Monumen Perjuangan 1945 Tekad Merdeka Pasar Senen Jakarta Pusat Kini Tampil Gagah, Kawasan Pasar Senen semakin Indah


Sudah hampir enam bulan, saya belajar tentang sejarah nasional dan dunia. Tokoh-tokoh politik maupun agama kelas dunia juga saya pelajari, entah itu yang pro maupun yang kontra. Semisal Stalin, Kalr Mark, Hitler, Sukarno, Mahatma Gandhi, Syek Siti Jenar, Al Hallaj, Hamzah al Fansuri, Tan Malaka, Ronggo Warsito dan banyak lagi. Sehingga saya sedikit kurang begitu up date menulis. Seandainya menulis kadang juga asal mengena, alias tidak nyambung.

Ya ya ya, saya menulis kini hanya sekedar buat hiburan belaka. Walau sebenarnya bahan untuk diceritakan banyak sekali, photo-photo sudah tersedia. Tapi entah mengapa, rasa menulis dengan tiba-tiba jadi malas. Sebenarnya fakor utamanya karena konten artikel kurang begitu dihargai. Walau banyak pengunjung yang membaca, entah mengapa nilai iklannya begitu kecil hahaha. Dolar di google adsense, seperti hewan keong yang lambat jalannya. Kalau begini mah, kagak bakalan bisa gajian tiap bulan hahaha.




Ih Abangku ini sukanya sambat melulu. Hidup ini ya kadang naik ya kadang turun. Kadang gajian dari Google adsense ya kadang zoonk. Jadi harus dinikmati dan disyukuri, yang penting masih diberikan kesehatan badan dan pikiran. Kewarsan masih sempurna. Oh betul juga seh ya! Tapi kalau mikirin kebutuhan yang terus naik, kepala juga pusing juga lo. Sedangkan sekarang jika mau mencari hutangan, begitu sulit dan susahnya. Alaaah, Abangku ini sambat lagi!

Emangnya Abang doang yang lagi pailit? Hampir semua orang kini lagi mengeluh. Jadi tidak perlu dipikirkan terlalu mendalam. Jalani kehidupan ini dengan semampunya. Jika tidak kuat untuk dipirkikan, ya loskan saja. Carilah hiburan, untuk melupakan permasalahan yang ada. Entar jika sakti, siapa yang rugi? Eh tahu kagak, sekarang lagi musim penyakit stroke lo! Ya karena faktor pikiran yang terlalu kenceng. Sudahlah Bang, hidup ini diawa enjoy saja!





Kalau dipikir-pikir memang betul ya. Yang penting masih punya kesibukan, masih punya pekerjaan walau untuk saat ini mungkin hanya cukup buat makan dan bayar tagihan bulanan. Dah ah saya mau jalan-jalan saja, mau me ncari pemandangan segar. Mau mencari tempat wisata yang gratis, tempat wisata yang sekiranya menambah wawasan. Tempat yang punya nilai historis atau punya nilai sejarah. Aduh gaya saya seperti pengamat sejarah saja hahaha.

Selain sejarah, saya juga suka dengan seni patung. Kali ini saya berwisata ke Pasar Senen, di sana ada Monumen Perjuangan 1945 Tekad Merdeka. Patung yang awalnya tertutup oleh aktivitas pedagang asongan. Sekitar tahun 2020 oleh pihak PT KAI ditata kembali. Alias ditertibkan. Sehingga Monumen Tekad Merdeka Pasar Senen, kini tampil gagah. Belum lagi dengan taman-taman yang kini lebih asri. Bagi penumpang yang mau naik atau turun di Stasiun Pasar Senen juga lebih merasa nyaman.





"Tuhan, jika aku gugur dan Kau takdirkan aku hidup kembali sekali lagi. Aku akan korbankan jiwaku untuk nusa dan bangsa", " Jajaran generasi '45 mempunyai kedudukan sendiri dalam jalannya sejarah bangsa kerena selain mendukung ide juga mencetuskan proklamasi", " Monumen Perjuangan 1945 Tekad Merdeka Gelanggang Remaja - Planit Senen, Dengan Rakhmat dan berkat Tuhan Yang Maha Esa, Pada Tangga; 2 Mei 1986 diresmikan oleh Walikota Jakarta Pusat A Munir". "Karya bersama Pemeringah DKI dengan, Heryana Iskandar - Pematung, Suhartono H - Pematung, H Achmad Sadimin - Perencana, Abdullah Sajad - Tehnisi, Suyono Palal -Pelukis".  Itulah kalimat-kalimat yang tertera di prasasti Monumen Tekad Merdeka Pasar Senen.




Menurut catatan sejarah, tanggal 13 Oktober 1945 di kawasan Pasar Senen sempat terjadi pertempuran sengit antara pejuang Indonesia dengan pasukan Sekutu. Banyak pasukan Indonesia yang gugur dan tertangkap. Maka Pemerintah DKI Jakarta berinisiatif membuat Monumen Tekad Merdeka dalam rangka untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para pahlawan tersebut. Sebuah jasa pengorbanan yang begitu besar bagi kemerdekaan Bangsa Indonesia. Generasi muda tidak boleh melupakannya!

Patung Tekad Merdeka Pasar Senen, sangat unik karena menghadap berbagai mata arah angin. Ada yang menghadap utara, menghadap selatan, menghadap barat dan menghadap arah timur. Sepertinya patung ini ingin menyapa orang-orang yang melintas berlalu-lalang antara Plaza Senen - Stasiun Pasar Senen. Wow jarang sekali monumen seperti ini, hebat. Monumen ini terbuat dari beton cor bubut batu semen, sehingga lebih kelihatan realitis. Kawasan Pasar Senen semakin indah, semoga keberadaan pedagang asongan bisa lebih ditertibkan lagi.

Berita Terkait

5 komentar:

  1. Jika di Malaysia, reflika patung pahlawan tu namanya TUGU PERINGATAN NEGARA...

    BalasHapus
  2. Tahniah Pak.
    Teruskan usaha belajar tentang sejarah dunia. Saya sendiri berminat untuk menambah ilmu pengetahuan tersebut. Setakat ini tidak ada habisnya mencari tahu sejarah zaman kolonial. Kalau Malaysia itu di bawah Inggeris, Indonesia di bawah Belanda selama 300 tahun, kalau saya tidak silap ya Pak, dan Filipina dijajah Sepanyol selama 330 tahun lamanya. Duh, maknanya di antara negara jiran, Malaysia paling lama dijajah semenjak penaklukan Portugis di Melaka pada 1511, terus dirampas Belanda 1641, langsung campur tangan Inggeris sehinggalah kami merdeka 1957. 446 tahun lamanya negara
    perjuangan nenek moyang kami untuk membebaskan tanah air dari cengkaman penjajah!

    BalasHapus
  3. Subjek sejarah bukan subjek kegemaran saya semasa di sekolah. Tetapi bila semakin tua saya mula membaca tentang sejarah. Saya berharap saya dapat pergi ke Pasar Senen satu hari nanti dan melawat Monumen Perjuangan 1945 serta Stasiun Keretapi nya. Kenapa Google Adsense mengecewakan sekarang kan? Lambat sekali pergerakan uang di situ

    BalasHapus
  4. mengenang masa lalu, agar lebih baik saat ini dan mendatang...
    mantap

    BalasHapus
  5. Patung dan prasasti abadi

    BalasHapus

 
Back To Top