Oh Jakarta, oh Jakarta betapa kejamnya. Lebih kejam dari ibu tiri, konon katanya. Hidup di Ibu Kota, sungguh luar biasa persaingannya. Adu gesit dan harus berani nekat. Harus kuat jika ingin tetap bertahan di Jakarta. Anak rantau harus punya nyali, biar perut tetap terisi.
Bicara soal transportasi, kesemrawutan sepertinya sudah terjadi sejak jaman dulu. Sig-sag dijalan, menjadi memandangan yang lumrah. Keselamatan penumpang menjadi nomor sekian. Yang penting setoran terpenuhi. Penumpang menjerit ketakutan, tidak diperdulikan. Gas pol.
Dulu untuk memiliki kendaraan roda dua, tidak semudah persyaratannya seperti saat ini. Biasanya yang bisa mengajukan persyaratan kridit adalah pegawai negeri dan pengusaha. Orang awam, dijamin tidak lolos saat disurvai.
Maka Metrominilah yang menjadi primadona, angkutan dalam kota. Walau saat itu ada nama bus Kopaja, tapi nama Metromini lebih tersohor. Kopaja kalah nama. Bus merah dengan warna biru dibawahnya, itulah ciri khas Metromini.
Kalau bicara Metromini, orang pada umunya berasumsi jelek. Dengan tingkah laku sopir yang ugal-ugalan. Bangku kursi yang tidak enak dipandang. Bau pengap dan karat besi menjadi hal yang lumrah. Belum lagi spedometer yang tidak jelas fungsinya, pada rontok gitulah.
Karena ugal-ugalan sopirnya, tidak jarang jika Metromini sering menabrak pengguna jalan lainnya. Semisal pejalan kaki. Kalau sudah menabrak, bus Mitromini menjadi sasaran amuk, dan biasanya dibakar warga. Saya sudah sering melihat pemandangan dibakarnya Mitromini karena sopirnya kabur tidak bertanggungjawab.
Nah soal muatan penumpang. Ayo masuk aja, berdesak-desakan dan berjejal-jejal. Berdiri dan bergelantungan di pintu itu hal biasa. Kode untuk berhenti atau turun penumpang, sang kernet memukul kaca dengan uang koin. Tek-tek-tek. Tingkat kriminalitas atau penjambretan sering terjadi juga.
Yang paling menjengkelkan adalah sopir suka menurunkan penumpang ditengah jalan. Alias bus Mitromini sering memutar balik, tidak mau masuk ke terminal. Masih untung jika dioper ke kendaraan atau bus lainnya. Lah ini, penumpang disuruh turun saja. Emosilah diri ini. Kursi penumpang jadi sasaran amuk. Copot dan retak deh itu kursinya. Wah ternyata saya sadis dan galak juga. Herannya sopirnya hanya diam, merelakan kursinya rusak. Kenangan itu masih terkenang sampai kini. Oh Metromini.
biasanya supir suka nurunin ditengah jalan karena jalanan macet ya.. padaahal pengguna metromini sangat takut ketabrak kalau diturunin ditengah jalan.. semoga kedepannya jangan ada terjadi hal yang kurang mengenakan ya kang
BalasHapusTapi kini metromini sudah sepi penumpang. Orang lebih suka menggunakan motor roda dua.
Hapusiya Neng.....Makasih sudah mampir
Hapuskalau ngomongin Jakarta ....saya malah terkenang kerja Proyek nggak di bayar.....
Hapusuntuk metro mini..kejadian lucu saat saya naik bersama rombongan, waktu itu saya baru pertama kali ke Jakarta thn 90, saya berada di bagian pintu depan, ke 5 temanku di pintu belakang.
Pas di kawasan Kalideres....entah kenapa kok saya ikut turun bersama orang orang yang nggak saya kenal lewat pintu depan. spontan 5 temanku yang di belakang pada teriak...manggil saya heee....kenapa lho turun.... untungnya saya dengar ....dengan perasaan bingung saya naik kembali lewat pintu depan....syukur bisa kumpul lagi. bisa di bayangkan bagaimana kalau terpisah, lha wong saya baru pertama ke JAKARTA
Wah kasihan tenan :D
HapusOh metromini, bagaimana nasibmu kini kalau penumpang lebih memilih ojol hehe
BalasHapusjujur saya paling gak suka naik metromini bang, pusing banget dengan kondisi dalamnya yg sumpek dan kotor.
Apalagi saya orangnya mabuk kendaraan. Wah tambah2 deh gak mau :D
Yaa begitulah angkutan Jakarta yang murah meriah dan tinggi resiko mau bagaimana lagi...Ingin nyaman gunakan Taksi dengan biaya yang cukup tinggi..
BalasHapusMeski sekarang sudah jarang tetap saja Metromini masih diandalkan sama warga ibukota...Tidak peduli akan resikonya sepertinya sudah jadi hal biasa..😄😄
mas ternyata masnya pernah membuat kursinya lepas dan menjadi retak. hahaha kenangan
BalasHapusWah sy jg doa mulu klo disopirin metromini
BalasHapusAmpun kecepatannya kek melebihi kecepatan cahaya hahaha
Tp jd cepet sampe sih kdg2 walau rada ngeri
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuseh aku blm peranh ngrasain naik metromini, paling liat di sinetron2 mas.. wkwk
BalasHapusdan sekarang kayake mobilitas lebih tinggi menggunakan ojol ya
hihihi....mas pernah ngamuk di metromini yah...? semoga ngak ada yang rekam dan ditayangkan di Yutube.Kalau ada yang rekam, wah, pasti bakal viral tuh..... dengan judul " Mas Bumi Ngamuk Lautpun bergoncang " hahahah....#peace oyyy.
BalasHapusMengerikan memang, pernah dulu suatu kali diturunkan di tengah jalan, tapi untungnya disuruh ganti bus yang searah ... dan sudah kepenuhan hiks...
BalasHapusOh wow, so stressful situation
BalasHapusaku malah pernah jatuh bang karena pas aku melangkah turun kaki masih diatas satu eh bus udah melaju
BalasHapusWaduh.. Pasti kesal banget ya, mas. Diturunin bukan di tempatnya plus ditinggal begitu saja. 😑
BalasHapuskeras ya hidup dikota besar, saya dulu pernah 3 bulan, pulang kampung rasanya adem banget
BalasHapusKalau disini angdes mas, angkutan pedesaan. 11-12 sih sebenarnya dengan metromini yang sering menghilangkan hak penumpang. hak penumpang kan ingin sampai pada tujuan dengan selamat dan nyaman dan tidak diturunkan ditempat yang lain, apalagi di oper-oper ke angdes lainnya..
BalasHapusyang ngeri lagi tuh kadang metromini suka agak miring ke satu sisi, entah karena bannya atau apa, saya pernah tuh naik metromini yang kaya gitu.
BalasHapusBerat beban sebelah
HapusKawan SMA saya yang kerja di Jakarta, pulang kerja dijambret, didorong keluar metromini hingga jatuh, dan meninggal.
BalasHapusAku pernah mengalami semua yang diceritakan diatas ..., mulai gimana desak-desakannya di dalam metromini kayak ikan pepes, diturunin di bukan tujuan akhir sampai .., dicopet juga dijahili rombongan anak SMA.
BalasHapusItu cerita seru masa laluku .., sekarang aku pengin ngerasain lagi suasana seperti itu :(
paling apes kalau di tengah kang,
Hapusyang depan disuruh masuk kebelakang, yang belakang di suruh masuk kedepan,
yang tengah apes,,,, :D
Iya, mister ..
HapusUdah jadi kayak ikan pepes rasanya 😅
@himawan : wkwk pengalaman yg gak enak koq pengen ngerasain lagi sih mas :p
Hapuspasti punya kesan seru tersendiiri kalo naik kendaraan umum hehe. Indonesia punya
BalasHapussaya membayangkan bagaimana kalau dahulu dalam metromini ini ada air condition? ;-)
BalasHapusJakarta emang panas, sepanas orang-orangnya. Kmren aja pas naik angkutan online, cuma di klakson aja pada ngegas
BalasHapusiya begitulah metro mini, ada kelebihan dan ada kekurangan nya ya gan, sehingga bagi calon penumpang bisa mempertimbangkan kalau ingin naik angkutan umum untuk bepergian ya ;)
BalasHapusDah lama euy gak naek metromin jadi ingat jaman sekolahan pagi2 mau naik metromini gak dikasi ijin sama kondekturnya hanya krn bayar cepek, klo penumpang sepi aja dibolehin naik wkwk, skrg kalo mau naik metromini mikir2 meningan naik transjakarta deh kemana2 :)
BalasHapusserem amat yaaaah...
BalasHapusgedung serbaguna
sewa gedung pernikahan
gedung pernikahan di jakarta
info tersebut hanya ada di http://www.arionproperti.com/