Tapi entah mengapa ya. Internet semakin kencang, tapi semangat menulis justru lemot kayak keyong kelaparan. Justru teman saya yang dulunya suka ngoding, kini tidak ada rimbanya. Mereka memutuskan untuk pensiun dini dari menulis online. Pastinya banyak alasan dan penyebabnya. Ngeblog sebagai ladang untuk mencari duit, juga kian sepi. Iklan adsenes atau google andsensi yang nilainya kecil, sehingga tidak bisa diharapkan untuk cair tiap bulan. Belum lagi, peraturan google adsense yang kian mencekik.
Sehingga wajar, kini banyak Blogger yang beralih menjadi konten kreator video. Entah itu menjadi Youtuber, konten kreator video tiktok, facebook profesional (FB Pro), Instagram dan sebagainya. Di sana untuk mendapatkan dolar rasanya lebih cepat sekali. Ya memang, sekarang eranya video. Penyampaian berita lewat video lebih cepat dari pada versi tulisan. Sekarang eranya menonton daripada membaca.
Konten mana yang dianggap melanggar peraturan bisa diketahui. Konten video berlogo dolar hijau, kuning, merah dan hitam. Atau salah satu konten dianggap melanggar hakcipta, akan mendapatkan teguran lewat email. Nah kalau konten tulisan di blog? Satu artikel yang dianggap melanggar hak cipta, eh dampaknya ngeri juga. Semuanya kena. Yang paling bikin jengkel, tidak menunjukan atau tidak memberi tahu, artikel mana yang bermasalah. Pusinglah sebagai penulis online, hahaha. Jadi keder, mau memperbaiki bagian artikel yang mana.
Eh mau ngomongin Kartu Perdana Smartfren kok jadi emosi, alias baper hahaha. Oh iya, ini pengalaman saat beli kartu perdana Smartfren. Saat era internet masih 2G, Smartfen sahabat akrab bagi Blogger. Internet yang murah dan terjangkau. Dan harga handphone modenya juga murah meriah. Saya sempat punya modemnya. Dan dulu, saya termasuk pelanggannya Smartfren.
Dan kali ini saya ingin membeli kartu perdana Smartfren. Eh yang ada hanya rasa kecewa. Kartu perdananya tidak bisa digunakan. Sudah saya daftar atau regestrasi dan dinyatakan aktif. Tapi bisa dihubungi. Mau saya pergunakan untuk nomor whatsapp, tidak bisa jadinya. Saya sudah mencoba untuk unreg dan reg lagi. Tetap kartunya tidak bisa digunakan walau mendapatkan pesan, yang menyatakan bahwa kartu sudah aktif.
Saya pun mencoba kembali ketempat gerai penjualan pulsa, dimana tempat saya membeli kartu perdana Smarfren tersebut. Abang penjualnya pun juga bingung, dan mengatakan kartu Smarfren memang suka begitu. Dan saya diberi solusi untuk membeli atau menggunakan kartu perdana telephone yang lainnya saja. Aduh, terpaksa dah, saya beli kartu perdana produk lainnya. Keluar duit lagi jadinya, hehehe. Ah, semelekete!
Sejauh ini saya menggunakan kartu perdana, sudah percaya betul sama Telkomsel dan Axis. Saya sudah cukup lama menggunakannya dan sejauh ini aman-aman saja, paketnya juga murah2, terutama yang telkomsel.
BalasHapusnama smartfren juga langka pada pandangan saya
BalasHapusDulu aku beli Smartfren hanya Krn murah. Tapi skr dah malas pakai. Yg aku ga suka, tiap mau isi ulang udh ga bisa diconnect ke kartu kredit atau debit ku. Soalnya aku kan biasa auto debit tiap tgl tertentu mas. Jadi potong aja dr kartu.
BalasHapusNah, si Smartfren ini doang skr udh ga bisa pake kartu. Hrs pake gopay. Kan aku males. Padahal Telkomsel dan indosatku aman aja msh bisa diauto debit dari kartuku.
Akhirnya aku stop tuh. Lagian Smartfren sinyalnya kutukupret bgt di daerah2 . Aku pernah lagi mudik ke Sibolga, trus ke tempat yg namanya Sorkam. Cuma dia yg mati ga ada sinyal. Untung Indosat Ama tsel ku nyala.
Dahlaah, ga guna pake kartu itu 😄