Kondisi Pasar Sukapura yang berada di Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Jalan Tipar Cakung sungguh memprihatinkan. Kondisi bangunan yang makin menua sepertinya lumut dari perhatian pemerintah Jakarta. Entah mengapa bisa seperti itu ya? Kenapa pasar punya pemerintah kok selalu dengan identik jelek, bau dan becek. Pasar Sukapura ini, jika musim hujan, wow kebanjiran dan sampah berserakan kemana-mana. Sangat mengganggu transaksi jual beli, Hal yang pasti, pedagang yang ada di pasar sangat dirugikan.
Pasar Sukapura, sudah lama ada wacana untuk direnovasi, tapi entah mengapa belum bisa terealiasasi juga. Ada hambatan atau kendala lain kah? Saya sendiri belum mendapatkan informasi yang tepat dan akurat. Paling tidak Jakarta harusnya malulah, punya pasar kok begini amat kondisinya. Sudah tak layak, bahkan sudah tak manusiawi. Terus kapan nih mau direnovasi? Atau jangan-jangan mau direlokasi atau dipindahkan ketampat lain. Itu seh hanya desas-desus.
Saya pun menyempatkan keliling Pasar Sukapura ini, sambil potret-potret sana-sini. Wah mirip wartawan saja ya, hahaha. Atap seng, sudah begitu aus. Langit-langit di dalam pasar juga begitu menyedihkan. Lapak-lapak pasar yang tidak atau kurang teratur dengan baik. Wisss..., kalau dilihat kurang sedap dipandang mata. Kalau dipikir-pikir, Pasar Sukapura ini tempatnya sangat strategis. Maka jangan heran, Pasar Sukapura ini kalau pagi, wow ramai, padat, banyak orang bertransaksi jual beli. Pasar Sukapura ini juga pernah mengalami kejayaan, saat Kawasan Berikat Nusantara masih banyak berdiri pabrik-pabrik.
Eits, walau Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung sudah redup kejayaannya. Pasar Sukapura tetap menjadi primadona warga Sukapura. Karena ini pasar yang satu-satunya resmi punya pemerintah. Kalau yang lainnya itu sekedar pasar kaget. Yang namanya pasar kaget, pastinya tidak selengkap dengan pasar resmi. Di pasar Sukapura, konsumen mau belanja apa aja ada. Kalau tidak salah, lantai atas dipergunakan untuk agen pembayaran listrik. Nah, enak kan, bayar tagihan listrik plus bisa belanja.
Sudah beberapa kali ganti pejabat gubernur DKI, tapi kenapa belum ada yang berani mengambil tindakan atau keputusan untuk membenahi Pasar Sukapura. Ah, saya kok bertanya lagi. Sebuah pertanyaan yang terus diulang-ulang. Walau sebenarnya, sudah banyak media yang memberitakan kondisi atau keadaan pasar ini. Sepertinya juga tidak ada efeknya. Pemerintah DKI Jakarta, kok adem ayem saja. Tidak begitu bergerak untuk mempercantik pasar ini.
Wah pasar Jakarta saja seperti ini kondisinya, gimana pasar pemerintah yang ada di daerah lain ya? Wow jangan salah, kadang pasar di daerah lain lebih keren punya. Wah kalau begitu, kenapa pemerintah DKI Jakarta tidak malu. Konon cerita, pemerintah DKI Jakarta pusatnya duit. Masak iya, merenovasi pasar saja tidak mampu. Jangan sampai pasar atau pusat transaksi jual-beli dikuasai swasta. Kalau sampai dikuasai swasta, hayo siapa yang rugi? Ditunggu keseriusan Pemerintah DKI Jakarta untuk segera memperbaiki Pasar Sukapura!
Biasa tuh ananda. Beberapa kali ganti pejabat, tempat2 umum bukan tambah bagus. Karena setelah terpilih janji tinggal janji, bulan madu hanya mimpi. He he
BalasHapusKondisinya sangat memprihatinkan ya Mas. Sayang koq belum juga di renovasi.
BalasHapusTapi masih berfungsi sebagai pasar ya Mas?
Salam,
Melihat dari fotonya, kondisi atap cukup memprihatinkan mas.Takutnya jika rangka tak cukup kuat bisa menimpa pengunjung di bawah. Semoga diusulin untuk penganggaran tahun berikutnya ya, jadi pasarnya bisa segera direnovasi dan menjadi "baru" dan memberi manfaat lebih lagi
BalasHapusDi tempat saya Lampung juga ada mas pasar yg kayak gini..namanya pasar bawah karena letaknya kebawah tanah..becek..gelep..lembab..banyak tumpukan sampah..sampe ganti gubernur dan walkot bbrapa kali juga tetep sama
BalasHapusKayaknya emang hobi pemerintah gitu ya mas, membangun tapi ga menyelesaikan pembangunan. Kalau pun selesai juga, tapi ga dioperasikan. Sama banget ini masalahnya kayak yang ada di daerah saya, pasarnya dibangun tapi ga selesai-selesai hmmm
BalasHapusSemoga lekas direnovasi ya, krna khawatir bangunan ambruk ketika transaksi jual beli berlangsung
BalasHapus