Harga Bawang Putih Naik, Emak-Emak Menjerit

 Bawang Putih

Saya mengurangi menulis jika di bulan puasa. Bukan berarti kehabisan berita. Kalau bicara soal tema cerita, seabrek alias segudang yang ingin saya bagikan. Tapi ya itu, saya harus bisa memilah-milah mana yang sekiranya layak untuk dibagi. Jangan sampai kebablasan sehingga menerjang rambu-bumbu. Takut nanti ikut terbawa arus, mencela orang lain. Atau ikut latah, memaki pemerintahan.

Berita yang lagi hangat kali ini adalah kenaikan harga bawang putih. Yang harga normalnya berkisar 30ribuan, kini telah mencapai harga dikisaran 70ribuan. Itu pun harga dipasar, kalau sudah ditangan emak-emak rumah tangga bisa mencapai 90ribuan. Harga yang lumayan melejit. Bikin emak-emak naik tensi darahnya.

Di media sosial pun menjadi berita yang lumayan ramai. Kenapa harga bawang putih bisa melejit. Meroket dengan tiba-tiba. Penyebabnya pun kurang begitu jelas. Apakah dari pasokan petani yang menurun yang diakibatkan musim hujan atau mungkin telat impor? Sepertinya pemerintah belum memberikan jawaban. Atau bisa jadi, saya yang telat menerima informasi kabar terkini.

Saya sudah terbiasa nongkrong di pasar. Emang tempat bermain saya dipasar. Apalagi kalau jam tiga pagi, hal yang menjadi rutinias saya. Keliling pasar. Saya pun juga mengamati, ada pedagang yang biasanya menjual bawang putih kini untuk sementara tidak menjual.

Saya pun sempat berdialog dengan pedagang. Kenapa tidak menjual bawang putih lagi? "Tidak sanggup  belanja, modalnya besar. Sudah gitu yang beli sedikit. Merugi jadinya". Daripada merugi, lebih baik tidak jualan bawang putih. Nunggu harga turun.

Walau kini harga bawang putih mulai berangsur menurun. Menurut pantauan saya, harga bawang putih saat ini berkisar 50ribuan. Walau masih tergolong mahal, tapi lumayanlah. Semoga saja harga bawang putih bisa normal kembali. Biar hati emak-emak menjadi dingin. Masakan saur dan berbuka ikut lezat seperti sediakala.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top