Lagi Belajar Ilmu Pemrograman Web untuk Asah Otak

Pemrograman Web

Dunia maya selalu ada saja yang menjadi berita viral, alias heboh. Ah kalau tidak seru, bukan dunia maya namanya. Dunia maya memang tempat menjadi ajang keramaian. Pelampiasan kelelahan dan keletihan dari rutinitas kerja. Kalau perlu tempat sebagai pelemparan emosi atau kegalauhan hati. Dan anehnya, jika berita yang sedikit sensansi, banyak sekali yang memberikan komentar. Pokoknya seru dan saru.

Yang lagi seru kan cerita layangan putus dan darah putih. Alaah, pastinya pembaca lebih tahu bukan, apa itu cerita layangan putus. Curhatan hati seoran emak yang telah punya anak empat, yang kini dimadu oleh pasangannya. Suaminya menikah diam-diam. Awalnya sang emak tidak curiga, tampak senang dan bahagia kerena ranjangnnya yang tiba-tiba lebih hidup dari biasanya. Ah tidak tahunya, berfantasi dengan kenalan barunya (Itu sekedar pikiran kotor saya). 

Suaminya pergi dari rumah selama 12 hari, eleh ternyata sedang berbulan madu di Timur Tengah dengan bini baru. Remuk redamlah si emak itu. Dan memang, yang muda itu lebih mampu menghidupkan segalanya bisa melupakan jasa emak saat merintis usaha. Lupa dijaman kesusahan. Da da emak...!

Kalau darah putih? Wah lebih kocak dan seru lagi. Ini awalnya cerita dari seorang dokter yang kedatangan seorang perempuan usianya sekitar 15 tahunan. Perempuan ini kawatir dengan penyakit pacarnya, yang menurut si perempuan itu kelebihan darah putih. Wajah pacarnya itu saat kelebihan darah putih pucat sekali. Eleh, ternyata ini sekedar akal bulus lelaki yang ingin minta keperawanannya. Dan uniknya, si perempuan ini menuruti kemauan pacarnya. Demi mengeluarkan kelebihan darah putih itu.  Dasar koplak.

Aduh, gimana ini. Mau mengulas buku kok malah cerita berita yang lagi viral. Ah ternyata saya kebawa arus juga. Ya sudahlah kembali ke tema judul. Ceritanya begini, saya lagi belajar ilmu pemrograman web. Ingin belajar tentang kode-kode yang lebih mendalam untuk mengasah otak.

Buku yang telah saya koleksi sudah ada lima. Tapi belum sampai tuntas saya baca. Membaca buku pemrograman pastinya beda dengan membaca buku versi novel. Tidak bisa ngebut. Penuh dengan ketelitian dan kecermatan. Pokoknya jika sudah mengenai kode-kode, mata dan otak ikut berputar. Dah segitu saja cerita saya ya? Nanti jika ada kesempatan lagi, akan saya ulas satu demi satu buku tersebut.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top