World Dance Day Kota Tua Jakarta Dihadiri Peserta dari Mancanegara

World Dance Day Kota Tua Jakarta

Tanggal 6 Mei 2023 kemarin, saya jalan-jalan ke Kota Tua Jakarta. Depan Museum Fatahillah Jakarta. Ngapain kesana? Ya pengen wisata, ingin refeshing membuang rasa kejenuhan. Sudah lama seh, tak keliling Jakarta, mumpung ada waktu senggang, saya pergunakan untuk mencari hiburan. Hidup tanpa hiburan, pastinya hidup akan terasa tegang terus. Jika pikiran terlalu kenceng, badan cepat menua. Wajah akan cepat berkerut. Betul kagak ? Betul!

Hidup memang harus dibawa santai. Jangan terlalu banyak gaya, yang akhirnya akan menjadi derita. Apalagi keadaan masih begini ya, kesabaran orang setipis tisu katanya. Orang mudah saling sikut, demi bisa makan. Tak perduli siapa yang disikut, yang penting dirinya kenyang. Ya ya ya,...orang menyikut tapi berlagak dewi furtuna. Seakan-akan menolong, seakan-akan berjasa, hahaha. Intinya mah nipu. Orang semacam ini memang sejenis kampret.

Orang harus punya hiburan, ya setidak kesenangan. Kalau saya punya kesenangan suka photo-photo. Dulu sempat pengen jadi photographer. Ya karena sekolahnya mahal dan peralatannya juga canggih apa boleh buat, semunya hanya sebuah angan-angan. Saat saya memotret menggunakan kamera hape, kamera handphone. Tapi Alhmdulillah, untuk saat ini jenis kamera hape yang saya pergunakan sudah lumayan bagus, jika dibandingkan dengan sebelumnya. Semoga ada rezeki buat beli handphone yang kameranya 108 MP.

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

Eh setibanya saya di Kota Tua Jakarta, ternyata ada pergelatan akbar yaitu World Dance Day. Ada pangung gede, yang dipergunakan untuk pentas tari. Apa itu World Dance Day? Hari Tari Sedunia. Bukankah hari tari sedunia itu tanggal 29 April? Betul juga seh. Hari lahir Jean Georges Noverra pecipta tari baler modern dijadikan hari tari sedunia. Kemarinkan berbarengan dengan liburan lebaran, maka pentas seni World Dance Day diadakan pada tanggal 06 Mei 2023 di depan Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta. Kawasan Kota Tua Jakarta.

Acara Word Dance Day diawali dengan kirab budaya, keliling kawasan Kota Tua. Paling depan, peserta pencak silat dengan membawa bendera merah putih, dibelakangnya  ondel-ondel betawi yang diiringi musik khas ondel-ondel. Selanjutnya peserta dengan aneka budaya daerah. Ada barongan asal Cina, dan Reog Ponorogo asal Jawa Timur, peserta dari Negara Thailand. Saking banyaknya peserta, saya sendiri tak bisa menyebutkan satu-persatu.

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

Sebenarnya, saat meliput acara World Dance Day ada rasa grogi dan malu. Kenapa malu? Lah iya, yang meliput acara ini dari berbagi situs portal dan semuanya menggunakan kamera canggih, modern. Kelebihan dari menggunakan kamera canggih adalah, bisa momotret dari jarak jauh. Lah kalau pakai kamera hape, kalau tidak mendekat, sulit untuk mendapatkan obyek yang tepat. Dan mungkin, saya satu-satunya Blogger yang meliput acara ini. Saya sendiri juga heran, kenapa acara yang se-akbar seperti ini, komunitas blogger tak dapat undangan untuk meliput.

Saya mah modal nekat saja, ikut nimbrung memotret. Walau ada perasaan takut, takut ditegur atau takut dilarang. Takut dikira ngerecokin atau takut mengganggu. Saya perhatikan hampir semua yang memotret mengenakan kartu peserta panitia atau kartu peserta photographer. Alhamdulillah, saat saya memotret tak ada hambatan. Tapi jangan ditanya hasilnya ya, hehehe.

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

Peserta Word Dance Day Kota Tua Jakara lumayan banyak. Saya sendiri lupa, saat penitia penyebutkan jumlah pesertanya. Sekitar 40 pesertaan kalau tidak salah dengar. Maklum, saat itu cuaca makin terik, sehingga daya konsentrasi juga mulai menurun. Dehidrasi tubuh mulai terasa banget, saya pun keliling mencari kantin, guna membeli minuman. Sekalian ngadem, menghilangkan rasa sumuk.

Selanjutnya acara dimulai dengan buka palang pintu khas budaya Betawi. Ada adu pantun dan adu pensi, pencak silat ala Betawi. Saat palang pintu, ada kelucuannya saat saling bersaut pantun. Tapi ada ngeri-ngeri juga saat adu pencak silatnya. Karena ada insiden, golok terlepas dari gangangnya, dan mengenai lutut photographer seorang wanita. Masih untung, tidak terjadi luka. Walau saya perhatikan, photographer wanita tersebuyt sempat merintik kesakitan.

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

Setelah acara paling pintu selesai, dilanjutkan dengan kata sambutan dari panitia dan tamu kehormatan. Ratu Jogjakarta juga hadir, menjadi tamu kehormatan. Sebenarnya mata saya mencar-cari Raju Jogja ini, ingin memotretnya. Ya karena saya sudah lama tak berjumpa dengan Ratu Jogja ini, saya jadi pangling dengan wajah dan kecantikannya. Seharusnya di meja tamu panitia atau VIP itu tertara nama ya. 

Kata sambutan dari panitia selesai, baru pertunjukan pentas seni. Wah pentas seni asal Cina keren banget. Musik dan tariannya bikin saya takjub. Saya pun memberikan uplos atau tepuk tangan, saking kagumnya. Tariannya Jopja juga keren, lemah gemulai. Iringan musik gamelannya asek banget, jadi kangen kampung. Penarinya cantik-cantik pula. Tarian asal Kalimantan juga seru, sampai panitia dan tamu undangan diajak berdansa bareng.

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

Melihat pentas seni budaya Indonesia dan mancanegara memang menyenangkan. Indonesia punya aneka tarian yang unik. Entah itu tarian tradisional atau modern. Saya pun juga jadi tahu, budaya luar negeri. Khususnya budaya asal negara Cina dan Thailand. Peserta yang genteng-ganteng dan cantik-cantik ya dari dua negara ini. Ramah pula, saat dipotret murah senyum.

Saya pun menyempatkan keliling area tampat duduk panitia dan peserta World Dance Day Kota Tua Jakarta. Ingin mengabadikan moment tersebut. Dari perbagai sudut saya memotretnya. Sangat menyenangkan bertemu dengan orang-orang yang ramah. Hasil jepretan saya juga tergolong bagus, walau hanya menggunakan kamera hape.

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

World Dance Day Kota Tua Jakarta

Wah seandainya saat itua ada wawancara dengan panitia World Dance Daya lebih seru ya. Sehingga saya jadi tahu, apa misi dan visi dari acara tari sedunia ini. Emang tidak mendengkan kata sambutan panitia? Wah pertanyaan yang menyinggung, hehehe. Saya tidak menyimak dengan seksama. Maklum, sinar matahari sangat terik. Saya duduk di belakang tenda, neduh.

Saya tidak bisa mengikuti pentas seni World Dance Day sampai tuntas. Ya karena saking banyaknya peserta. Sehingga saya sendiri juga tak tahu, siapa yang mendapatkan juara lomba ini. Hadiahnya lumayan besar lo, eh sekali lagi saya lupa nominalnya. Sekitar jam 12 siang saya cabut dari Kawasan Kota Tua Jakarta. Perut sudah meronta, maklum dari pagi belum  sempat sarapan. Setibanya di rumah, langsung makan, sholat luhur dan tidur. Mimpi dah!

Berita Terkait

4 komentar:

  1. Seru banget nih mas nya dapet kesempatan meliput hari tari sedunia,ya walaupun hanya pake kamera hape hasilnya bagus juga..ga kalah dengan photograper,,mungkin saya juga agak malu"mengabadikan,tapi sayang kalau kesempatan yg jarang"ada di sia"kan..tetep semangat mengejar cerita maseh💪

    BalasHapus
  2. Berkah itu pas main ke sebuah tempat, pas ada perhelatan akbar seperti yang mas alami. Pasti terhibur ya dengan pergelaran tari dan gerak dari berbagai negara. Yang paling berkesan tari dari negara mana mas?

    Btw foto-fotonya keren, kalau mas ga ngaku kalau itu kamera hape, saya pasti bakalan percaya kalau masnya bilang fotonya dari kamera professional haha.

    BalasHapus
  3. Seru banget bisa ke sana pas ada acara. Aku ke sana pas nggak ada acara apa pun, ditambah kesasar pula muterin jakarta kwkwkw. Keren ya suguhan acaranya, tapi yang aku heranin bisa-bisanya yang difoto bagian yang cantik semua kwkwkw Andai bisa ketemu Ratu Jogja terus difoto, aku bakal ikutan tau juga hhihi

    BalasHapus
  4. Mantap, ananda. Tsanpa direncana bisa memotret diacara bergengsi begitu. Hasilnya juga super bagus.

    BalasHapus

 
Back To Top