Hari yang Melelahkan Bagi Anggota KPPS Pemilu, Sampai Subuh!

Apa itu KPPS? Pertanyaan yang menarik. Sebelumnya saya akan sedikit menjelaskan apa itu KPPS dan wewenangnya. KPPS kepanjangan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Tugasnya adalah melaksanakan pemungutan suara ditempat pemungutan suara atau yang lebih kita kenal dengan nama TPS. Untuk menjadi anggota KPPS juga ada persyaratannya, ya mirip seperti orang mau daftar pekerjaan. Dari RT setempat yang memberikan pengumuman jika ada pendaftaran anggota KPPS, yang selanjutnya nanti berkasnya diserahkan ke KPU Kelurahan.

Berapa anggota KPPS di setiap TPS? Anggotanya 7 orang dan 2 Pamsung (Petugas Pengamanan Langsung). Pamsung itu apa seh? Ya awalnya juga saya belum tahu apa itu Pamsung, akan saya ulangi Pamsung kepanjangan dari Petugas Pengaman Langsung. Untuk menjadi anggota Pamsung juga mendaftar seperti layaknya anggota KPPS lainnya. Nanti pihak KPU Kelurahan yang menyeleksi dan memberikan pengarahan apa tanggungjawab dan tugasnya. Kalau dulu mungkin kita kenal dengan nama Hansip. Tahu sendirikan kini Hansip sudah dihapus atau dibubarkan sekitar tahun 2014.



Gaji anggota KPPS dan Pamsung itu berapa? Hahaha....aduh, belum apa-apa sudah nanya gajinya. Karena penasaran di tiktok ya, yang sempat boombastis dan dijadikan lelucon. Ok lah kalau begitu, akan saya beritahukan gaji anggota KPPS beserta anggota Pamsung. Tapi jangan heran terus ditertawakan. Gaji Ketua KPPS 1,2juta, anggota KPPS 1,1 juta dan anggota Pamsung 700 ribu rupiah. Wow gede sekali ya, gaji sehari bisa jutaan gitu! Hussst.

Bagi masyarakat awam, mungkin kerja anggota KPPS hanya satu hari saat pencoblosan pemilu. Oh tidak seperti itu. Jauh sebelumnya harus mengikuti brefing atau rapat pengarahan, agar anggota KPPS mengetahui tugas dan tanggungjawabanya. Pastinya dengan harapan, agar saat pemilu tiba, bisa berjalan dengan lancar. Tiga hari sebelum pencoblosan, anggota KPPS juga super sibuk, mempersiapkan dan meyebarkan undangan pencoblosan ke pihak pemilih. Keliling dari rumah ke rumah. Belum lagi mempersiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS).



Bulan Febuari, bulan yang sering turun hujan. Dan biasanya hujan deras. Eh betul juga itu, malam pencoblosan pemilu hujan begitu besarnya. Suara petir dan gemuhnya tiada henti, bertubi-tubi seperti malaikat mengejar setan dengan cambuk saktinya. Hujan deras yang disertai angin kencang pula. Sempat mengkuatirkan, takutnya TPS teredam bajir. Alhamdulillah, paginya hujan reda. Walau ada sebagian TPS (Tempat Pemungutan Suara) ada yang roboh dan kebanjiran.

Jangan heran, jika kebayakan anggota KPPS mengenakan sandal bukan sepatu. Ya kerena genangan air hujan yang lumayan. Ikut senang pula, walau becek-becek, warga antusias mengikuti pencoblosan pemilu. Paginya memang sepi siangnya menjelang jam 11 sangatlah ramai. Mungkin mereka beres-beres rumah terlebih dahulu.

Batas pencoblosan atau pemungutan suara Pemilu (Pemilihan Umum) dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 13.00. Selanjutnya nanti akan dilaksanakan penghitungan suara. Oh iya, bagi warga yang tidak bisa hadir dikarenakan sakit atau suatu hal. Petugas KPPS, Saksi dan Pamsung akan mendatanginya. Jika ada warga yang menginap di Rumah Sakit pun akan dikunjungi. Bagaimana, tidak mudahkan pekerjaan anggota KPPS?

Pemilu tahun ini lumayan banyak peserta partai. Selain di Aceh, peserta partai Pemilu Tahun ini ada 18. Lima tahun yang lalu kalau tidak salah hanya 14 peserta Partai. Entah kenapa semakin gemuk saja. Peserta Pemilu, kapan mau dirampingkan? Dulu orang-orang yang menghendaki jumlah partai diperkecil, eh justri bikin atau membuat partai baru. Tapi tak apalah ya, biar pemilu makin seru dan selalu ada hal baru.

Setiap TPS kalau saya perhatikan mendapatkan jatah sekitar 300 orang pemilih hak suara. Kalau di kota besar, ada 4 kertas suara yang nantinya akan dicoblos, kalau di desa ada 5 lembar kertas. Kertas apa saja yang nantinya akan dicoblos? Ada  surat suara warna abu-abu untuk Presidan dan Wakil Presiden, surat suara warna kuning untuk pemilihan anggota DPR RI, Surat suara warna untuk DPR RI, surat suara warna biru untuk DPRD Provensi dan surat suara warna hijau untuk DPRD Kabupaten/Kota.

Gimana lumayan banyak kan kertas suara yang harus dicoblos, itu pun belum nama-anggota peserta yang ikut berkontestan. Kertas suara lumayan gede saat dibentangkan. Inilah yang merepotkan bagi pengguna hak pemilih sedangkan ruangan bilih suara kecil. Saat melipat suara kertas kembali juga lebih repot. Bagi orang yang sudah tua, dijamin akan kerepotan saat melipat ulang kertas suara tersebut.

Belum lagi soal warna, ada yang salah memasukan surat suara ke kotak suara. Akibat dari asal melipat kertas suara. Hal inilah yang akan merepotan anggota KPPS saat penghitungan suara. Jangan heran, jika untuk pemilu tahun ini, banyak anggota KPPS yang pulangnya pagi. Berangkat pagi pulangnya pagi. Penghitungan surat suara, jika tidak ada kesalahan, selesai tugas KPPS sekitar jam sebelas malam. Jika ada kesalahan, aduh betapa pusingnya. Sampai subuh. Sangat menguras tenaga, makan malam pun tidaklah sempat. 

Dimana umumnya letak kesalahannya? Seperti yang saya singgung di atas, salah memasukan ke kotak suara sesuai dengan warna surat suara. Dan lupa memberikan centang atau paraf hadir bagi pemilih suara yang telah menggunakan hak pilihnya. Sehingga ada selisih perbedaan antara jumlah yang hadir dengan jumlah kertas suara yang telah dicoblos. Belum lagi terlalu banyaknya saksi dari partai, dan setiap saksi minta lebaran salinan hasil pemungutan suara. Ah petugas KPPS jadi mirip tukang printer chotocopyan. Ditambah lagi saat selesai merekap, harus memasukan data ke aplikasi si rekap. Sinyal tidak mendukung plus server aplikasi si rekap yang down. Aduh...., ngapain pakai aplikasi segala jika aplikasi tersebut belum teruji! Semoga ada evaluasi sehingga untuk kedepannya jangan sampai memberatkan anggota KPPS lagi.

Berita Terkait

4 komentar:

  1. Memang capek jadi anggota kpps, biarpun gajinya sejuta tapi kerjanya dari subuh sampai jam 2 malam. Yang ngga kuat badannya bisa sakit.

    BalasHapus
  2. Gak apa2 tugas berat yg penting honor sesuai beban kerja. Terpenting d setiap TPS jg disiapkan tim kesehatan.

    BalasHapus
  3. Iya mas .sama saja,disini juga tetangga saya gitu,sampai subuh , melelahkan dan penuh tanggung jawab.

    BalasHapus
  4. di daerah saya ada yang sampai siang mas

    BalasHapus

 
Back To Top