Mantap Jiwa! Soklat Banget dengan Toping Menggunung, Rasa Coklatnya Menggelegar

Minuman Soklat Banget

Enaknya punya blog dua adalah jepretan photo tidak terbuang dengan sia-sia. Bisa menjadi bahan cerita di blog yang satunya. Sayang bangetkan, gambar yang diperoleh dengan susah payah, jika harus dihapus dari memory hape maupun hardisk komputer. Nah, sisa photo yang diunggah di blog, baru diupload di lokal guide. Sehingga photo bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan. Oh iya, level peta local guide saya sudah tahap level delapan. Sebuah pencapaian yang tidak mudah pastinya. Karena harus sering dan aktif share lokasi peta google.

Eh tapi kini lokal guide google tampak pelit. Jarang sekali ada bunus maupun vouchernya. Dulu sering seh dapat voucher yang lumayan gede, sehingga bisa untuk makan enak. Ah google, kenapa pelit seh. Kan lagi pendemi  seperti ini alangkah baiknya, seringlah bersedekah. Biar saya tetap bisa makan enak. Eleh, ngerep terus!

Walau pandemi, saya tetap suka keluyuran, tapi tidak berani jauh-jauh. Masih satu wilayah kelurahan.  Ada sedikit was-was seh, dengan adanya wabah yang belum surut kabarnya. Tapi ditempat saya tampak begitu adem dan biasa-biasa saja. Aktifitas juga seperti biasanya. Walau berita televisi memberitakan dengan hebohnya. 

Minuman Soklat Banget

Minuman Soklat Banget

Kayaknya tidak begitu kawatir itu dengan pandemi. Tapi yang lebih dikawatirkan adalah soal dapur yang tidak mengebul. Tetap keluar bekerja. Habis bagaimana ya, jika mengharapkan bantuan sosial dari pemerintah, nilanya tidaklah seberapa. Paling hanya cukup makan dalam hitungan hari. Mereka tetap berusaha mencari nafkah, walau sebenarnya sadar akan resikonya. Entah itu resiko tertular penyakit, maupun resiko tak dapat duit. Alias dagangannya kurang laku. Bahkan bisa-bisa merugi.

Dengan adanya pendemi ini. Saya mengamati justru bermunculan pedagang-pedagang baru. Mungkin karena terdampak pemutusan hubungan kerja maupun demi memenuhi kebutuhan yang harus tetap terbayarkan. Semisal tagihan listrik, bayar kontrakan maupun PAM. Keadaan seperti ini, baru menyadari jadi pegawai negeri itu tampak lebih menyenangkan. Tetap ada pendapatan. Beda dengan nasib buruh atau kuli, pendapatannya langsung bambet. Berhenti total.

Makanya mau tidak mau harus memeras ide dan otot. Terus membanting tulang, demi bertahan hidup. Saya sendiri merasakan banget, pendapatan turun drastis. Kepala pusing tujuh keliling. Kerjaan menulis sepi total. Berharap dari pendapatan google adsense, eh kok ya ikut anjlok. Ah, mau tidak mau harus hibur diri. Rajin keliling, siapa tahu nanti menemukan info atau ide bisnis. Paling tidak saya bisa mengetahui, derita ini tidak hanya saja yang merasakan. Masih ada orang yang bernasib sama.


Keluar rumah sekaligus mencari ide untuk konten video Youtube. Dan dengan harapan ikut membantu mempromsikan usaha orang lain. Siapa tahu saya dapat pahalanya. Paling tidak bisa berbagi pengalaman tentang usahanya. Biasanya setelah jajan, saya menyempatkan juga berbincang-bincang dengan pemilik usaha. Bercerita tentang lika-liku usaha yang ditekuninya. Hambatan dan rintangan yang dihadapinya. Ah, saya kadang sok berlagak wartawan dalam mengali informasi.

Kali ini saya akan bercerita tentang minuman kekinian, yang bernama Soklat Banget. Minuman dengan rasa coklat. Penjual ini baru memulai usahanya sekitar satu bulan. Belum lama pastinya ya. Jenis minuman yang berbeda dengan minuman yang biasa saya jumpai, yaitu jenis minuman teh maupun capocino.

Yang menarik dari minuman Soklat Banget adalah tampilan topingnya. Penghias permukaan atas minuman. Menggunung, ada oreo, cococran, aneka keju dari yang coklat, ungu dan putih. Belum lagi taburan meses seresnya. Wah mirip gunung yang mau memutahkan magmanya, menggelegar. Rasanya coklat banget, benar benar mantap jiwa. Tidak nyesel deh jika minum Soklat Benget. Oh iya, Minuman Soklat Banget termasuk jenis usaha wiralaba atau franchise. Bagi yang punya modal dan ingin membuka usaha, tidak adasalahnya untuk mencobanya. Cukup sekian info bisnisnya, semoga bisa bermanfaat!

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top