Pak Tua Loper Koran

Pak Tua Loper Koran

Pak Tua Loper Koran . Badan ringkih, tulang-tulang sudah tidak mampu menopang tubuh dengan tegak. Kulit keriput dimakan usia, rambut memutih dan tumbuh jarang-jarang pertanda sudah tidak berdaya. Sang Surya dimakan senja. Kehidupan berjalan dengan cepatnya. Persaingan demi isi perut semakin hebatnya. Ah, Pak Tua hanya bisa pasrah dengan nasib dan keadaan. Pak Tua tukang loper koran, dulu sempat mengontrak kios untuk berwirausaha tapi kini  hanya bisa menjajakan koran dipinggir jalan. Harga sewa kios yang semakin melambung, tidak terjangkau olehnya.

Pak Tua Loper Koran

Pak Tua Loper Koran

Aku mengenal Pak Tua Loper Koran ini, sudah lama sekali. Mungkin sudah hampir 20 tahunan. Dan aku berusaha menjadi pelanggan koran setianya. Walau tidak bisa tiap hari membeli koran yang dijajakannya. Persaingan hidup di Ibu Kota begitu dahysatnya. Tubuh rapuh harus siap tersingkirkan. Seakan-akan Jakarta hanya untuk orang-orang kekar dan pemilik modal besar. Selain itu silahkan hengkang ! Kadang aku berandai-andai, akan kah nasib tuaku nanti seperti itu ? Tubuh dan jiwa yang sudah lemah harus mencari penghidupan sendiri ? Oh, tidaaaaaak !!!!


♥♥DjB♥♥

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top