Mengenang Kamera yang Dulu Setia Menemani

Kamera

Hidup ini tidak perlu mengenang sang mantan. Percuma. Kenapa begitu? Lah iya, kenapa harus mengingat sang mantan, karena dia sendiri belum tentu ingat saya. Mungkin dia sudah bahagia dengan gebetan barunya. Jadi sang mantan layak untuk dibuang pada tempatnya. Yang berlalu biarlah berlalu. Biarlah semua berjalan dengan seiring waktu. Tidak perlu membuang energi yang tidak ada hasilnya. Karena kehidupan itu terus bertambah usia.  Semakin menua.

Bicara soal politik? Aduh saya kadang dibuat neg yang bersliweran di media sosial. Yang seharusnya menjadi tempat hiburan, kini yang ada sok pintar-pintaran. Orang lain dianggap musuh yang layak untuk dimusnahkan. Seakan-akan, pendapat dia sendiri yang layak benar dan harus didengarkan. Ya, tapi bagaimana lagi, kalau musim pemilu memang begitu. Mungkin kalau tidak begitu tidak seru.

Maka dari itu, saya lebih suka mengenang suatu hal yang menyenangkan. Yang sekiranya hati ini tetap bahagia. Kali ini saya hanya ingin mengenang kamera jadul yang pernah saya miliki. Saya sendiri lupa apa merknya, di kameranya tertera Premier PC-480. Dan harga untuk saat itu berkisar Rp 750.000,-. Untuk duit seukuran saat itu tergolong elit lo.

Saya itu sudah hoby photo-photo memang sejak duduk di bangku sekolah SMP. Kemana saya piknik atau moment yang saya kita penting, kamera ini selalu menemani. Maka tidak heran, jika dirumah saya banyak sekali album photo. Dan Alhamdulillah semua masih terawat dengan baik dan apik.

Dulu untuk modal beli klise photo harus rela tidak jajan. Ngumpulin duit seminggu baru bisa terbeli itu klise photo. Untuk memasang klise pada kamera pun harus diperlukan ketelitian juga. Salah pasang saja, klikse photo bisa rusak (terbakar) karena sinar matahari. Biasanya bagian awal klise photo yang menjadi korban kerusakannya.

Hal yang paling mendebarkan saat cuci dan cetak photo. Disamping jaraknya kiloan meter, maklum ya dulu bisnis cuci cetak photo belum terlalu banyak saingan seperti saat ini. Adalah bagian mana yang kira-kira klise photo yang hasilnya baik dan sempurna. Itu pun harus rela menunggu dua harian untuk jadinya.

Baru deh, klise photo yang dirasa baik baru diberi tanda untuk dicetak. Harga cuci cetak photo saat itu juga tergolong mahal ya, maka tidak sembarang orang mampu untuk melakuan hal itu. Beda dengan jaman sekarang, teknologi begitu canggihnya. Berbekal kamera handphone langsung bisa diketahui hasil jepretannya. Tanpa dicetak pun tidak ada masalah. Cukup disimpan di akun media sosial atau diperangkat flaldisk.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top