkan pada tahun 2006. Makam KH Noer Alie berada di area Pondok Pesantren Putri At Taqwa, Jalan Ujung Harapan Bahagia, Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
Semoga tugu ini benar-benar bisa terawat, dan mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kota Bekasi. Seperti apa yang saya ulas diatas. Tempat-tempat yang bersejarah, sudah selayaknya harus tetap terpelihara. Agar generasi penerus bisa mengenang dan mengenal tokoh pahlawannya. Tugu Sasak Kapuk berada dikawasan industri elit, kalau bentuk atau modelnya seperti itu. Hemmm.....tugu setengah hati.
Setuju.. Bentuknya seadanya banget. Mana lokasi ngumpet. Aku juga ga bakalan tahun adalah tugu pahlawan di sana kalo ga baca tulisan ini mas.
BalasHapuskalau sudah diangkat sebagai pahlawan nasional maknanya beliau seorang yang benar-benar berjasa kepada rakyat dan negara suatu ketika dahulu...
BalasHapusLuar biasa, berwisata sambil belajar sejarah dan berziarah ke makam salah satu pahlawan nasional sekaligus tokoh muslim yang disegani
BalasHapusSaya bukan orang Jakarta atau Bekasi, tapi saat ke Bekasi pernah melewati jalan raya haji Noer Ali ini, ternyata beliau orang hebat ya,sudah selayaknya mendapat tempat yg terhormat sesuai dengan perjuangannya membela bangsa dan tanah air..
BalasHapus