Tahapan Kehidupan Ekonomi

Tahapan Kehidupan Ekonomi

Tahapan Kehidupan Ekonomi. Menurut ahli ekonomi dan perencanaan keuangan, setiap orang akan melalui tiga tahapan kehidupan ekonomi dalam hidupnya. Tiga tahapan itu yaitu tahapan menerima, tahapan memberi dan tahapan menikmati hidup. Setiap orang akan mempunyai rasa atau tingkat kesulitan tersendiri dalam melalui tiga tahapan itu. Faktor keberuntungan, keturunan dan ikhtiar bisa mempengaruhi.

Tahapan Kehidupan Ekonomi
Acara ulang tahun di kampung
Tahapan Menerima berada dalam rentang usia 0-25 tahun. Tahapan ini ditandai saat seseorang kebanyakan menerima ekonomi dari keluarga atau orang terdekat. Kebutuhan makan,sandang dan biaya sekolah masih ditanggung orang tua.

Tahapan Memberi ada dalam rentang usia produktif yaitu 25-55 tahun. Pada usia ini umumnya sudah mempunyai penghasilan sendiri. Sehingga mampu menghidupi kebutuhan diri sendiri dan keluarganya. Mempunyai tanggung jawab untuk mensejahterakan anak-anaknya. Dan yang berpenghasilan lebih, akan mendermakan sebagian hartanya untuk kegiatan amal sosial.

Tahapan Menikmati Hidup, tahapan ini adalah seseorang yang telah memasuki pensiun atau usia yang sudah tidak produktif lagi. Di rentang usia 55 sampai meninggal dunia.

Tahapan Kehidupan Ekonomi
Penjual dibawah pohon beringin Keraton Jogja
Menurut laparan media masa, hampir tiga juta lansia penduduk Indonesia hidupnya terlantar. Sungguh memprihatinkan, peranan pemerintah kemana ya ? Kenapa mereka tidak bisa menikmati hidup dihari tuanya ? Negeri yang kaya raya tapi penduduknya belum terjamin kesejahteraannya. Ironis sekali.

Mumpung aku masih dalam katagori tahapan memberi, harus pandai mengatur atau mengelola keuangan demi hari tua nanti. Biar hidup kelak tidak terlunta-lunta. Walau kenyataanya, hidup di jaman sekarang agak sedikit susah untuk bisa menabung. Hasil pendapatan tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup karena harga pokok terus melambung. " Harga susu semakin tak terbeli, tapi herannya beli pulsa kok mampu ".


♥♥DjB♥♥

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top