Jalan-jalan ke Balai Desa Ambarwinangun, demi Memanjakan Pandangan

Balai Desa Ambarwinangun

Cuaca lumayan terik. Matahari dengan angkuh dan sombongnya mamancarkan sinarnya tanpa ampun. Kayak bala tentara yang memuntahkan semua pelornya. Memberondong bertubi-tubi. Sampai saya tidak mampu menghindar, kebingungan mau berteduh dimana. Sinarnya mampu menerobos segala penghalang. Pepohonan sepertinya menyerah, tidak mampu memberikan rasa keteduhan. Musim panas yang sungguh luar biasa.

Mata air pun juga ikut berserah diri. Alias menyusut. Tidak bisa berberbuat apa-apa. Kecuali hanya mengikuti takdir. Dan mengikuti kehendak musim. Kalau memang lagi musim kemaru, apalah hendak dikata. Persawahan tandus, permukaan tanah memecah. Menjadi pemandangan yang lumrah.

Yang lebih penting dari semua itu adalah, bagaimana hati tetap menikmati keadaan. Hati tetap gembira. Harus pandai mengelola dan menghibur hati. Kalau suana lagi sumpek, enaknya keluar rumah. Dan mencari hal atau suana baru.

Balai Desa Ambarwinangun

Jalan-jalan keliling kampung, itulah hal yang saya lakukan. Jika keluar rumah, cakrawala isi kepala semakin terbuka lebar. Pintu hati semakin dapat sinar terang. Saya bisa menemukan kebahagian. Beda halnya jika hanya bergerumul dengan bantal guling di kasur. Hati bertambah galau dan risau. Pikiran terasa buntu. 

Kali ini saya nongkrong di Balai Desa Ambarwinangun. Kalau daerah perkotaan mungkin menyebutnya dengan istilah Kantor Kelurahan Ambarwinangun. Dari segi bangunan untuk orang desa, kantor Balai desa Ambarwinangun, tergolong mewahlah dan terawat.

Balai Desa Ambarwinangun

Balai Desa Ambarwinangun

Sebenarnya saya ingin bertemu dengan Kepala Desa Ambarwinangun. Yang saat ini dijabat oleh Bapak Selamet. Yang sebelumnya dijabat oleh istrinya yaitu, Ibu Sri Hariyati. Tapi karena hari minggu, pastinya kantornya tutup. Dan terpaksa, saya hanya bisa potret-potret dari luar. Mengabadikan kondisi sekelilingnya. 

Walau saya sempat berbincang ringan dengan penjaga sekolah yang ada disebelah barat kantor ini. Tapi ya itu, saya tidak bisa mengorek dengan detail. Sepertinya orang yang saya ajak ngobrol, sedikit takut dengan tampang saya yang berjenggot.Wajah asing mungkin batin dia.

Keinginan untuk lebih tahu tahu dengan datail tentang desa Ambarwinangun terpaksa saya urungkan. Tapi tak apalah, semoga lain waktu, bisa berkunjung lagi ke Kantor Balai Desa Ambarwinangun. Dan bisa bertemu dengan Kepala Desanya. Ngopi bareng dan dapat salam tempel. Eleh lambene! Oh iya, alamat Kantor Balai Desa Ambarwinangun berada di Leter Kidul, Ambarwinangun, Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top