Beberapa Kalimat Penolakan Cinta yang Sering Dilontarkan Oleh Wanita

Penolakan Cinta

Kaum wanita itu penuh misteri. Lebih mudah memahami kode-kode HTML maupun CSS daripada menyelami isi hati perempuan. Bahas koding itu walau jelemit dan rumit, mudah ditebak rumus dan hasilnya. Lah kalau bahasa wanita atau perempuan? Apa yang diucapkan beda dengan apa yang diinginkan. Bilang begini maksudnya begitu. Kurang lebih begitulah.

Karena aku itu pengalaman, kalau bicara soal patah hati. Sehingga hafal betul, kalimat-kalimat penolakan cinta yang sering dilontarkan oleh wanita. Hatiku ini sudah mati rasa, kalau ditolak cinta. Alias kebal. Tidak ada rasa kecewa dan sakit hati. Cinta yang bertepuk sebelah tangan, sudah sering makan garam. Dan tidak ada rasa dendam, aku terima dengan senang hati dan lapang dada.

Untuk apa harus dendam dan untuk apa harus membalasa dengan rasa benci. "Dunia ini tidak selebar  daun kelor", nasehat nenekku. Cinta ditolak, cari lagi. Ngapain harus dibuat sulit. Hidup hanya sekali, kok hanya mikirian soal cinta. Ada hal yang lebih penting daripada soal cinta, apa itu? Membahagiakan dirisendiri.

"Aku ingin focus belajar dulu"
"Orang tuaku belum mengijinkan untuk berpacaran"
"Kita lebih baik berteman saja"
"Kau terlalu baik untukku, aku takut mengecewakanmu nanti"
"Aku bukan orang baik, tidak layak dan tidak pantas menjadi kekasihmu"
"Tanpa pacaran, kalau nanti kita berjodoh juga tidak akan kemana-mana"
"Agamaku tidak mengenal itu yang namanya pacaran"
"Kau sudah aku anggap seperti abangku, kita bersaudara saja ya"
"Kita berteman kayak kemarin-kemarin gitulah!"
 "Akan aku pikir-pikir dulu ya, nanti aku kabari lewat surat"

Giliran kirim surat, warna sampulnya merah. Aduh sudah ditebak isinya, sebuah penolakan. Inti kalimatnya seh, "Saya ingin sendiri dan tidak ingin pacaran dan ... tetek bengeknya". Eh giliran semingguan saja, itu wanita sudah bergandengan tangan dengan pria lain. Bilang kek, "Aku tidak suka kamu atau aku sudah punya gebetan".

Susahnya apa seh untuk berterus terang. Ya begitulah, seperti kalimat yang aku katakan diawal paragraf, bilang begini maksudnya begitu. Ada yang yang lebih parah, ngakunya belum punya pacar, eh giliran aku apel dimalam minggu, tempuk dengan pria lain.

Bisa Anda bayangkan apa yang terjadi? Ribut dan adu mulut. Bahkan hampir adu jotos. Kalau aku mah, tidak mau berebut soal wanita. Lebih baik mengalah. Pastinya, dia akan menyesel sendiri. Telah mencampakan orang sebaik aku. Gubrak!.., aduh tidak segitunya kale? Tidak perlu lembar balok, jika memang tidak percaya kalau aku ini orang baik.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top